Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi di Tiga Daerah Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi inti pada April 2021 meningkat menjadi 0,14% secara bulanan (month-to-month/mtm) dengan andil 0,09%. Rinciannya, inflasi harga yang bergejolak mencatatkan inflasi 0,15% , sedangkan harga yang diatur 0,11% sehingga eduanya memberikan andil inflasi 0,02%.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan inflasi inti tersebut disumbang oleh harga emas yang melonjak tinggi. "Meningkatnya pembelian emas perhiasan menjelang Hari Raya Idul fitri mempengaruhi harga emas perhiasan di April 2021,” kata Setianto dalam video virtual, Senin (3/5/2021).
Dia mengungkapkan kenaikan harga emas batangan juga mempengaruhi kenaikan harga emas perhiasan pada periode tersebut. BPS mencatat kenaikan harga emas perhiasan terjadi di 60 kota dari 90 kota pantauan BPS tertinggi di Pare-pare, Medan, dan Bukittinggi. "60 kota dari 90 kota pantauan BPS, tertinggi terjadi di Pare-pare, Medan, dan Bukittinggi.Masing-masingnya mengalami kenaikan 3%," katanya.
Dari 11 kelompok pengeluaran, lima kelompok tak memberian andil inflasi, yakni kesehatan, transportasi, informasi komunikasi dan jasa keuangan, rekreasi olaraga dan budaya, serta pendidikan. Sementara itu, kelompok lainnya seperti makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil 0,05% dengan inflasi 0,02%.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan inflasi inti tersebut disumbang oleh harga emas yang melonjak tinggi. "Meningkatnya pembelian emas perhiasan menjelang Hari Raya Idul fitri mempengaruhi harga emas perhiasan di April 2021,” kata Setianto dalam video virtual, Senin (3/5/2021).
Dia mengungkapkan kenaikan harga emas batangan juga mempengaruhi kenaikan harga emas perhiasan pada periode tersebut. BPS mencatat kenaikan harga emas perhiasan terjadi di 60 kota dari 90 kota pantauan BPS tertinggi di Pare-pare, Medan, dan Bukittinggi. "60 kota dari 90 kota pantauan BPS, tertinggi terjadi di Pare-pare, Medan, dan Bukittinggi.Masing-masingnya mengalami kenaikan 3%," katanya.
Dari 11 kelompok pengeluaran, lima kelompok tak memberian andil inflasi, yakni kesehatan, transportasi, informasi komunikasi dan jasa keuangan, rekreasi olaraga dan budaya, serta pendidikan. Sementara itu, kelompok lainnya seperti makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil 0,05% dengan inflasi 0,02%.
(nng)