Tingkatkan Bauran EBT, PLN Bakal Bangun PLTS Hybrid di Selayar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Guna meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT), PLN akan menghadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS ) Hybrid berkapasitas 1,3 Mega Watt peak (MWp) di Desa Parak, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan. Diupayakan beroperasi pada Desember 2021, PLTS ini memiliki nilai investasi sebesar Rp39 miliar.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat ( PLN UIW Sulselrabar ), Awaluddin Hafid menjelaskan, kehadiran PLTS Hybrid ini menjadi wujud komitmen PLN dalam menghadirkan energi yang ramah lingkungan, khususnya di wilayah Sulselrabar.
"PLN akan terus bergerak maju dengan melakukan transformasi guna menyiapkan kebutuhan listrik masa depan. Melalui Transformasi 'Power Beyond Generations', PLN berupaya menambah pembangkit yang ada di wilayah Sulselrabar, dengan penggunaan green energy, seperti penggunaan pembangkit melalui angin, air dan sinar matahari," ujar Awaluddin.
Hingga kini, sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan juga banyak dipasok oleh pembangkit yang berasal dari EBT, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Air ( PLTA ) Poso berkapasitas 315 MW, PLTA Bakaru berkapasitas 126 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu ( PLTB ) Sidrap berkapasitas 60 MW, PLTB Tolo berkapasitas 70 MW.
Adapun bauran energi baru terbarukan di sistem kelistrikan Sulbagsel sebesar 29,8 persen dengan total kapasitas sebesar 861,42 MW. Dalam waktu dekat, PLTA Malea ditargetkan juga akan beroperasi sehingga kembali menambah bauran EBT pada sistem kelistrikan Sulbagsel.
Di sisi lain, hadirnya PLTS Hybrid turut meningkatkan keandalan pasokan listrik dan perbaikan tegangan pelayanan pada pelanggan eksisting yang berada di sekitar lokasi tersebut. Selain itu, pembangkit ini dapat menjadi pasokan tambahan untuk melayani 27.892 pelanggan di Kabupaten Selayar .
"Dengan adanya PLTS Hybrid, diharapkan dapat mendatangkan manfaat besar untuk lingkungan dan perekomomian masyarakat sekitar sekaligus mendorong para investor untuk dapat berinvestasi dalam pengembangan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi baru terbarukan," ujar Awaluddin.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat ( PLN UIW Sulselrabar ), Awaluddin Hafid menjelaskan, kehadiran PLTS Hybrid ini menjadi wujud komitmen PLN dalam menghadirkan energi yang ramah lingkungan, khususnya di wilayah Sulselrabar.
"PLN akan terus bergerak maju dengan melakukan transformasi guna menyiapkan kebutuhan listrik masa depan. Melalui Transformasi 'Power Beyond Generations', PLN berupaya menambah pembangkit yang ada di wilayah Sulselrabar, dengan penggunaan green energy, seperti penggunaan pembangkit melalui angin, air dan sinar matahari," ujar Awaluddin.
Hingga kini, sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan juga banyak dipasok oleh pembangkit yang berasal dari EBT, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Air ( PLTA ) Poso berkapasitas 315 MW, PLTA Bakaru berkapasitas 126 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu ( PLTB ) Sidrap berkapasitas 60 MW, PLTB Tolo berkapasitas 70 MW.
Adapun bauran energi baru terbarukan di sistem kelistrikan Sulbagsel sebesar 29,8 persen dengan total kapasitas sebesar 861,42 MW. Dalam waktu dekat, PLTA Malea ditargetkan juga akan beroperasi sehingga kembali menambah bauran EBT pada sistem kelistrikan Sulbagsel.
Di sisi lain, hadirnya PLTS Hybrid turut meningkatkan keandalan pasokan listrik dan perbaikan tegangan pelayanan pada pelanggan eksisting yang berada di sekitar lokasi tersebut. Selain itu, pembangkit ini dapat menjadi pasokan tambahan untuk melayani 27.892 pelanggan di Kabupaten Selayar .
"Dengan adanya PLTS Hybrid, diharapkan dapat mendatangkan manfaat besar untuk lingkungan dan perekomomian masyarakat sekitar sekaligus mendorong para investor untuk dapat berinvestasi dalam pengembangan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi baru terbarukan," ujar Awaluddin.
(agn)