Erick Thohir Engga Main-main Garap Industri Baterai, Konsorsium LG Group Digandeng

Kamis, 06 Mei 2021 - 22:31 WIB
loading...
Erick Thohir Engga Main-main...
Erick Thohir menegaskan, sangat serius dalam menggarap industri baterai. Hal ini ditandai dengan penandatanganan HoA antara PT Industri Baterai Indonesia atau IBC dengan Konsorsium Baterai asal Korea Selatan, LG Group. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menegaskan, Indonesia sangat serius dalam menggarap industri baterai. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Heads of Agreement (HoA) antara PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) dengan Konsorsium Baterai asal Korea Selatan , LG Group.



Dalam proses kerja sama itu, konsorsium BUMN menargetkan nilai investasi sebesar USD9,8 miliar. LG selaku mitra kerja konsorsium BUMN dalam pengerjaan proyek baterai kendaraan listrik di Indonesia dinilai akan mempercepat proses pembangunan proyek strategi nasional (PSN) tersebut.

Erick Thohir menyebut, usai HoA proyek baterai kendaraan listrik harus berjalan tepat waktu. "Ini harus berjalan tepat waktu, bila mungkin malah dipercepat. Indonesia sangat serius," ujar Menteri Erick Thohir di Jakarta, Kamis (6/5/2021).

Kementerian BUMN mencatat, saat ini Gubernur di sejumlah daerah sudah memutuskan untuk membuat mobil listrik, khususnya bus dan kendaraan umum. Targetnya, penggunaan kendaraan ramah lingkungan tersebut mulai digunakan pada 2021 ini.

"Bahkan Indonesia akan membangun ibukota baru di Kalimantan yang semuanya juga menggunakan mobil listrik,” kata dia.

IBC sendiri terdiri dari empat BUMN yaitu Mining and Industry Indonesia (MIND ID), PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang (Antam). Holding pertambangan tersebut memiliki mandat khusus untuk mengelola ekosistem industri baterai kendaraan listrik yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Direktur Utama Industri Baterai Indonesia, Toto Nugroho menyebut, pihaknya akan berkonsolidasi dengan Konsorsium Korea Selatan untuk menentukan target-target penyelesaian proyek.

“Kami sangat mengapresiasi keseriusan pemerintah, khususnya Kementerian Investasi atau BKPM dan Kementerian BUMN yang terus mendorong terlaksananya realisasi proyek strategis ini," ungkap Toto.



Penandatanganan HoA ini menjadi sinyal positif bahwa produsen baterai asal Korsel itu akan segera merealisasikan proyek industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Penandatanganan ini merupakan hasil tindak lanjut pertemuan Presiden Moon Jae In dengan Presiden Joko Widodo di Busan, di Korea Selatan pada 25 November 2019 serta Memorandum of Understanding (MoU) BKPM-LG Group yang ditandatangani oleh Kementerian Investasi atau BKPM dan CEO LG Energy Solution pada 18 Desember 2020 di Seoul, Korsel.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1911 seconds (0.1#10.140)