Seperti BRI, Bank Mandiri Terjun ke Pembiayaan PLTS Atap
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap antara Sekretariat Jenderal DEN, SKK Migas, PT LEN, dan Bank Mandiri.
Dengan adanya kerja sama ini, ke depan Bank Mandiri akan memberikan kredit kepada nasabah yang akan memasang solar panel. Pembiayaan tersebut menggunakan skema kartu kredit atau skema tanpa agunan yang murah dan dapat dicicil.
Kerja sama ini dilakukan untuk mendukung pemanfaatan PLTS atap bagi pegawai di lingkungan Kementerian ESDM, Setjen DEN, dan SKK Migas.
Baca juga:UMKM dan Koperasi Bakal Bisa Buka SPBU Mini
Dalam sambutannya, Djoko mengatakan bahwa Indonesia memprioritaskan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi. Selain itu Indonesia juga berkomitmen untuk mengembangkan dan memanfaatkan EBT sebagai upaya peningkatan ketahanan energi nasional mitigasi perubahan iklim.
"Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% dari baseline dengan kemampuan sendiri atau 41% dengan bantuan internasional, di mana sektor energi diharapkan berkontribusi untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 314-398 juta ton CO2 pada tahun 2030, sebagaimana telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada Paris Agreement," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (12/5/2021).
Setjen DEN memiliki inisiasi untuk mendukung komitmen tersebut melalu berbagai gerakan sebagai agen perubahan. Kerja sama ini adalah salah satu upaya kontribusi dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian ESDM, Setjen DEN, dan SKK Migas untuk mempercepat transisi energi di Indonesia.
"Kami sangat mendorong implementasi program transisi energi melalui praktik di dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya sebagai policy makers di bidang energi, namun juga sebagai praktisi dan sekaligus Agen Perubahan di bidang energi untuk Indonesia yang lebih baik," tambah Djoko.
Sebelumnya, Setjen DEN telah melakukan kerja sama serupa dengan Bank BRI dan PT LEN. Djoko menuturkan, keikutsertaan Bank Mandiri dan SKK Migas saat ini dalam program PLTS atap merupakan suatu kemajuan yang positif yang diharapkan dapat diikuti oleh unit-unit kerja atau kementerian lainnya.
"Besar harapan kami bahwa melalui inisiasi kerja sama yang kita lakukan saat ini, unit kerja maupun kementerian lain dapat melakukan kerja sama serupa. Selain itu, pegawai di lingkungan Setjen DEN, dan SKK Migas dapat dengan mudah dan cepat untuk mengakses dana pinjaman guna memanfaatkan PLTS atap," jelasnya.
Djoko meyakini pemasangan PLTS memiliki manfaat yang besar, selain menurunkan tagihan listrik, juga merupakan salah satu upaya untuk berkontribusi dalam penyelesaian masalah lingkungan.
"Lebih lanjut, untuk pemanfaatan PLTS atap secara on-grid atau terkoneksi pada jaringan PLN, pemerintah telah menyiapkan regulasi untuk perhitungan ekspor-impor listrik (net metering) yang pastinya akan memberikan keuntungan ekonomi yang lebih baik lagi, karena kita dapat menjual kelebihan listrik kita ke PLN atau mengekspor listriknya ke PLN pada siang hari," imbuh Djoko.
Baca juga:Masih Ringkih dan Tak Boleh Stres, Atta Halilintar Larang Aurel Hermansyah Kerja
Senada, Senior Executive Vice President Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus Koernianto mengatakan, kerja sama ini adalah salah satu bentuk dukungan dari Bank Mandiri terhadap pencapaian bauran energi dari EBT sebesar 23% pada tahun 2025.
"Pencapaian bauran energi nasional tersebut sebagaimana diketahui diperlukan sinergi dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan. Tenaga surya sebagai salah satu sumber energi baru terbarukan dinilai menjadi salah satu opsi percepatan target bauran tersebut," pungkas Josephus.
Lihat Juga: Daftar 4 Bank Kakap RI Cetak Laba Terbesar di Kuartal III-2024, BRI Tembus Rp45,36 Triliun
Dengan adanya kerja sama ini, ke depan Bank Mandiri akan memberikan kredit kepada nasabah yang akan memasang solar panel. Pembiayaan tersebut menggunakan skema kartu kredit atau skema tanpa agunan yang murah dan dapat dicicil.
Kerja sama ini dilakukan untuk mendukung pemanfaatan PLTS atap bagi pegawai di lingkungan Kementerian ESDM, Setjen DEN, dan SKK Migas.
Baca juga:UMKM dan Koperasi Bakal Bisa Buka SPBU Mini
Dalam sambutannya, Djoko mengatakan bahwa Indonesia memprioritaskan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi. Selain itu Indonesia juga berkomitmen untuk mengembangkan dan memanfaatkan EBT sebagai upaya peningkatan ketahanan energi nasional mitigasi perubahan iklim.
"Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% dari baseline dengan kemampuan sendiri atau 41% dengan bantuan internasional, di mana sektor energi diharapkan berkontribusi untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 314-398 juta ton CO2 pada tahun 2030, sebagaimana telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada Paris Agreement," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (12/5/2021).
Setjen DEN memiliki inisiasi untuk mendukung komitmen tersebut melalu berbagai gerakan sebagai agen perubahan. Kerja sama ini adalah salah satu upaya kontribusi dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian ESDM, Setjen DEN, dan SKK Migas untuk mempercepat transisi energi di Indonesia.
"Kami sangat mendorong implementasi program transisi energi melalui praktik di dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya sebagai policy makers di bidang energi, namun juga sebagai praktisi dan sekaligus Agen Perubahan di bidang energi untuk Indonesia yang lebih baik," tambah Djoko.
Sebelumnya, Setjen DEN telah melakukan kerja sama serupa dengan Bank BRI dan PT LEN. Djoko menuturkan, keikutsertaan Bank Mandiri dan SKK Migas saat ini dalam program PLTS atap merupakan suatu kemajuan yang positif yang diharapkan dapat diikuti oleh unit-unit kerja atau kementerian lainnya.
"Besar harapan kami bahwa melalui inisiasi kerja sama yang kita lakukan saat ini, unit kerja maupun kementerian lain dapat melakukan kerja sama serupa. Selain itu, pegawai di lingkungan Setjen DEN, dan SKK Migas dapat dengan mudah dan cepat untuk mengakses dana pinjaman guna memanfaatkan PLTS atap," jelasnya.
Djoko meyakini pemasangan PLTS memiliki manfaat yang besar, selain menurunkan tagihan listrik, juga merupakan salah satu upaya untuk berkontribusi dalam penyelesaian masalah lingkungan.
"Lebih lanjut, untuk pemanfaatan PLTS atap secara on-grid atau terkoneksi pada jaringan PLN, pemerintah telah menyiapkan regulasi untuk perhitungan ekspor-impor listrik (net metering) yang pastinya akan memberikan keuntungan ekonomi yang lebih baik lagi, karena kita dapat menjual kelebihan listrik kita ke PLN atau mengekspor listriknya ke PLN pada siang hari," imbuh Djoko.
Baca juga:Masih Ringkih dan Tak Boleh Stres, Atta Halilintar Larang Aurel Hermansyah Kerja
Senada, Senior Executive Vice President Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus Koernianto mengatakan, kerja sama ini adalah salah satu bentuk dukungan dari Bank Mandiri terhadap pencapaian bauran energi dari EBT sebesar 23% pada tahun 2025.
"Pencapaian bauran energi nasional tersebut sebagaimana diketahui diperlukan sinergi dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan. Tenaga surya sebagai salah satu sumber energi baru terbarukan dinilai menjadi salah satu opsi percepatan target bauran tersebut," pungkas Josephus.
Lihat Juga: Daftar 4 Bank Kakap RI Cetak Laba Terbesar di Kuartal III-2024, BRI Tembus Rp45,36 Triliun
(uka)