Tekan Emisi, Pertamina Jajaki Kerja Sama dengan ExxonMobil Kembangkan Teknologi Rendah Carbon
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) terus memperkuat langkahnya untuk mendukung Pemerintah dalam mengatasi perubahan iklim dan pemanasan global. Salah satunya dengan pengembangan Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS). Ini untuk menekan emisi karbon dan sebagai bagian dari upaya Enhance Oil and Gas Recovery di sumur-sumur Pertamina untuk meningkatkan produksi migas negara.
Untuk mewujudkannya, Pertamina menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil melalui pengembangan riset dan teknologi migas di sektor hulu, hilir, energi terbarukan maupun potensi bisnis lainnya.
“Rencana kerja sama dengan ExxonMobil ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo melakukan transformasi bisnis ke arah green economy yang berfokus pada energi baru dan terbarukan," kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati pada Selasa (11/5/2021).
Pada rencana kerja sama ini, Pertamina bersama dengan ExxonMobil akan melakukan kajian dalam pengembangan dan penerapan teknologi rendah karbon untuk mencapai emisi net-zero dalam mempromosikan global climate goals.
Teknologi CCS diaplikasikan melalui penerapan proses injeksi CO2 ke dalam lapisan subsurface untuk diterapkan pada depleted reservoir di wilayah kerja Pertamina, serta mengkaji potensi skema hubs and cluster.
Selain itu aplikasi teknologi ini dapat diterapkan pada produksi blue hydrogen dengan penangkapan karbon yang di kombinasikan teknologi CCS.
Aplikasi lain yang akan dikaji adalah CCUS yaitu pemanfaatan CO2 yang akan diubah menjadi produk bernilai tambah yang penerapannya dilakukan di industri hulu dan hilir migas.
Selain penjajakan kerja sama dengan ExxonMobil, saat ini Pertamina dan Pemerintah Jepang sedang melakukan kerja sama study CO2 injection di lapangan eksplorasi Gundih dengan partner Universitas ITB. Pertamina juga kerja sama Lemigas di lapangan eksplorasi Sukowati.
"Implementasi teknologi carbon capture bagian dari delapan agenda green energy transition Pertamina yang akan menjamin keberlanjutan bisnis di masa depan," ujar Nicke. (CM)
Untuk mewujudkannya, Pertamina menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil melalui pengembangan riset dan teknologi migas di sektor hulu, hilir, energi terbarukan maupun potensi bisnis lainnya.
“Rencana kerja sama dengan ExxonMobil ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo melakukan transformasi bisnis ke arah green economy yang berfokus pada energi baru dan terbarukan," kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati pada Selasa (11/5/2021).
Baca Juga
Pada rencana kerja sama ini, Pertamina bersama dengan ExxonMobil akan melakukan kajian dalam pengembangan dan penerapan teknologi rendah karbon untuk mencapai emisi net-zero dalam mempromosikan global climate goals.
Teknologi CCS diaplikasikan melalui penerapan proses injeksi CO2 ke dalam lapisan subsurface untuk diterapkan pada depleted reservoir di wilayah kerja Pertamina, serta mengkaji potensi skema hubs and cluster.
Selain itu aplikasi teknologi ini dapat diterapkan pada produksi blue hydrogen dengan penangkapan karbon yang di kombinasikan teknologi CCS.
Aplikasi lain yang akan dikaji adalah CCUS yaitu pemanfaatan CO2 yang akan diubah menjadi produk bernilai tambah yang penerapannya dilakukan di industri hulu dan hilir migas.
Selain penjajakan kerja sama dengan ExxonMobil, saat ini Pertamina dan Pemerintah Jepang sedang melakukan kerja sama study CO2 injection di lapangan eksplorasi Gundih dengan partner Universitas ITB. Pertamina juga kerja sama Lemigas di lapangan eksplorasi Sukowati.
"Implementasi teknologi carbon capture bagian dari delapan agenda green energy transition Pertamina yang akan menjamin keberlanjutan bisnis di masa depan," ujar Nicke. (CM)
(ars)