PTPP Kantongi Dua Kontrak Baru, Bangun Rumah Sakit hingga Universitas di Awal Tahun
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) di awal tahun ini akan membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten dan RSUD Krian, usai meraih dua kontrak baru yang bergerak di sektor kesehatan. Selain itu Perseroan juga meraih satu kontrak baru di sektor Pendidikan, yaitu pembangunan UNS Tower.
Sekretaris Perusahaan PTPP, Yuyus Juarsa mengatakan, pandemi Covid-19 yang telah melanda seluruh dunia termasuk Indonesia telah berjalan lebih dari setahun berdampak dalam semua sektor kehidupan. Sejumlah tender proyek yang telah diikuti oleh Perseroan harus ditunda oleh Pemilik Proyek akibat adanya perubahan alokasi anggaran.
Namun, pembangunan rumah sakit yang termasuk dalam sektor kesehatan tidak mengalami penundaan seperti proyek-proyek lainnya. Dengan kondisi pandemi ini saat ini, alokasi anggaran Pemerintah diprioritaskan kepada sektor Kesehatan termasuk pembangunan proyek rumah sakit.
"Hal tersebut tercermin dalam perolehan kontrak baru yang di raih oleh Perseroan di awal tahun ini dimana telah dipercaya oleh Pemerintah daerah untuk membangun rumah sakit, yaitu: RSUD Banten yang berlokasi di Provinsi Banten dan RSUD Krian yang berlokasi di Provinsi Jawa Tengah," ujar Yuyus dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Selasa (18/5/2021).
Tidak hanya sektor kesehatan, sektor Pendidikan juga masih tumbuh di masa pandemi Covid-19 ini. Yuyus menyebut Perseroan berhasil meraih beberapa kontrak baru untuk pengembangan universitas di Indonesia selama tahun 2020 sampai dengan awal 2021 ini.
"Perseroan akan menyelesaikan pembangunan proyek rumah sakit dan universitas tersebut tepat waktu sesuai yang ditargetkan dengan kualitas hasil pekerjaan terbaik," kata dia.
Adapun proyek pembangunan RSUD Banten terletak di Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Provinsi Banten ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp265 miliar. Proyek pembangunan gedung rumah sakit tersebut terdiri dari 8 lantai yang terdiri dari 10 lapis, yaitu: 3 Podium, 5 Typical, 1 Lantai Atap, dan 1 Lantai Lift. Proyek RSUD Banten akan dikerjakan dengan masa pelaksanaan selama 240 hari kalender dan masa pemeliharaan selama 12 bulan.
Proyek yang didanai oleh APBD ini memiliki lingkup pekerjaan, antara lain: pembangunan pondasi, struktur atas, arsitektur, mekanikal elektrikal, plumbing, dsb. Proyek pembangunan RSUD Banten yang berdiri di atas lahan seluas 5.559 m2 ini kedepannya akan memiliki luas bangunan dengan total seluas 16.599 m2. ini dimiliki langsung oleh Pemerintah Daerah Provinsi Banten. Salah satu fasilitas yang akan terdapat dalam RSUD Banten ini yaitu adanya fasilitas roof garden.
Sementara itu, RSUD Krian yang berlokasi di Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Tengah ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp130 miliar. Adapun ruang lingkup pekerjaan pembangunan rumah sakit ini terdiri dari tahap perencanaan, tahap pembangunan konstruksi (pekerjaan pondasi, struktur, mekanikal elektrikal, plumbing, arsitektur, landscape, dan IT).
Proyek pembangunan RSUD Krian ini didanai oleh APBD dengan masa pelaksanaan 180 hari kalender dan masa pemeliharaan selama 12 bulan. Pembangunan RSUD Krian ini akan terdiri dari 4 Gedung, yaitu: Gedung A (UGD, Unit Maternal Parinatal, Operating Theater, Critical Care Unit, & CCSD), Gedung B (Main Lobby, Unit Rawat Jalan, Unit Radiologi, Unit Farmasi, Perkantoran, Unit Laboratorium, Bank Darah, Instalasi Rawat Inap), Gedung C (Unit Mortuary, IPSRS, Unit Gizi), dan Gedung D (Power House & Rumah Pompa).
Di sektor pendidikan, Perseroan ditunjuk oleh Pemerintah untuk membangun Tower Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan masa pelaksanaan 230 hari. Adapun lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh Perseroan, antara lain: pekerjaan persiapan, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan interior, mekanikal elektrikal, landscape, dan pemeliharaan.
Sekretaris Perusahaan PTPP, Yuyus Juarsa mengatakan, pandemi Covid-19 yang telah melanda seluruh dunia termasuk Indonesia telah berjalan lebih dari setahun berdampak dalam semua sektor kehidupan. Sejumlah tender proyek yang telah diikuti oleh Perseroan harus ditunda oleh Pemilik Proyek akibat adanya perubahan alokasi anggaran.
Namun, pembangunan rumah sakit yang termasuk dalam sektor kesehatan tidak mengalami penundaan seperti proyek-proyek lainnya. Dengan kondisi pandemi ini saat ini, alokasi anggaran Pemerintah diprioritaskan kepada sektor Kesehatan termasuk pembangunan proyek rumah sakit.
"Hal tersebut tercermin dalam perolehan kontrak baru yang di raih oleh Perseroan di awal tahun ini dimana telah dipercaya oleh Pemerintah daerah untuk membangun rumah sakit, yaitu: RSUD Banten yang berlokasi di Provinsi Banten dan RSUD Krian yang berlokasi di Provinsi Jawa Tengah," ujar Yuyus dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Selasa (18/5/2021).
Tidak hanya sektor kesehatan, sektor Pendidikan juga masih tumbuh di masa pandemi Covid-19 ini. Yuyus menyebut Perseroan berhasil meraih beberapa kontrak baru untuk pengembangan universitas di Indonesia selama tahun 2020 sampai dengan awal 2021 ini.
"Perseroan akan menyelesaikan pembangunan proyek rumah sakit dan universitas tersebut tepat waktu sesuai yang ditargetkan dengan kualitas hasil pekerjaan terbaik," kata dia.
Adapun proyek pembangunan RSUD Banten terletak di Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Provinsi Banten ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp265 miliar. Proyek pembangunan gedung rumah sakit tersebut terdiri dari 8 lantai yang terdiri dari 10 lapis, yaitu: 3 Podium, 5 Typical, 1 Lantai Atap, dan 1 Lantai Lift. Proyek RSUD Banten akan dikerjakan dengan masa pelaksanaan selama 240 hari kalender dan masa pemeliharaan selama 12 bulan.
Proyek yang didanai oleh APBD ini memiliki lingkup pekerjaan, antara lain: pembangunan pondasi, struktur atas, arsitektur, mekanikal elektrikal, plumbing, dsb. Proyek pembangunan RSUD Banten yang berdiri di atas lahan seluas 5.559 m2 ini kedepannya akan memiliki luas bangunan dengan total seluas 16.599 m2. ini dimiliki langsung oleh Pemerintah Daerah Provinsi Banten. Salah satu fasilitas yang akan terdapat dalam RSUD Banten ini yaitu adanya fasilitas roof garden.
Sementara itu, RSUD Krian yang berlokasi di Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Tengah ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp130 miliar. Adapun ruang lingkup pekerjaan pembangunan rumah sakit ini terdiri dari tahap perencanaan, tahap pembangunan konstruksi (pekerjaan pondasi, struktur, mekanikal elektrikal, plumbing, arsitektur, landscape, dan IT).
Proyek pembangunan RSUD Krian ini didanai oleh APBD dengan masa pelaksanaan 180 hari kalender dan masa pemeliharaan selama 12 bulan. Pembangunan RSUD Krian ini akan terdiri dari 4 Gedung, yaitu: Gedung A (UGD, Unit Maternal Parinatal, Operating Theater, Critical Care Unit, & CCSD), Gedung B (Main Lobby, Unit Rawat Jalan, Unit Radiologi, Unit Farmasi, Perkantoran, Unit Laboratorium, Bank Darah, Instalasi Rawat Inap), Gedung C (Unit Mortuary, IPSRS, Unit Gizi), dan Gedung D (Power House & Rumah Pompa).
Di sektor pendidikan, Perseroan ditunjuk oleh Pemerintah untuk membangun Tower Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan masa pelaksanaan 230 hari. Adapun lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh Perseroan, antara lain: pekerjaan persiapan, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan interior, mekanikal elektrikal, landscape, dan pemeliharaan.
(akr)