Hutama Karya Garap Proyek EPC Jaringan Gas Bumi Rumah Tangga di Jatim

Kamis, 20 Mei 2021 - 13:32 WIB
loading...
Hutama Karya Garap Proyek EPC Jaringan Gas Bumi Rumah Tangga di Jatim
Penandatanganan proyek pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas) milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Gedung Migas, Jakarta, Jumat (9/4/2021) lalu. (Foto: Dok. Hutama Karya).
A A A
JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) kembali meraih kontrak baru Pembangunan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga (Jargas) milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Dalam keterangan tertulisnya, proyek EPC tersebut akan dibangun di Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang (17.771 SR) serta di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Lamongan (15.935 SR).

(Baca juga:Hutama Karya Optimalkan Layanan Operasional Tol Trans Sumatera)

Direktur Operasi II Hutama Karya, Ferry Febrianto mengatakan proyek senilai ratusan miliar ini akan digarap selama kurang lebih tujuh bulan dan ditargetkan rampung Desember 2021 mendatang.

“Di pertengahan tahun ini, Hutama Karya kembali membuktikan portofolio perusahaan yang baik di bidang proyek EPC dengan diraihnya kepercayaan stakeholder kepada perusahaan untuk membangun proyek Jargas yang cukup besar,” ujar Ferry, Kamis (20/5/2021).

(Baca juga:Jelang Idulfitri, Hutama Karya Bagikan Sembako ke Sejumlah Daerah)

Tentu dalam pelaksanaan proyek ini, kata Ferry, pihaknya akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal itu guna menghindari hal yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu pelaksanaan proyek sehingga proyek diharapkan dapat berjalan dengan baik.

Lebih lanjut Ferry menyampaikan bahwa dalam pembangunan Jargas di lima kabupaten di Jawa Timur ini, Hutama Karya akan menggunakan teknologi Horizontal Directional Drilling (HDD). Teknologi ini merupakan teknik pemasangan pipa air bersih, air limbah, minyak/gas dan lain-lain.

(Baca juga:Di Tengah Pandemi, Hutama Karya Pertahankan Rating Fitch)

Teknologi HDD ini digunakan sesuai Keputusan Menteri Pertambangan & Energi No. 300.K/38/M.pe/1997 tentang Keselamatan Kerja Pipa Penyalur Minyak dan Gas Bumi. “Hutama Karya berkomitmen untuk menerapkan zero accident dengan penggunaan kualitas infrastruktur yang baik dengan pemasangan rambu dan persiapan peralatan sebaik mungkin,” katanya.

Pihaknya juga memastikan pengerjaan proyek ini ramah lingkungan dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat sekitar. “Kami berharap proyek ini dapat berjalan dan selesai tepat waktu,” kata Ferry.

(Baca juga:Anak Usaha Hutama Karya Bakal IPO di Semester II/2021)

Pembangunan Jargas di beberapa wilayah di Jawa Timur ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah infrastruktur penyediaan dan pendistribusian gas bumi melalui pipa. Sehingga dapat meningkatkan penggunaan gas bumi serta mengurangi beban subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan/atau Liquified Petroleum Gas (LPG) pada sektor rumah tangga serta untuk mewujudkan ketahanan energi nasional.

Salah satu metode untuk meningkatkan Konservasi Sumber Daya Energi dan Ketahanan Energi Nasional dan/atau daerah adalah dengan mempercepat pelaksanaan substitusi BBM dengan gas, khususnya di sektor rumah tangga, agar dapat meningkatkan fuel security of supply demi tercapainya keseimbangan energy mix.

(Baca juga:Kasus Suap Wali Kota Cimahi, KPK Panggil Dirut Hutama Karya Aspal Beton)

Dengan berjalannya pekerjaan pembangunan Jargas ini diharapkan gas bumi untuk rumah tangga selalu terpenuhi dengan harga yang murah, kualitas yang bersih, dan penggunaan gas bumi yang aman dan mudah.

Hutama Karya sebagai salah satu BUMN Infrastruktur terkemuka di Indonesia sudah tidak asing dengan pembangunan Jargas. Sebelumnya, perusahaan telah menggarap beberapa proyek Jargas. Di antaranya Proyek Jargas Rumah Tangga di Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Musi Banyuasin (12.189 SR) pada 2020 dengan nilai kontrak Rp140,7 miliar.

Proyek Jargas Rumah Tangga di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Dumai (9.300 SR) di 2019 dengan nilai kontrak Rp90,9 miliar, Proyek Jargas Rumah Tangga di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang (10.000 SR) pada 2018 dengan nilai kontrak Rp113 miliar.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1560 seconds (0.1#10.140)