Diterjang Tsunami Covid, RI Stop Impor Daging Kerbau dari India

Jum'at, 21 Mei 2021 - 16:15 WIB
loading...
Diterjang Tsunami Covid, RI Stop Impor Daging Kerbau dari India
Ilustrasi. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Indonesia untuk sementara menghentikan kegiatan impor daging kerbau beku dari India terkait adanya kekhawatiran pandemi COVID-19. Indonesia telah membuka keran impor daging kerbau beku dari India sejak tahun 2016, sebagai upaya memenuhi kebutuhan daging yang lebih murah dan terjangkau dibandingkan daging sapi dari Australia.

Kepala Bulog Budi Waseso baru-baru ini menjelaskan kepada DPR RI jika lockdown dan peningkatan kasus COVID-19 di India telah menyebabkan pihaknya menghentikan rencana impor daging kerbau beku. Ia menambahkan realisasi impor daging kerbau beku dari India sejauh ini telah mencapai 13 ribu ton dari kuota sebesar 80 ribu ton untuk tahun 2021. Sumber ABC News menyebutkan seluruh kegiatan impor produk ini sama sekali telah berhenti saat ini.



Seorang konsultan perdagangan ternak Indonesia, Robi Agustiar, menjelaskan selain adanya kekhawatiran Bulog terkait potensi penyebaran COVID melalui daging impor, situasi pandemi di India juga telah memicu kerumitan dalam mata rantai pasokan.

"Bulog menyatakan pihaknya kesulitan untuk mendapatkan pelabuhan di India yang masih beroperasi. Kemudian logistik dari rumah potong hewan ke pelabuhan juga terganggu akibat kasus COVID," ujar Robi seperti dilansir dari ABCNews, Jumat (21/5/2021). "Pemerintah Indonesia belum memutuskan untuk melarang impor daging beku akibat COVID-19 di India, namun yang kita dengar dari Bulog jika impor tersebut akan dihentikan sementara," jelasnya.

Robi menambahkan belum diketahui berapa lama penghentian ini akan berlaku, namun ia memperkirakan paling tidak akan berlangsung hingga tiga bulan. Situasi pandemi di India sendiri sejauh ini belum menunjukkan tanda-tanda mereda, setelah pekan lalu negara itu mencatat rekor angka kematian tertinggi dalam sehari.

Masuknya daging kerbau beku dari India awalnya dipandang sebagai ancaman serius bagi kelangsungan perdagangan ternak dan daging sapi dari Australia yang telah berlangsung lama. Namun daging kerbau tersebut menemukan ceruk tersendiri dalam pasar daging di Indonesia.

Sumber ABC News menyebutkan penghentian sementara impor dari India ini akan menimbulkan kesenjangan di pasar daging. Menurut dia, dengan ketatnya impor daging sapi beku dari Australia dan Brasil di Indonesia saat ini, mau tidak mau impor sapi Australia akan menjadi alternatif paling masuk akal. "Daging yang ada di pasar saat ini benar-benar tidak mencukupi," ujarnya.



Situasi ini akan mendorong permintaan dan harga ternak sapi yang dikirim dari Australia utara akan tetap tinggi. Ternak sapi yang diekspor dari Pelabuhan Darwin bulan ini mencapai harga hingga USD4,20 per kilogram. "Ini peluang bagi peternak sapi Australia," ujar Robi Agustiar. "Namun karena harga sapi Australia terlalu tinggi, masih tetap sulit bagi pengelola penggemukan sapi Australia (di Indonesia) untuk mendapatkan keuntungan," tambahnya.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1982 seconds (0.1#10.140)