Perkuat Kewirausahaan Muda untuk Pertumbuhan Berkelanjutan di Indonesia

Sabtu, 22 Mei 2021 - 00:38 WIB
loading...
Perkuat Kewirausahaan Muda untuk Pertumbuhan Berkelanjutan di Indonesia
Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan, Percepat pembangunan negara dan pencapaian SDGs, penting untuk memberikan dukungan dan sumber daya yang memadai bagi wirausahawan muda. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Lebih dari 200 delegasi Indonesia, termasuk dua menteri dan pejabat pemerintah, dari seluruh negeri berjanji untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan muda di tengah pandemi COVID-19 dalam Dialog Nasional Ketiga tentang Kewirausahaan Muda. Bertajuk “Keberlanjutan Ekosistem Pengusaha Muda selama COVID-19”, acara tersebut melihat peluang untuk mendukung pemulihan Indonesia menuju pemulihan ekonomi hijau pasca pandemi.

Dialog Nasional adalah bagian dari Youth Co: Lab, sebuah inisiatif regional untuk mendorong pertumbuhan wirausaha sosial di Asia-Pasifik, dipimpin oleh UNDP dan Citi Foundation.



Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan juga mendukung pertemuan tersebut. Dialog ini juga bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan kaum muda seiring dengan persiapan pemerintah dalam peluncuran Strategi Nasional Kewirausahaan Pemuda.

“Saat kami mulai mempercepat pembangunan negara dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) , penting bagi kami untuk memberikan dukungan dan sumber daya yang memadai bagi wirausahawan muda untuk mengembangkan gagasan mereka menuju pertumbuhan yang lebih berkelanjutan. Bekerja sama, kita bisa meningkatkan kemampuan mereka yang akan membantu memajukan negara,” kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.

Diskusi dibagi menjadi lima pilar, masing-masing menyoroti tantangan kritis. Ini termasuk Talent, yang melihat ketidaksetaraan dalam pengembangan bakat; Culture, yang bertujuan untuk menghubungkan nilai-nilai budaya dengan pemuda wirausaha di pedesaan; Kepadatan, yang menonjolkan ketimpangan ruang fisik dan akses internet; Capital, yang membahas tentang gap antara capital inflow dan young entrepreneur, serta implementasi Regulatory untuk peningkatan kualitas produksi oleh pengusaha muda.

Sebelum diskusi hari ini, UNDP Indonesia bersama Citi Foundation dan Islamic Development Bank telah meluncurkan laporan tentang Youth Entrepreneurship Ecosystem pada tahun 2021.

Hasil penelitian yang dikembangkan oleh SMERU dan TLE ini menunjukkan tren positif di kalangan wirausaha muda. Namun, ketimpangan dalam akses ke pelatihan dan pengetahuan telah menghambat pertumbuhan ekosistem kewirausahaan pemuda.



Setelah acara tersebut, peserta akan dilibatkan dalam dua hari diskusi mendalam dengan 30 pembicara dari berbagai industri seperti media, LSM dan startup diantaranya Patamar Digital, StartupIndonesia.co, Kemenkop UKM, Asumsi, YCAB, Gojek, Plan International dan lainnya. Rekomendasi untuk pengembangan dan implementasi kebijakan juga dibahas.

Perwakilan UNDP Indonesia, Norimasa Shimomura menggemakan pandangan Bapak Batara, mengatakan pemuda memegang kunci untuk transisi Indonesia menuju ekonomi hijau.

“Keberhasilan pemulihan Indonesia pasca COVID-19 bertumpu pada dua bahan utama: lanskap negara tentang ekonomi hijau dan kesiapan populasi mudanya. Karena kita diingatkan oleh pandemi untuk mengubah ekonomi kita ke jalur hijau tanpa limbah, populasi pemuda dapat mendorong perubahan sosial dengan kewirausahaan hijau” kata Norimasa Shimomura, Perwakilan UNDP Indonesia.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3269 seconds (0.1#10.140)