Ini Kemajuan Pembangunan Prasarana LRT Jabodetabek Tahap I

Selasa, 25 Mei 2021 - 21:40 WIB
loading...
Ini Kemajuan Pembangunan Prasarana LRT Jabodetabek Tahap I
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) terus mengerjakan berbagai proyek besar yang dimiliki perseroan. Beberapa proyek tersebut di antaranya yaitu LRT Jabodebek Tahap I dan Tol Sigli-Banda Aceh.

"Sampai dengan 30 April 2021 progres pelaksanaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek Tahap I telah mencapai 84,47%," ujar Corporate Secretary Adhi Karya Farid Budiyanto dalam keterangan tertulis, Selasa (25/5/2021).

Adapun rincian progres pada setiap lintas pelayanannya sebagai berikut:
• Lintas Pelayanan 1 Cawang – Cibubur : 93,77%
• Lintas Pelayanan 2 Cawang – Kuningan – Dukuh Atas : 84,02%
• Lintas Pelayanan 3 Cawang – Bekasi Timur : 90,81%
• Depo : 42,74%

Baca juga:Rugi 8 Tahun Beruntun, Krakatau Steel Membalikkan Keadaan di 2020

Sementara itu, Tol Sigli-Banda Aceh hingga 5 Mei 202 progress pelaksanaan pembangunannya secara keseluruhan telah mencapai 71,018% dengan rincian sebagai berikut:
• Seksi 1 Ruas Padang Tiji-Seulimeum (± 25 km) : 8,52%
• Seksi 2 Ruas Seulimeum-Jantho (± 6 km) : 79,80%
• Seksi 3 Ruas Jantho-Indrapuri (± 16 km) : 100% (operasional)
• Seksi 4 Ruas Indrapuri-Blang Bintang (± 14 km) : 100% (operasional)
• Seksi 5 Ruas Blang Bintang-Kuta Baro (± 8 km) : 2,79%
• Seksi 6 Ruas Kuta Baro-Baitussalam (± 5,2 km) : 70,65%

Baca juga:AS Sarankan Warganya Tak Kunjungi Jepang

Selain itu, hingga bulan April 2020, ADHI mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp3,6 triliun (di luar pajak). Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada April 2021, meliputi lini bisnis konstruksi & energi sebesar 89%, properti sebesar 10% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.

Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 29%, jalan dan jembatan sebesar 29%, serta proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalan kereta api, dan proyek-proyek EPC sebesar 42%.

"Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 70%, BUMN sebesar 22%, sementara swasta/Lainnya sebesar 8%," ucapnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0968 seconds (0.1#10.140)