Menaker Ida Tanggapi Viralnya Karyawan Giant yang Menangis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kabar penutupan seluruh gerai Giant akhir Juli nanti menuai simpati dari netizen. Apalagi, usai viral video yang menunjukkan karyawan Giant menangis setelah rapat penutupan.
Baca juga:Lewat Sekolah Lapang, Petani Purworejo Terapkan Pertanian Cerdas Iklim
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah pun memberikan tanggapannya terkait nasib 3.000 karyawan gerai Giant pasca-penutupan gerai tersebut. Menurutnya, banyak memang terjadi situasi seperti yang menimpa karyawan Giant.
"Banyak kasus yang kami dengar, ada beberapa perusahaan yang memang mengalami penurunan produksi, kami juga telah mendengar terkait kasus terakhir," ujar Ida saat ditemui usai nobar Tjoet Nyak Dien di XXI Plaza Senayan Jakarta, Kamis malam (27/5/2021).
Dia mengatakan, pihaknya terus bermediasi dengan pihak pekerja dan juga oleh pihak IPM Jamsos. Tujuannya agar bisa para karyawan bisa mendapatkan hak-haknya.
Baca juga:BPOM Tegaskan Obat Herbal Hanya Menjaga Kesehatan, Tak Terbukti Sembuhkan Covid-19
"Kami juga mengundang pihak manajemen perusahaan dan serikat-serikat pekerja untuk bermediasi bersama," pungkas Ida.
Baca juga:Lewat Sekolah Lapang, Petani Purworejo Terapkan Pertanian Cerdas Iklim
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah pun memberikan tanggapannya terkait nasib 3.000 karyawan gerai Giant pasca-penutupan gerai tersebut. Menurutnya, banyak memang terjadi situasi seperti yang menimpa karyawan Giant.
"Banyak kasus yang kami dengar, ada beberapa perusahaan yang memang mengalami penurunan produksi, kami juga telah mendengar terkait kasus terakhir," ujar Ida saat ditemui usai nobar Tjoet Nyak Dien di XXI Plaza Senayan Jakarta, Kamis malam (27/5/2021).
Dia mengatakan, pihaknya terus bermediasi dengan pihak pekerja dan juga oleh pihak IPM Jamsos. Tujuannya agar bisa para karyawan bisa mendapatkan hak-haknya.
Baca juga:BPOM Tegaskan Obat Herbal Hanya Menjaga Kesehatan, Tak Terbukti Sembuhkan Covid-19
"Kami juga mengundang pihak manajemen perusahaan dan serikat-serikat pekerja untuk bermediasi bersama," pungkas Ida.
(uka)