Utang Menjulang Capai Rp70 Triliun, Garuda Yakin Bisa Lunasi

Jum'at, 28 Mei 2021 - 13:55 WIB
loading...
Utang Menjulang Capai...
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tercatat memiliki utang besar yang mencapai Rp70 triliun. Kondisi itu diperparah oleh cash flow perusahaan yang kian memburuk akibat pandemi Covid-19.

Meski dbegitu, manajemen maskapai penerbangan BUMN ini optimistis utang tersebut bisa dilunasi. Komitmen ini disertai sejumlah langkah inisiatif. Mengutip surat balasan Garuda Indonesia kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen memaparkan sejumlah upaya pelunasan utang.

"Untuk penyelesaian utang perseroan, saat ini telah dan terus melakukan upaya-upaya dalam rangka memastikan risiko solvabilitas dapat dimitigasi dengan sebaik-baiknya," tulis surat balasan Garuda, dikutip Jumat (28/5/2021).



Adapun langkah strategi Garuda Indonesia adalah melakukan negosiasi dengan lessor pesawat, menjalankan restrukturisasi utang usaha, termasuk terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta mitra usaha lainnya, hingga mengoptimalkan negosiasi langkah restrukturisasi pinjaman perbankan dan lembaga keuangan lainnya.

"Seluruh upaya yang dilakukan oleh perseroan pada prinsipnya dilakukan dengan tetap mempertimbangkan kondisi kinerja dan likuiditas perseroan yang berdampak signifikan imbas situasi pandemi Covid-19," lanjut surat tersebut.

Selanjutnya, perusahaan terus berupaya meningkatkan kegiatan operasional penerbangan sepanjang 2021. Skema ini dibarengi dengan langkah pengelolaan sejumlah lini bisnis potensial untuk mendukung peningkatan pendapatan usaha dengan sejumlah inisiatif.

Diantaranya, memaksimalkan kerja sama dengan mitra usaha guna mendorong peningkatan pendapatan, meluncurkan program promosional berupa Garuda Eco Lite, Garuda Online Travel Fair dan Thank God Its Friday serta berbagai program promosional lainnya.



Pembukaan penerbangan langsung khusus kargo, pengoperasian pesawat passenger freighter, optimalisasi layanan charter Kargo, pengembangan layanan pengiriman barang “Kirim Aja” berbasis aplikasi digital.

Sejalan dengan optimalisasi bisnis cargo, perusahaan juga berencana untuk memperbesar porsi pendapatan usaha dari lini bisnis Cargo hingga 40% dari sebelumnya 10-15%.

Perihal informasi atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan dan mempengaruhi harga saham perusahaan, menurut manajemen, sampai saat ini tidak terdapat informasi atau kejadian penting yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan harga saham Garuda Indonesia.

"Adapun lebih lanjut, perseroan akan melakukan pemenuhan kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagaimana diatur dalam ketentuan terkait," tutupnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1654 seconds (0.1#10.140)