Stakeholder Pariwisata Berharap Penyelenggaraan Munas Kadin VIII Tetap di Bali
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para pemangku kepentingan (stakeholder) pariwisata Bali mengharapkan penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia VIII tetap dilaksanakan di Bali.
"Kalau kami berharap mudah-mudahan bisa diselenggarakan di Bali, karena bagi dunia pariwisata kan yang terpenting adalah market atau ada demand. Kalau jadi di Bali kan rencananya 2.000 peserta itu akan memberikan optimisme kepada insan-insan pariwisata kita," ungkap Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa melalui keterangan tertulis, Jumat (28/5/2021).
Dia memaklumi bahwa persoalan jadi atau tidaknya penyelenggaraan Munas di Bali itu tergantung dari keputusan pihak Kadin. Namun, imbuh dia, dirinya maupun dunia wisata Bali tentu akan sangat menyayangkan jika pelaksanaan kegiatan tersebut tidak jadi digelar di Pulau Dewata.
"Pastilah sangat menyanyangkan karena kita kan yang paling terpuruk. Apalagi Bali selain memiliki tempat yang memadai dan juga berpengalaman, kegiatan itu akan memberikan optimisme," imbuh Putu Astawa.
Peserta Munas Kadin VIII yang rencananya sebanyak 2.000 orang itu menurutnya cukup berarti untuk meningkatkan okupansi hotel di Bali. Terlebih jika para peserta juga mengajak keluarganya.
Salah satu pelaku pariwisata Bali, Gede Dananjaya Siadja menyampaikan bahwa Munas Kadin di Bali dan kehadiran seluruh pengusaha Indonesia yang menjadi peserta Munas itu sangat berarti untuk menambah okupansi hotel di Bali, menambah penggunaan transportasi (sewa mobil) di Bali.
"Okupansi hotel mau tidak mau akan meningkat dengan kehadiran mereka pada Munas Kadin nanti. Saya harapkan Munas Kadin berjalan dengan baik dan membawa keluarganya juga. Jadi bapaknya ikut Munas, keluarganya jalan-jalan itu akan menambah income masyarakat di Bali," ungkapnya.
Nyoman Suharta salah satu pelaku pariwisata Bali lainnya tetap berharap jika pelaksanaan Munas Kadin dilakukan di Pulau Dewata. "Sangat disayangkan kalau dipindah atau batal diadakan di Bali ya. Pelaksanaan Munas Kadin tentu dapat membantu masyarakat Bali kesemuanya dan roda perekonomian akan berputar di tengah kondisi sekarang," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno yakin bahwa Kadin sangat peduli dan ingin membantu pemulihan pariwisata Bali yang sangat terdampak oleh pandemi Covid-19.
"Saya sangat yakin teman-teman Kadin juga ingin berjuang untuk kepulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Bali. Kita juga ingin membantu saudara-saudara kita yang sangat membutuhkan di Bali," ujar Menparekraf.
Lebih lanjut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini berharap keputusan Kadin berpihak kepada Bali. "Jadi saya ingin mengajak kita semua jangan berspekulasi, kita tunggu keputusan akhir dan saya berharap keputusannya berpihak kepada sektor yang sudah sangat tertekan ini," tandas Sandiaga Uno.
"Kalau kami berharap mudah-mudahan bisa diselenggarakan di Bali, karena bagi dunia pariwisata kan yang terpenting adalah market atau ada demand. Kalau jadi di Bali kan rencananya 2.000 peserta itu akan memberikan optimisme kepada insan-insan pariwisata kita," ungkap Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa melalui keterangan tertulis, Jumat (28/5/2021).
Dia memaklumi bahwa persoalan jadi atau tidaknya penyelenggaraan Munas di Bali itu tergantung dari keputusan pihak Kadin. Namun, imbuh dia, dirinya maupun dunia wisata Bali tentu akan sangat menyayangkan jika pelaksanaan kegiatan tersebut tidak jadi digelar di Pulau Dewata.
"Pastilah sangat menyanyangkan karena kita kan yang paling terpuruk. Apalagi Bali selain memiliki tempat yang memadai dan juga berpengalaman, kegiatan itu akan memberikan optimisme," imbuh Putu Astawa.
Peserta Munas Kadin VIII yang rencananya sebanyak 2.000 orang itu menurutnya cukup berarti untuk meningkatkan okupansi hotel di Bali. Terlebih jika para peserta juga mengajak keluarganya.
Salah satu pelaku pariwisata Bali, Gede Dananjaya Siadja menyampaikan bahwa Munas Kadin di Bali dan kehadiran seluruh pengusaha Indonesia yang menjadi peserta Munas itu sangat berarti untuk menambah okupansi hotel di Bali, menambah penggunaan transportasi (sewa mobil) di Bali.
"Okupansi hotel mau tidak mau akan meningkat dengan kehadiran mereka pada Munas Kadin nanti. Saya harapkan Munas Kadin berjalan dengan baik dan membawa keluarganya juga. Jadi bapaknya ikut Munas, keluarganya jalan-jalan itu akan menambah income masyarakat di Bali," ungkapnya.
Nyoman Suharta salah satu pelaku pariwisata Bali lainnya tetap berharap jika pelaksanaan Munas Kadin dilakukan di Pulau Dewata. "Sangat disayangkan kalau dipindah atau batal diadakan di Bali ya. Pelaksanaan Munas Kadin tentu dapat membantu masyarakat Bali kesemuanya dan roda perekonomian akan berputar di tengah kondisi sekarang," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno yakin bahwa Kadin sangat peduli dan ingin membantu pemulihan pariwisata Bali yang sangat terdampak oleh pandemi Covid-19.
"Saya sangat yakin teman-teman Kadin juga ingin berjuang untuk kepulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Bali. Kita juga ingin membantu saudara-saudara kita yang sangat membutuhkan di Bali," ujar Menparekraf.
Lebih lanjut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini berharap keputusan Kadin berpihak kepada Bali. "Jadi saya ingin mengajak kita semua jangan berspekulasi, kita tunggu keputusan akhir dan saya berharap keputusannya berpihak kepada sektor yang sudah sangat tertekan ini," tandas Sandiaga Uno.
(fai)