Lapangan Merakes Resmi Beroperasi, Siap Produksi Gas 368 MMSCFD

Selasa, 08 Juni 2021 - 11:25 WIB
loading...
Lapangan Merakes Resmi Beroperasi, Siap Produksi Gas 368 MMSCFD
Proyek pengembangan Lapangan Merakes telah beroperasi dan siap memproduksi 368 MMSCFD gas pada puncak produksinya. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meresmikan proyek pengembangan Lapangan Merakes di Wilayah Kerja East Sepinggan dengan investasi senilai USD1,3 miliar (sekitar Rp18,2 triliun). Proyek ini mulai onstream pada April 2021 dan akan memproduksi gas sebesar 368 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada puncak produksinya.

Inagurasi peresmian proyek dilaksanakan di floating production unit (FPU) Jangkrik Kalimantan Timur, hari ini, dengan dihadiri Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Dirjen Migas Tutuka Ariadji.



Proyek pengembangan Lapangan Merakes yang dilaksanakan oleh KKKS Eni East Sepinggan merupakan proyek pengembangan lapangan gas laut dalam di lepas pantai Kutai Basin dengan kedalaman air kurang lebih 1500 m. Proyek ini akan memegang rekor tie-back bawah laut terpanjang dari fasilitas induknya (> 40 km).

Keberhasilan ENI menyelesaikan proyek lapangan Merakes mendapatkan apresiasi dari Menteri Arifin. "Pengembangan Lapangan Merakes ini mendukung peningkatan produksi, sehingga dapat mendukung pemenuhan gas dalam negeri," kata Arifin dalam keterangan tertulis, Selasa (8/6/2021).

Produksi Lapangan Merakes akan berkontribusi perpanjangan umur operasi Kilang LNG Bontang. Gas dari Lapangan Merakes dan Jangkrik juga disalurkan melalui pipa gas untuk kebutuhan dalam negeri sebesar 117 MMSCFD pada tahun 2022-2025.

Menteri Arifin juga menyampaikan bahwa gas bumi merupakan salah satu sumber energi yang mempunyai peranan penting dalam mewujudkan ketahanan energi di tanah air. Porsi gas bumi dalam bauran energi nasional yang sekitar 19% ditargetkan meningkat menjadi 22% pada tahun 2025.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sempat mengakibatkan pembangunan proyek Merakes terhenti sehingga mengalami kemunduran.



"Namun, apresiasi tinggi diberikan kepada ENI yang telah mengawal 8,6 juta jam kerja tanpa adanya fatality. Kami sebagai insan hulu migas layak berbangga, karena yang telah kita lalui itu bukanlah pekerjaan mudah," kata Dwi.

Catatan penting dari pengembangan Lapangan Merakes menurutnya adalah kemampuan sinergi untuk meningkatkan keekonomian lapangan. Hal ini perlu untuk terus ditingkatkan karena potensi yang masih cukup besar dari WK East Sepinggan, Muara Bakau ataupun WK-WK lainnya di sekitar fasilitas FPU Jangkrik untuk menjaga tingkat produksi gas di area Kalimantan Timur.

Membaiknya harga minyak dunia yang lebih cepat dari perkiraan, bahkan pada minggu ini sempat berada di kisaran USD70 per barel, diharapkan menjadi angin segar bagi keberlangsungan upaya meningkatkan investasi hulu migas.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1751 seconds (0.1#10.140)