PLN Bakal Pasok Kebutuhan Listrik Smelter di Sulawesi
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) menyatakan akan mamasok seluruh kebutuhan listrik bagi industri pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Sulawesi. Pasalnya, potensi nikel di Sulawesi Tenggara dan Tengah yang tergolong besar.
Sesuai kebijakan pemerintah, potensi tersebut harus diolah melalui industri hilir agar dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menyatakan, industri smelter merupakan hilirisasi nikel yang membutuhkan energi listrik yang besar dan PLN siap memenuhinya. Hingga saat ini, terdapat 61 potensi pelanggan proyek fasilitas smelter di Sulawesi yang kebutuhan listriknya mencapai 7.184 megavolt ampere (MVA).
Baca juga:Work From Bali Jadi Trend Setter, Pariwisata Bali akan Segera Bangkit
"PLN sebagai perusahaan yang diberikan amanah di bidang kelistrikan di Indonesia, memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan listrik dan memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh pelanggan, termasuk pelanggan industri smelter," ujar Bob, Selasa (8/6/2021).
Manajemen berharap dapat melayani dan menyediakan pasokan listrik yang andal, berkualitas dan harga yang kompetitif bagi perusahaan smelter, serta memberikan produk dan layanan innovative seperti total solusi listrik dan Renewable Energy Certificate (REC).
"Kerja sama antara PLN dan industri smelter diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja dan mendorong roda perekonomian nasional, khususnya di Sulawesi," kata dia.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara pun mengapresiasi komitmen PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi industri smelter di Sulawesi. "Kami menyambut baik sekaligus mengapresiasi komitmen luar biasa dari PLN dalam memastikan kebutuhan listrik bagi industri smelter di Sulawesi," tuturnya.
Selain itu, Endang juga berharap dengan pasokan listrik memadai di Sulawesi Tenggara, nantinya bisa memberikan dampak serta kesejahteraan bagi masyarakat di daerah setempat.
Baca juga:Sebut Teh Ninih 7 Kali Turun Mesin, Aa Gym Panen Kecaman Warganet
Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Sulawesi Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda, menjelaskan, sistem kelistrikan Sulawesi memiliki pasokan listrik yang memadai dan ramah lingkungan.
Saat ini sistem kelistrikan mempunyai daya sebesar 2.365 MW, dengan cadangan daya 602 MW. Komposisi pasokan daya tersebut 20,34% dipasok dari pembangkit energi terbarukan.
Sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, PLN akan menambah kapasitas pembangkit sebesar 3.698 MW, 58%-nya merupakan EBT. Selain itu, untuk menyalurkan daya listrik tersebut, perseroan juga membangun 7.052 kilometer sirkuit (kms) Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dengan 4.702 MVA Gardu Induk yang tersebar di seluruh Sulawesi.
Sesuai kebijakan pemerintah, potensi tersebut harus diolah melalui industri hilir agar dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menyatakan, industri smelter merupakan hilirisasi nikel yang membutuhkan energi listrik yang besar dan PLN siap memenuhinya. Hingga saat ini, terdapat 61 potensi pelanggan proyek fasilitas smelter di Sulawesi yang kebutuhan listriknya mencapai 7.184 megavolt ampere (MVA).
Baca juga:Work From Bali Jadi Trend Setter, Pariwisata Bali akan Segera Bangkit
"PLN sebagai perusahaan yang diberikan amanah di bidang kelistrikan di Indonesia, memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan listrik dan memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh pelanggan, termasuk pelanggan industri smelter," ujar Bob, Selasa (8/6/2021).
Manajemen berharap dapat melayani dan menyediakan pasokan listrik yang andal, berkualitas dan harga yang kompetitif bagi perusahaan smelter, serta memberikan produk dan layanan innovative seperti total solusi listrik dan Renewable Energy Certificate (REC).
"Kerja sama antara PLN dan industri smelter diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja dan mendorong roda perekonomian nasional, khususnya di Sulawesi," kata dia.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara pun mengapresiasi komitmen PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi industri smelter di Sulawesi. "Kami menyambut baik sekaligus mengapresiasi komitmen luar biasa dari PLN dalam memastikan kebutuhan listrik bagi industri smelter di Sulawesi," tuturnya.
Selain itu, Endang juga berharap dengan pasokan listrik memadai di Sulawesi Tenggara, nantinya bisa memberikan dampak serta kesejahteraan bagi masyarakat di daerah setempat.
Baca juga:Sebut Teh Ninih 7 Kali Turun Mesin, Aa Gym Panen Kecaman Warganet
Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Sulawesi Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda, menjelaskan, sistem kelistrikan Sulawesi memiliki pasokan listrik yang memadai dan ramah lingkungan.
Saat ini sistem kelistrikan mempunyai daya sebesar 2.365 MW, dengan cadangan daya 602 MW. Komposisi pasokan daya tersebut 20,34% dipasok dari pembangkit energi terbarukan.
Sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, PLN akan menambah kapasitas pembangkit sebesar 3.698 MW, 58%-nya merupakan EBT. Selain itu, untuk menyalurkan daya listrik tersebut, perseroan juga membangun 7.052 kilometer sirkuit (kms) Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dengan 4.702 MVA Gardu Induk yang tersebar di seluruh Sulawesi.
(uka)