Pertamina Pastikan Kebakaran di Cilacap Tidak Pengaruhi Operasional Kilang
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mencatat insiden kebakaran yang terjadi di Kilang Cilacap, Jawa Tengah pada Jumat malam hanya terjadi di bagian bundwall tangki. Dengan begitu, kebakaran tidak mempengaruhi operasional operasional kilang.
"Ini yang terbakar hanya bagian bundwall tangki dan itu hanya tangki penyimpanan saja. Bukan untuk pemprosesan minyak," ujar Pjs Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman, saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (11/6/2021).
Fajriyah memastikan insiden tersebut tidak mempengaruhi operasional kilang di kawasan tersebut. Termasuk, target aktivitas produksi kilang hijau atau green refinery dengan produk energi bersih berupa green diesel dan green avtur pada akhir Desember 2021 mendatang. "Jadi tidak mempengaruhi operasional kilang," katanya.
Pertamina melaksanakan dua tahapan dalam pengembangan green diesel dan green avtur. Pertama, pengolahan RDPO sebanyak 3.000 barel per hari untuk menghasilkan green diesel yang direncanakan mulai beroperasi akhir tahun ini.
Selanjutnya tahapan kedua, Pertamina akan melakukan pengolahan minyak sawit mentah (CPO) sebanyak 6.000 barel per hari untuk menjadi green avtur pada akhir Desember 2022.
"Ini yang terbakar hanya bagian bundwall tangki dan itu hanya tangki penyimpanan saja. Bukan untuk pemprosesan minyak," ujar Pjs Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman, saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (11/6/2021).
Fajriyah memastikan insiden tersebut tidak mempengaruhi operasional kilang di kawasan tersebut. Termasuk, target aktivitas produksi kilang hijau atau green refinery dengan produk energi bersih berupa green diesel dan green avtur pada akhir Desember 2021 mendatang. "Jadi tidak mempengaruhi operasional kilang," katanya.
Pertamina melaksanakan dua tahapan dalam pengembangan green diesel dan green avtur. Pertama, pengolahan RDPO sebanyak 3.000 barel per hari untuk menghasilkan green diesel yang direncanakan mulai beroperasi akhir tahun ini.
Selanjutnya tahapan kedua, Pertamina akan melakukan pengolahan minyak sawit mentah (CPO) sebanyak 6.000 barel per hari untuk menjadi green avtur pada akhir Desember 2022.
(ind)