Gerak Cepat Atasi Lonjakan Covid, Pengamat: Lockdown Bisa Jadi Jalan Tengah

Sabtu, 19 Juni 2021 - 15:09 WIB
loading...
Gerak Cepat Atasi Lonjakan...
Ilustrasi foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Indonesia tengah menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Opsi lockdown pun mengemuka kendati banyak kalangan menentangnya.

Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal mengatakan, aturan lockdown jangan langsung ditentang karena memiliki tujuan. Menurut dia, semua harus dilihat berdasarkan kondisi yang ada di depan mata.

“Wacana lockdown ini jangan langsung ditentang karena harus melihat situasi yang ada. Jika memang mengharuskan lockdown supaya menekan angka Covid, bagi saya tidak masalah,” ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (19/6/2021).



Dia menjelaskan, Indonesia harus berkaca dengan negara-negara lain yang berhasil menekan kasus Covid-19 setelah menempuh kebijakan lockdown. Namun, tetap harus mempertimbangkan aspek yang lainnya.

Dia menuturkan, jika pemerintah belum menemukan cara lain untuk menekan penyebaran Covid-19, lockdown bisa diterapkan untuk sementara. “Namun, di sisi lain, jika pemerintah bisa menemukan cara lain untuk menekan angka penyebaran Covid-19, kebijakan lockdown ya tidak perlu diterapkan,” tambahnya.

Dia menambahkan, penting bagi pemerintah untuk gerak cepat dalam pemulihan kesehatan terlebih dahulu supaya masyarakat dapat percaya diri melakukan mobilitas. Pasalnya, jika kasus Covid-19 sudah terlalu banyak, walaupun tidak adanya batasan mobilitas, orang tetap akan khawatir untuk berada di kerumunan, khususnya di pusat perbelanjaan.



“Karena jika dari sisi kesehatan (vaksin) belum semua pihak terpenuhi, banyak orang akan tetap merasa takut untuk bertemu dengan orang termasuk berbelanja. Lagi-lagi pusat perbelanjaan sepi,” pungkasnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Wabah HMPV Merebak di...
Wabah HMPV Merebak di China: Akankah Jadi Pandemi Berikutnya setelah Covid-19?
Berkat Gas dan Rem Jokowi,...
Berkat 'Gas dan Rem' Jokowi, Indonesia Selamat dari Badai Krisis Ekonomi
Restrukturisasi Kredit...
Restrukturisasi Kredit Covid BNI Turun Jadi Rp25,8 T per Maret 2024
Bauran EBT Masih Jauh...
Bauran EBT Masih Jauh dari Target, Menteri ESDM Salahkan Covid
Status Pandemi Covid-19...
Status Pandemi Covid-19 Dicabut, Jokowi Optimistis Ekonomi Meningkat
3 Tahun Pandemi Covid-19,...
3 Tahun Pandemi Covid-19, Ini 5 Bisnis yang Bersinar dan Redup
Jokowi: Kita Wajib Bersyukur...
Jokowi: Kita Wajib Bersyukur Pandemi Terkendali Tanpa Lockdown
Cerita Pengalaman Tangani...
Cerita Pengalaman Tangani Pandemi, Jokowi Sampai Semedi 3 Hari
Stok Mencukupi, Bio...
Stok Mencukupi, Bio Farma Stop Produksi Vaksin Covid-19
Rekomendasi
Sosok Terduga Pelaku...
Sosok Terduga Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak dalam Toren Tambora
Berubah Total, CEO Makoto...
Berubah Total, CEO Makoto Uchida Akan Tinggalkan Nissan
Hari Ini DKPP Periksa...
Hari Ini DKPP Periksa Kabag TU Bawaslu terkait Dugaan Asusila
Berita Terkini
Resmi Jadi Bank Emas,...
Resmi Jadi Bank Emas, Pegadaian Salurkan PMK Emas ke PT Lotus Lingga Pratama
39 menit yang lalu
PBJT Jasa Kesenian dan...
PBJT Jasa Kesenian dan Hiburan, Berikut Objek Pajak dan Besaran Tarifnya
1 jam yang lalu
Inilah 5 Aplikasi Kripto...
Inilah 5 Aplikasi Kripto Terlengkap di Indonesia
2 jam yang lalu
Harga Emas Antam Terperosok...
Harga Emas Antam Terperosok Rp14.000 per Gram, Berikut Rinciannya
2 jam yang lalu
Vietnam Bakal Bangun...
Vietnam Bakal Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia, Rosan: Mereka Sangat Serius
4 jam yang lalu
Pengangguran di Singapura...
Pengangguran di Singapura Bakal Dapat Gaji Rp74 Juta per Bulan, Termasuk Korban PHK
5 jam yang lalu
Infografis
Makanan dan Minuman...
Makanan dan Minuman yang Bisa Jadi Pemicu Radang Usus
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved