Menko Airlangga Rayu Pengusaha Ceko Investasi di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak pengusaha Ceko untuk investasi di Indonesia. Hal itu seiring dukungan Ceko kepada Indonesia menuju global economic recovery melalui pembangunan berkelanjutan.
"Saya mengajak para pelaku bisnis Ceko untuk menjadi mitra pembangunan infrastruktur dan digitalisasi serta giat berinvestasi di Indonesia, sejalan dan seiring dengan langkah transformasi ekonomi dan reformasi struktural yang tengah dilakukan pemerintah Indonesia saat ini melalui UU Cipta Kerja," kata Menko Airlangga, Selasa (22/6/2021).
Menurut dia, upaya-upaya perbaikan regulasi akan terus dilakukan pemerintah Indonesia guna menciptakan iklim investasi yang lebih baik, diiringi dengan reformasi di bidang lingkungan hidup dan ketenagakerjaan yang berlandaskan pada ketentuan dan standar internasional.
Dukungan tersebut disampaikan Ceko saat Menko Airlangga menerima kunjungan Menteri Lingkungan Hidup Ceko Richard Brabec yang disertai Duta Besar Republik Ceko untuk Indonesia Jaroslav Doleček, Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Ceko Martina Tauberová, dan Presiden Konfederasi Industri Republik Ceko Jaroslav Hanák.
Pemerintah Indonesia dan Ceko juga sepakat untuk mendorong percepatan penyelesaian perundingan Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) yang saat ini tengah dilaukankedua pihak.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan bahwa keduanya berharap penyelesaian perundingan dapat tercapai pada saat Ceko menjabat sebagai Presidensi Uni Eropa dan Indonesia menjabat sebagai Presidensi G20 di 2022. Hal ini diharapkan akan memberikan dorongan/boost dan memberikan sinyal positif bagi dunia usaha nasional masing-masing dan dalam upaya menuju global economic recovery.
"Hubungan ekonomi bilateral kedua negara telah menunjukkan tren yang stabil meskipun pandemi dan dampak ekonomi global telah memaksa setiap negara untuk memperkuat upayanya untuk meningkatkan hubungan ekonomi dengan mitra ekonomi mereka," ujar Airlangga.
Menteri Lingkungan Hidup Ceko Richard Brabec mendukung langkah Pemerintah Indonesia dalam pengembangan minyak sawit berkelanjutan dan menegaskan bahwa UE sama sekali tidak menerapkan importation ban produk minyak sawit dari Indonesia. Untuk itu Ceko akan terus melakukan koordinasi dan konsultasi bersama Komisi dan Parlemen Eropa guna mendukung langkah Indonesia tersebut.
Kedua negara juga akan lebih mengintensifkan kerjasama di bidang lingkungan hidup antara lain di bidang penanganan sampah perkotaan dan pengelolaan sampah plastik dimana Ceko banyak memiliki keunggulan, pengalaman dan expertise. Selain itu telah diidentifikasi sejumlah kerja sama potensial kedua negara di bidang renewable energy guna penurunan emisi gas buang seperti hydropower, geothermal, tenaga surya, dan kerjasama pengembangan teknologi baterai untuk mobil listrik.
Sebagai sesama negara produsen batu bara, Ceko siap mendukung pemanfaatan batu bara yang bersih dan ramah lingkungan (clean coal technology). Kedua negara juga telah menyepakati pertukaran experts di bidang Sumber Daya Mineral melalui pembentukan Working Group dalam mekanisme kerjasama bilateral.
Terkait perubahan iklim, Indonesia terus berupaya untuk memenuhi National Determined Contributions (NDC) sesuai target Perjanjian Paris dan target yang terangkum dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Dijelaskan komitmen kuat Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi gas buang sebesar 29% (secara mandiri) dan 41% dengan dukungan dan kolaborasi internasional.
Dalam kesempatan ini, pihak Ceko memberikan apresiasi atas upaya Indonesia dalam menurunkan laju deforestasi di Indonesia dan untuk itu ditegaskan kembali kesiapan Ceko untuk mendukung dan bekerjasama lebih erat di bidang kehutanan. Sehubungan dengan penanganan pandemi Covid-19, Pemerintah Ceko juga siap membantu dan bekerjasama dalam pengadaan vaksin, obat-obatan dan alat kesehatan yang akhir-akhir ini sangat dibutuhkan oleh banyak negara di dunia.
"Saya mengajak para pelaku bisnis Ceko untuk menjadi mitra pembangunan infrastruktur dan digitalisasi serta giat berinvestasi di Indonesia, sejalan dan seiring dengan langkah transformasi ekonomi dan reformasi struktural yang tengah dilakukan pemerintah Indonesia saat ini melalui UU Cipta Kerja," kata Menko Airlangga, Selasa (22/6/2021).
Menurut dia, upaya-upaya perbaikan regulasi akan terus dilakukan pemerintah Indonesia guna menciptakan iklim investasi yang lebih baik, diiringi dengan reformasi di bidang lingkungan hidup dan ketenagakerjaan yang berlandaskan pada ketentuan dan standar internasional.
Dukungan tersebut disampaikan Ceko saat Menko Airlangga menerima kunjungan Menteri Lingkungan Hidup Ceko Richard Brabec yang disertai Duta Besar Republik Ceko untuk Indonesia Jaroslav Doleček, Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Ceko Martina Tauberová, dan Presiden Konfederasi Industri Republik Ceko Jaroslav Hanák.
Pemerintah Indonesia dan Ceko juga sepakat untuk mendorong percepatan penyelesaian perundingan Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) yang saat ini tengah dilaukankedua pihak.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan bahwa keduanya berharap penyelesaian perundingan dapat tercapai pada saat Ceko menjabat sebagai Presidensi Uni Eropa dan Indonesia menjabat sebagai Presidensi G20 di 2022. Hal ini diharapkan akan memberikan dorongan/boost dan memberikan sinyal positif bagi dunia usaha nasional masing-masing dan dalam upaya menuju global economic recovery.
"Hubungan ekonomi bilateral kedua negara telah menunjukkan tren yang stabil meskipun pandemi dan dampak ekonomi global telah memaksa setiap negara untuk memperkuat upayanya untuk meningkatkan hubungan ekonomi dengan mitra ekonomi mereka," ujar Airlangga.
Menteri Lingkungan Hidup Ceko Richard Brabec mendukung langkah Pemerintah Indonesia dalam pengembangan minyak sawit berkelanjutan dan menegaskan bahwa UE sama sekali tidak menerapkan importation ban produk minyak sawit dari Indonesia. Untuk itu Ceko akan terus melakukan koordinasi dan konsultasi bersama Komisi dan Parlemen Eropa guna mendukung langkah Indonesia tersebut.
Kedua negara juga akan lebih mengintensifkan kerjasama di bidang lingkungan hidup antara lain di bidang penanganan sampah perkotaan dan pengelolaan sampah plastik dimana Ceko banyak memiliki keunggulan, pengalaman dan expertise. Selain itu telah diidentifikasi sejumlah kerja sama potensial kedua negara di bidang renewable energy guna penurunan emisi gas buang seperti hydropower, geothermal, tenaga surya, dan kerjasama pengembangan teknologi baterai untuk mobil listrik.
Sebagai sesama negara produsen batu bara, Ceko siap mendukung pemanfaatan batu bara yang bersih dan ramah lingkungan (clean coal technology). Kedua negara juga telah menyepakati pertukaran experts di bidang Sumber Daya Mineral melalui pembentukan Working Group dalam mekanisme kerjasama bilateral.
Terkait perubahan iklim, Indonesia terus berupaya untuk memenuhi National Determined Contributions (NDC) sesuai target Perjanjian Paris dan target yang terangkum dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Dijelaskan komitmen kuat Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi gas buang sebesar 29% (secara mandiri) dan 41% dengan dukungan dan kolaborasi internasional.
Dalam kesempatan ini, pihak Ceko memberikan apresiasi atas upaya Indonesia dalam menurunkan laju deforestasi di Indonesia dan untuk itu ditegaskan kembali kesiapan Ceko untuk mendukung dan bekerjasama lebih erat di bidang kehutanan. Sehubungan dengan penanganan pandemi Covid-19, Pemerintah Ceko juga siap membantu dan bekerjasama dalam pengadaan vaksin, obat-obatan dan alat kesehatan yang akhir-akhir ini sangat dibutuhkan oleh banyak negara di dunia.
(nng)