Resmi IPO, Era Indonesia Tawarkan Harga Rp120 Perlembar Saham

Rabu, 30 Juni 2021 - 11:33 WIB
loading...
Resmi IPO, Era Indonesia Tawarkan Harga Rp120 Perlembar Saham
Dirut PT ERA Graharealty Tbk Darmadi Darmawangsa (dua kanan) dan Direktur Aan Andriani Sutrisno (dua kiri) memegang sertifikat BEI didampingi Komisaris Utama Susan Widjayawati (kanan) dan Komisaris Independen Bernardino Moningka Vega JR (kiri). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Perusahaan yang bergerak dalam bidang waralaba dan jasa agen real estat PT Era Graharealty Tbk (IPAC) pada Rabu (30/6) ini resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga penawaran Rp120 per saham. Perseroan resmi menjadi perusahaan tercatat ke-22 di BEI pada tahun 2021.

“Hal ini merupakan key milestone dalam perjalanan perseroan untuk melangkah sebagai perusahaan publik yang accountable dan transparan kepada seluruh investor, masyarakat dan seluruh stakeholders dalam menjalankan bisnis kedepan,” kata, Direktur Utama IPAC Darmadi Darmawangsa di Jakarta, Rabu (30/6/2021).



IPAC melepas sebanyak 189,97 juta saham atau sebanyak 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham dengan nilai nominal Rp10 setiap saham. Saham tersebut terdiri dari 47,36 juta Saham Baru dan 142,60 juta saham biasa atas nama milik PT Realti Indo Mandiri sebagai Pemegang Saham Penjual.

Menurut Darmadi, Saham Baru dan Saham Divestasi secara bersama-sama ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp120 per sahamnya, sehingga jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebesar Rp22,79 miliar.

“Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Saham Baru ini, setelah dikurangi biaya-biaya terkait emisi Saham Baru yang menjadi porsi Perseroan, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja terkait kegiatan operasional Perseroan,” jelas dia.

Darmadi juga merinci perseroan akan menggunakan dana tersebut untuk menggalakkan marketing dan program rekrutmen member broker dan agen baru, memperkuat existing brand ERA saat ini sehingga brand ERA semakin kuat dibanding dengan kompetitor, merekrut software engineer untuk mengelola IT System menjadi lebih efisien, menyediakan training berstandar internasional dan mengembangkan kerjasama dengan developer untuk memasarkan proyek-proyek properti ke masyarakat. Sedangkan hasil penjualan Saham Divestasi setelah dikurangi biaya emisi yang dihitung secara proporsional, akan dibayarkan kepada Pemegang Saham Penjual.

Head of Corporate Finance PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek PT Era Graharealty Tbk (IPAC), Daud Gunawan menjelaskan secara keseluruhan proses IPO perseroan telah berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan pemegang saham, komisaris, manajemen, underwriter dan lembaga profesi penunjang lainnya.

“Kami dengan bangga menginformasikan bahwa IPAC mengalami oversubscribed sebanyak 381,8 kali dari porsi penjatahan terpusat (pooling) setelah masa penawaran perdana saham yang berlangsung pada tanggal 18–23 Juni 2021,” tegasnya.

Perseroan berdiri sejak tahun 1991 dan telah bergelut di bidang waralaba dan jasa agen real estat lebih dari 29 tahun. Menurut Darmadi, dengan menyandang status sebagai perusahaan terbuka akan menjadikan IPAC untuk terus menerapkan prinsip good corporate governance dalam setiap langkah yang diambil.

“Diharapkan dengan menjadi perusahaan terbuka, IPAC dapat memanfaatkan kesempatan untuk berkembang dan tumbuh menjadi lebih besar yang tentunya dengan dukungan masyarakat sebagai bagian dari pemegang saham perseroan. Meskipun kondisi perekonomian nasional yang belum pulih total sebagai akibat Pandemi Covid-19, perseroan tetap optimis bahwa bisnis waralaba dan jasa agen real estat akan memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan,” papar Darmadi.



Tahun 2020 lalu, ERA Indonesia memulai awal yang sangat baik di Januari dan Februari namun memasuki Maret, ERA Indonesia juga terkena dampak menurunnya penjualan properti di awal pandemi selama 2–3 bulan pertama karena merupakan masa adaptasi dengan kebijakan semi lock down yang diberlakukan karena masuknya Covid-19 ke Indonesia. Setelah semakin terbiasa untuk beradaptasi dengan new normal, penjualan properti terlihat bangkit pada bulan Juni hingga akhir tahun 2020.

“Secara umum apabila ditarik perbandingan dari tahun 2019 terhadap 2020, penjualan properti mengalami kenaikan. Demikian pula omzet Januari hingga Mei 2021 dibandingkan tahun 2020, mengalami kenaikan hingga 120%. Sedangkan untuk target omzet penjualan tahun 2021 dirncakan naik sebesar 25%”, lanjut Darmadi Darmawangsa.

Direktur IPAC Aan Andriani menambahkan melihat perbandingan pasar primary dengan secondary pada tahun 2021 di kuartal pertama dan kedua ini, masyarakat masih cenderung lebih memakan pasar secondary sebesar 80% dan 20% untuk pasar primary. Dia melanjutkan bahwa ERA Indonesia pada tahun ini menargetkan untuk membuka kantor-kantor ERA di kota-kota besar di Indonesia seperti Batam, Palembang, Balikpapan dan beberapa kota besar lainnya.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1809 seconds (0.1#10.140)