PPKM Darurat Resmi Berlaku, Gimana Nasib Investor Ritel?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saham-saham sektor ritel turut menjadi perhatian usai diumukannnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat di Pulau Jawa dan Bali mulai 3 Juli 2021. Pasalnya, dengan adanya pembatasan tersebut dapat mengganggu operasional emiten sektor tersebut.
Analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan, dengan adanya penerapan PPKM Mikro Darurat secara tidak langsung dianggap menjadi sentimen negatif bagi saham sektor ritel, namun menurutnya hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena inovasi penjualan emiten ritel.
"Karena walaupun tempat-tempat belanja seperti mal mengalami pengurangan jam operasional, mereka tetap bisa menjual produk secara online," ujar William kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (1/7/2021).
Menurutnya, dengan adanya penjualan produk secara online di tengah pandemi saat ini telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia dan akan membantu kinerja emiten ritel, dan saham sektor ritel bisa dimanfaatkan investor. "Ini sudah jadi gaya hidup sejak pandemi, jadi adanya PPKM ini tidak akan berdampak signifikan terhadap emiten-emiten retail," kata dia. "(Saham sektor ritel) bisa manfaatkan untuk buy on weakness," sambungnya.
Senada dengan William, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya juga menyampaikan bahwa saham-saham sektor ritel bisa dimanfaatkan di tengah penerapan PPKM Darurat Mikro. "Momentum dapat dimanfaatkan, kan program ini bukan selamanya, hanya sementara," ucapnya.
Dilihat melalui RTI, beberapa saham sektor ritel mengalami kenaikan di perdagangan sesi I hari ini mulai dari Ace Hardware Indonesia (ACES), Sumber Alfaria Trijaya (AMRT), Mitra Adiperkasa (MAPI), dan Matahari Putra Prima (MPPA). Saham ACES pada perdagangan sesi I hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp15 atau 1,20 persen ke Rp1.265 per lembar saham. Kemudian, saham AMRT pada perdagangan sesi I hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp25 atau 2,00 persen ke Rp1.275 per lembar saham.
Saham MAPI pada perdagangan sesi I hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp5 atau 0,80 persen ke Rp630 per lembar saham, dan saham MPPA pada perdagangan sesi I hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp45 atau 4,27 persen ke Rp1.100 per lembar saham. Sementara itu, saham-saham yang melemah pada pembukaan sesi I hari ini diantaranya Erajaya Swasembada (ERAA), Hero Supermarket (HERO), Matahari Department Store (LPPF), dan Ramayana Lestari Sentosa (RALS).
Saham ERAA pada perdagangan sesi I hari ini mengalami penurunan sebesar Rp15 atau 2,17 persen ke Rp675 per lembar saham. Kemudian, saham HERO pada perdagangan sesi I hari ini mengalami penurunan sebesar Rp5 atau 0,35 persen ke Rp1.405 per lembar saham. Selanjutnya, saham LPPF pada perdagangan sesi I hari ini mengalami penurunan sebesar Rp10 atau 0,51 persen ke Rp1.945 per lembar saham, dan saham RALS pada perdagangan sesi I hari ini mengalami penurunan sebesar Rp10 atau 1,48 persen ke Rp665 per lembar saham. Sementara itu, terdapat dua saham yang bergerak stagnan, diantaranya Electronic City Indonesia (ECII), dan Indoritel Makmur Internasional (DNET).
Analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan, dengan adanya penerapan PPKM Mikro Darurat secara tidak langsung dianggap menjadi sentimen negatif bagi saham sektor ritel, namun menurutnya hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena inovasi penjualan emiten ritel.
"Karena walaupun tempat-tempat belanja seperti mal mengalami pengurangan jam operasional, mereka tetap bisa menjual produk secara online," ujar William kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (1/7/2021).
Menurutnya, dengan adanya penjualan produk secara online di tengah pandemi saat ini telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia dan akan membantu kinerja emiten ritel, dan saham sektor ritel bisa dimanfaatkan investor. "Ini sudah jadi gaya hidup sejak pandemi, jadi adanya PPKM ini tidak akan berdampak signifikan terhadap emiten-emiten retail," kata dia. "(Saham sektor ritel) bisa manfaatkan untuk buy on weakness," sambungnya.
Senada dengan William, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya juga menyampaikan bahwa saham-saham sektor ritel bisa dimanfaatkan di tengah penerapan PPKM Darurat Mikro. "Momentum dapat dimanfaatkan, kan program ini bukan selamanya, hanya sementara," ucapnya.
Dilihat melalui RTI, beberapa saham sektor ritel mengalami kenaikan di perdagangan sesi I hari ini mulai dari Ace Hardware Indonesia (ACES), Sumber Alfaria Trijaya (AMRT), Mitra Adiperkasa (MAPI), dan Matahari Putra Prima (MPPA). Saham ACES pada perdagangan sesi I hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp15 atau 1,20 persen ke Rp1.265 per lembar saham. Kemudian, saham AMRT pada perdagangan sesi I hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp25 atau 2,00 persen ke Rp1.275 per lembar saham.
Saham MAPI pada perdagangan sesi I hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp5 atau 0,80 persen ke Rp630 per lembar saham, dan saham MPPA pada perdagangan sesi I hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp45 atau 4,27 persen ke Rp1.100 per lembar saham. Sementara itu, saham-saham yang melemah pada pembukaan sesi I hari ini diantaranya Erajaya Swasembada (ERAA), Hero Supermarket (HERO), Matahari Department Store (LPPF), dan Ramayana Lestari Sentosa (RALS).
Saham ERAA pada perdagangan sesi I hari ini mengalami penurunan sebesar Rp15 atau 2,17 persen ke Rp675 per lembar saham. Kemudian, saham HERO pada perdagangan sesi I hari ini mengalami penurunan sebesar Rp5 atau 0,35 persen ke Rp1.405 per lembar saham. Selanjutnya, saham LPPF pada perdagangan sesi I hari ini mengalami penurunan sebesar Rp10 atau 0,51 persen ke Rp1.945 per lembar saham, dan saham RALS pada perdagangan sesi I hari ini mengalami penurunan sebesar Rp10 atau 1,48 persen ke Rp665 per lembar saham. Sementara itu, terdapat dua saham yang bergerak stagnan, diantaranya Electronic City Indonesia (ECII), dan Indoritel Makmur Internasional (DNET).
(nng)