Bursa Saham Rontok, Xi Jinping Pecat Bos Regulator Pasar Modal China

Kamis, 08 Februari 2024 - 17:00 WIB
loading...
Bursa Saham Rontok, Xi Jinping Pecat Bos Regulator Pasar Modal China
Presiden China Xi Jinping. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Pemimpin regulator pengawas pasar modal China diganti secara tiba-tiba di tengah penurunan tajam pasar saham negara tersebut. Wu Qing akan menggantikan Yi Huiman sebagai ketua dan kepala partai Komisi Pengawas Sekuritas China (CSRC).

Kantor Berita Xinhua melaporkan, Komite Pusat Partai Komunis menggantikan Yi Huiman dengan Wu Qing, seorang pejabat senior yang terkenal dengan tindakannya terhadap para pialang sebagai Ketua Komisi Regulasi Sekuritas China. Namun demikian, tidak memberikan penjelasan apapun terkait pencopotan Yi.



"Dia jelas turun karena kemerosotan pasar," kata Wakil Direktur Riset China di Gavekal, Chris Beddor dikutip Financial Times, Kamis (8/2/2024).

"Bagian dari tugas de facto sebagai regulator sekuritas adalah untuk mencegah hal ini terjadi, yakni penurunan pasar yang memalukan secara politis," kata dia.

Krisis properti yang memperburuk tekanan deflasi, telah memukul valuasi ekuitas dan membuat para investor institusional melepas kepemilikan semakin melukai sentimen para investor ritel.

Seorang bankir yang telah bertemu dengan Yi mengatakan bahwa ia ikut menanggung kerugian baru-baru ini di pasar, yang telah mengalami aksi jual brutal sejak awal tahun ini. Indeks acuan CSI 300 turun 44 persen dari puncaknya pada 2021. "Pada titik ini, seseorang perlu dijadikan kambing hitam," ujarnya.



Beijing minggu ini melakukan intervensi di pasar saham domestik dengan membentuk tim untuk membendung kejatuhan pasar saham berkepanjangan yang terdiri dari lembaga-lembaga milik negara sebagai pembeli saham.

Indeks CSI 300, yang melacak saham-saham terbesar paling likuid yang terdaftar di Shanghai dan Shenzhen naik 4 persen bulan ini setelah intervensi negara. ebelumnya indeks saham merosot 6 persen pada Januari. Beddor mengatakan menjadi regulator sekuritas di China adalah tugas tanpa pamrih. Mereka diharapkan untuk mendorong pasar pada saat-saat kritis tetapi tidak memiliki fasilitas yang memadai.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1357 seconds (0.1#10.140)