Mid-Year Investment Outlook 2021 MNC Sekuritas, Hary Tanoesoedibjo: Penting, Adaptasi Bisnis Digital Saat Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memahami kebutuhan investor atas informasi terkini yang memengaruhi pergerakan pasar modal, MNC Sekuritas sebagai anak usaha PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) menggelar Webinar Mid-Year Investment Outlook 2021 dengan tema “Exploring the Next Market Mover” pada Kamis (01/07/2021).
Kegiatan edukasi secara virtual ini dibuka oleh Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina dan dilanjutkan dengan penyampaian keynote speech oleh Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi dan Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo.
Dalam kesempatan itu, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menjelaskan pentingnya adaptasi dalam bentuk bisnis digital di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Hal ini pula yang membuat saat ini banyak sekali perusahaan yang melakukan ekspansi dalam bentuk digital.
“The Next Market Mover berarti melihat perusahaan yang mampu beradaptasi secara digital selama pandemi Covid-19 ini. Saya sangat optimistis dengan perkembangan pasar modal Indonesia ke depannya bahwa dengan Covid-19 pun kita masih dapat tumbuh. Nanti kita akan melihat emiten yang mampu bertahan adalah emiten yang bisa beradaptasi dengan keadaan New Normal,” jelas Hary.
Baca juga:Geger! Pengakuan Wanita Ditawari Rp10 Juta Jadi Host Arisan Tumbal Pria Brondong di Pondok Indah
Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi memaparkan bahwa pemanfaatan teknologi di masa new normal telah memberikan dampak positif untuk pertumbuhan investor dalam setahun terakhir. Jumlah investor saham di Tanah Air telah mencapai lebih dari 2 juta per Mei 2021.
“Terjadi peningkatan jumlah investor saham yang signifikan, yaitu mencapai 42% dalam setahun terakhir. Sedangkan jumlah investor saham yang aktif bertransaksi telah tumbuh 113% dari rata-rata tahun sebelumnya. Peningkatan pesat di dunia pasar modal ini tidak terlepas dari peran serta berbagai stakeholder, termasuk MNC Sekuritas dan kontribusinya untuk meningkatkan literasi dan edukasi untuk investor pasar modal,” jelas Inarno.
Terkait kondisi makro ekonomi dan pasar modal, Kepala Unit Kajian dan Analisis Ekonomi Bursa Efek Indonesia Heidy Ruswita Sari menjelaskan terdapat sejumlah prospek dan tantangan ekonomi di tahun 2021. Dari segi domestik, terdapat agenda penanganan Covid-19 seperti percepatan peluncuran vaksin Covid-19 serta pembatasan perjalanan dari negara-negara yang berpotensi menularkan varian baru.
Selain itu, penting pula untuk melihat prospek pencatatan saham perusahaan teknologi berupa antisipasi rencana IPO dan pencatatan saham unicorn dan startup di BEI.
“Terkait dari tantangan global, penting sekali untuk melihat seperti apa situasi Covid-19 ini, terutama perlunya pembatasan global akibat lonjakan kasus Covid-19 dan vaksinasi global. Kemudian, ada pula kebijakan moneter The Fed berupa kenaikan inflasi, prospek kenaikan suku bunga The Fed dan rencana taper tantrum,” jelas Heidy.
Adapun Head of Research MNC Sekuritas Thendra Crisnanda memprediksi IHSG di semester II 2021 masih dalam konsolidasi dengan range 5.820-6.134. Target ideal dari IHSG menurut tim riset MNC Sekuritas adalah di level 6.500. Namun demikian, investor perlu mencermati support penting di level 5.735. Jika support ini tertembus, IHSG berpeluang menuju ke 5.200-5.500. Katalis untuk Market Mover di pertengahan tahun 2021 menurutnya, antara lain bisnis digital dan infrastruktur, kesehatan, green economy dan fundamental.
“Dari segi bisnis digital dan infrastruktur, sektor yang memiliki potensi besar adalah bank digital, teknologi informasi dan logistik. Sedangkan dari segi kesehatan, beberapa sektor yang patut dilirik adalah rumah sakit dan farmasi. Menarik juga untuk mencermati green economy/ESG serta sektor perbankan dan consumer goods,” jelas Thendra.
Baca juga:Sterling Moncer di Piala Eropa 2020, Manchester City Siapkan Kontrak Baru
Pada webinar ini, Co-founder Tetra Saham Jack M. Hamzah (Bro Jack) membagikan pengalamannya dalam berinvestasi. Menurutnya, pada beberapa bulan pertama yang dibutuhkan adalah belajar terlebih dahulu tentang investasi. Penting sekali untuk mempelajari ilmu yang dibutuhkan sebelum terjun langsung ke dunia pasar modal.
Secara khusus, Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina mengapresiasi partisipasi lebih dari 700 investor yang hadir dalam acara tersebut. Dia mengungkapkan pertumbuhan nasabah MNC Sekuritas yang cukup signifikan juga didukung oleh adanya inovasi digital, di antaranya proses pembukaan rekening dan transaksi saham secara online.
“Jumlah investor MNC Sekuritas telah bertumbuh sebesar 47% secara YoY menjadi lebih dari 124 ribu investor per Juni 2021. Dari keseluruhan investor MNC Sekuritas per Juni 2021, 68% di antaranya berusia 18-34 tahun. Artinya, profil investor MNC Sekuritas sejalan dengan profil investor di Bursa Efek Indonesia, yang didominasi generasi milenial,” jelas Susy.
Saat ini, transaksi melalui aplikasi online trading MNC Trade New juga menjadi andalan para investor. Tak heran, lanjutnya, MNC Sekuritas masih bertengger dalam 10 besar perusahaan sekuritas swasta lokal dengan nilai transaksi tertinggi secara YTD Juni 2021. Bahkan, nilai transaksi MNC Sekuritas YTD Juni 2021 naik lebih dari 100% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Susy juga mengungkapkan, kesuksesan dan kemeriahan acara webinar MNC Sekuritas ini terselenggara berkat dukungan dari MotionPay, The F Thing, MNC Shop, MNC Vision, dan MNC Play.
Kegiatan edukasi secara virtual ini dibuka oleh Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina dan dilanjutkan dengan penyampaian keynote speech oleh Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi dan Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo.
Dalam kesempatan itu, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menjelaskan pentingnya adaptasi dalam bentuk bisnis digital di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Hal ini pula yang membuat saat ini banyak sekali perusahaan yang melakukan ekspansi dalam bentuk digital.
“The Next Market Mover berarti melihat perusahaan yang mampu beradaptasi secara digital selama pandemi Covid-19 ini. Saya sangat optimistis dengan perkembangan pasar modal Indonesia ke depannya bahwa dengan Covid-19 pun kita masih dapat tumbuh. Nanti kita akan melihat emiten yang mampu bertahan adalah emiten yang bisa beradaptasi dengan keadaan New Normal,” jelas Hary.
Baca juga:Geger! Pengakuan Wanita Ditawari Rp10 Juta Jadi Host Arisan Tumbal Pria Brondong di Pondok Indah
Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi memaparkan bahwa pemanfaatan teknologi di masa new normal telah memberikan dampak positif untuk pertumbuhan investor dalam setahun terakhir. Jumlah investor saham di Tanah Air telah mencapai lebih dari 2 juta per Mei 2021.
“Terjadi peningkatan jumlah investor saham yang signifikan, yaitu mencapai 42% dalam setahun terakhir. Sedangkan jumlah investor saham yang aktif bertransaksi telah tumbuh 113% dari rata-rata tahun sebelumnya. Peningkatan pesat di dunia pasar modal ini tidak terlepas dari peran serta berbagai stakeholder, termasuk MNC Sekuritas dan kontribusinya untuk meningkatkan literasi dan edukasi untuk investor pasar modal,” jelas Inarno.
Terkait kondisi makro ekonomi dan pasar modal, Kepala Unit Kajian dan Analisis Ekonomi Bursa Efek Indonesia Heidy Ruswita Sari menjelaskan terdapat sejumlah prospek dan tantangan ekonomi di tahun 2021. Dari segi domestik, terdapat agenda penanganan Covid-19 seperti percepatan peluncuran vaksin Covid-19 serta pembatasan perjalanan dari negara-negara yang berpotensi menularkan varian baru.
Selain itu, penting pula untuk melihat prospek pencatatan saham perusahaan teknologi berupa antisipasi rencana IPO dan pencatatan saham unicorn dan startup di BEI.
“Terkait dari tantangan global, penting sekali untuk melihat seperti apa situasi Covid-19 ini, terutama perlunya pembatasan global akibat lonjakan kasus Covid-19 dan vaksinasi global. Kemudian, ada pula kebijakan moneter The Fed berupa kenaikan inflasi, prospek kenaikan suku bunga The Fed dan rencana taper tantrum,” jelas Heidy.
Adapun Head of Research MNC Sekuritas Thendra Crisnanda memprediksi IHSG di semester II 2021 masih dalam konsolidasi dengan range 5.820-6.134. Target ideal dari IHSG menurut tim riset MNC Sekuritas adalah di level 6.500. Namun demikian, investor perlu mencermati support penting di level 5.735. Jika support ini tertembus, IHSG berpeluang menuju ke 5.200-5.500. Katalis untuk Market Mover di pertengahan tahun 2021 menurutnya, antara lain bisnis digital dan infrastruktur, kesehatan, green economy dan fundamental.
“Dari segi bisnis digital dan infrastruktur, sektor yang memiliki potensi besar adalah bank digital, teknologi informasi dan logistik. Sedangkan dari segi kesehatan, beberapa sektor yang patut dilirik adalah rumah sakit dan farmasi. Menarik juga untuk mencermati green economy/ESG serta sektor perbankan dan consumer goods,” jelas Thendra.
Baca juga:Sterling Moncer di Piala Eropa 2020, Manchester City Siapkan Kontrak Baru
Pada webinar ini, Co-founder Tetra Saham Jack M. Hamzah (Bro Jack) membagikan pengalamannya dalam berinvestasi. Menurutnya, pada beberapa bulan pertama yang dibutuhkan adalah belajar terlebih dahulu tentang investasi. Penting sekali untuk mempelajari ilmu yang dibutuhkan sebelum terjun langsung ke dunia pasar modal.
Secara khusus, Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina mengapresiasi partisipasi lebih dari 700 investor yang hadir dalam acara tersebut. Dia mengungkapkan pertumbuhan nasabah MNC Sekuritas yang cukup signifikan juga didukung oleh adanya inovasi digital, di antaranya proses pembukaan rekening dan transaksi saham secara online.
“Jumlah investor MNC Sekuritas telah bertumbuh sebesar 47% secara YoY menjadi lebih dari 124 ribu investor per Juni 2021. Dari keseluruhan investor MNC Sekuritas per Juni 2021, 68% di antaranya berusia 18-34 tahun. Artinya, profil investor MNC Sekuritas sejalan dengan profil investor di Bursa Efek Indonesia, yang didominasi generasi milenial,” jelas Susy.
Saat ini, transaksi melalui aplikasi online trading MNC Trade New juga menjadi andalan para investor. Tak heran, lanjutnya, MNC Sekuritas masih bertengger dalam 10 besar perusahaan sekuritas swasta lokal dengan nilai transaksi tertinggi secara YTD Juni 2021. Bahkan, nilai transaksi MNC Sekuritas YTD Juni 2021 naik lebih dari 100% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Susy juga mengungkapkan, kesuksesan dan kemeriahan acara webinar MNC Sekuritas ini terselenggara berkat dukungan dari MotionPay, The F Thing, MNC Shop, MNC Vision, dan MNC Play.
(uka)