Insurtech Jadi Jawaban dari Tantangan Digitalisasi Industri Asuransi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perkembangan teknologi finansial ( fintech ) yang masif selama lima tahun terakhir ikut membuat banyak sektor berkembang lebih cepat, termasuk sektor asuransi . Banyak perusahaan asuransi yang kini berkolaborasi dengan startup insurtech untuk menghadirkan asuransi digital.
"Masyarakat kini semakin akrab dengan segala sesuatu yang serba-digital, ranah yang belum dieksplorasi secara maksimal oleh perusahaan asuransi. Atas dasar itu, insurtech hadir untuk mendorong potensi pasar bisnis asuransi lewat ekosistem digital," kata Tommy Martin, Co-founder sekaligus Chief Operating Officer Qoala, dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/7/2021).
Baca juga:Bulgaria Pertimbangkan Berikan 'Hadiah' pada Warganya yang Lakukan Vaksinasi Covid-19
Menurut Tommy, ekosistem digital menghadirkan akses yang luas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi. Ekosistem digital yang dibangun oleh startup insurtech memungkinkan terciptanya produk asuransi dengan premi terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini, misalnya asuransi Covid-19 dan asuransi perlindungan smartphone.
"Inovasi insurtech menjadi jawaban dari tantangan digitalisasi industri asuransi. Keberadaan insurtech utamanya untuk menyediakan kemudahan akses melalui teknologi dan engagement yang lebih tinggi. Sinergi antara insurtech dan perusahaan asuransi menghadirkan pengalaman berasuransi yang lebih baik, lebih mudah dan lebih cepat," ujar Tommy.
Baca juga:Rp50 Miliar Klaim Layanan COVID-19 Rumah Sakit di Kabupaten Bogor Belum Dibayar, Ade Yasin Ngadu ke Luhut
Tommy menambahkan, kinerja positif Qoala juga tak lepas dari dukungan investor yang memberikan kepercayaan penuh. Investor tersebut yakni KB Investment, Sequoia, MDI Ventures, Mirae Asset Global Investment, Centauri Fund, Central Capital Ventura, Mass Mutual, Seed Plus, Genesia Ventures, Surge dan Flourish.
“Qoala membuka kesempatan untuk berkolaborasi dengan pelaku industri asuransi. Saat ini, Qoala telah bekerja sama dengan lebih dari 30 perusahaan asuransi untuk mengembangkan ragam produk asuransi. Qoala telah menerbitkan lebih dari dua juta polis asuransi setiap bulannya," tandas Tommy.
"Masyarakat kini semakin akrab dengan segala sesuatu yang serba-digital, ranah yang belum dieksplorasi secara maksimal oleh perusahaan asuransi. Atas dasar itu, insurtech hadir untuk mendorong potensi pasar bisnis asuransi lewat ekosistem digital," kata Tommy Martin, Co-founder sekaligus Chief Operating Officer Qoala, dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/7/2021).
Baca juga:Bulgaria Pertimbangkan Berikan 'Hadiah' pada Warganya yang Lakukan Vaksinasi Covid-19
Menurut Tommy, ekosistem digital menghadirkan akses yang luas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi. Ekosistem digital yang dibangun oleh startup insurtech memungkinkan terciptanya produk asuransi dengan premi terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini, misalnya asuransi Covid-19 dan asuransi perlindungan smartphone.
"Inovasi insurtech menjadi jawaban dari tantangan digitalisasi industri asuransi. Keberadaan insurtech utamanya untuk menyediakan kemudahan akses melalui teknologi dan engagement yang lebih tinggi. Sinergi antara insurtech dan perusahaan asuransi menghadirkan pengalaman berasuransi yang lebih baik, lebih mudah dan lebih cepat," ujar Tommy.
Baca juga:Rp50 Miliar Klaim Layanan COVID-19 Rumah Sakit di Kabupaten Bogor Belum Dibayar, Ade Yasin Ngadu ke Luhut
Tommy menambahkan, kinerja positif Qoala juga tak lepas dari dukungan investor yang memberikan kepercayaan penuh. Investor tersebut yakni KB Investment, Sequoia, MDI Ventures, Mirae Asset Global Investment, Centauri Fund, Central Capital Ventura, Mass Mutual, Seed Plus, Genesia Ventures, Surge dan Flourish.
“Qoala membuka kesempatan untuk berkolaborasi dengan pelaku industri asuransi. Saat ini, Qoala telah bekerja sama dengan lebih dari 30 perusahaan asuransi untuk mengembangkan ragam produk asuransi. Qoala telah menerbitkan lebih dari dua juta polis asuransi setiap bulannya," tandas Tommy.
(uka)