Rupiah Naik Tipis di Awal Sesi Saat Permintaan Mata Uang Safe Haven Meningkat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Rabu (27/5/2020) merangkak naik setelah sebelumnya bergerak mixed alias variatif. Tren positif mata uang Garuda terjadi justru saat dolar AS lebih tinggi seiring dengan meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini terpantau menanjak naik ke posisi Rp14.761/USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah membaik usai kemarin ada di Rp14.774/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange memperlihatkan rupiah juga lebih tinggi menjadi Rp14.740/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.755 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.740 hingga Rp14.756/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi pembukaan bertengger di level Rp14.778/USD. Dimana terlihat kurs rupiah berbalik melawan dari kemarin yang bertengger di Rp14.787/USD.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah jatuh lebih rendah dimana berada pada level Rp14.771/USD. Raihan tersebut tidak lebih baik dari sebelumnya Rp14.730 per USD.
Di sisi lain, Dolar AS berangsur lebih tinggi pada hari Rabu di tengah kekhawatiran tentang respon AS terhadap hukum keamanan China yang diusulkan untuk Hong Kong. Hal itu membuat permintaan terhadap mata uang Safe-Haven meningkat, salah satunya greenback.
Euro menjaga keuntungan terhadap dolar dan pound tetapi akan menghadapi tes berat ketika Komisi Eropa diperkirakan bakal melepaskan rincian dana penyelamatan keuangan untuk blok. Pasar keuangan telah terperangkap dalam tarik menarik antara perang dan optimisme serta pesimisme tentang pandangan global.
Beberapa investor bersiap dimulainya kembali aktivitas ekonomi setelah pandemi virus koroner melumpuhkan berbagai sektor. Tetapi kekhawatiran lain muncul saat ancaman sanksi AS terhadap China terkait UU keamanan di Hong Kong dapat dengan mudah memperburuk situasi.
Dolar naik hingga 1,2321 saat melawan pound pada perdagangan hari ini di Asia, menarik diri dari level terendah dalam dua minggu. Dolar diperdagangkan pada posisi 1,0983 terhadap Euro, atau masih di dekat level terendah satu pekan.
Dolar Australia turun 0,3% menjadi 0,6636, sementara dolar Selandia Baru jatuh 0,2% ke 0,6185 seiring kekhawatiran tentang ketegangan AS-China menekan permintaan untuk aset berisiko.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini terpantau menanjak naik ke posisi Rp14.761/USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah membaik usai kemarin ada di Rp14.774/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange memperlihatkan rupiah juga lebih tinggi menjadi Rp14.740/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.755 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.740 hingga Rp14.756/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi pembukaan bertengger di level Rp14.778/USD. Dimana terlihat kurs rupiah berbalik melawan dari kemarin yang bertengger di Rp14.787/USD.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah jatuh lebih rendah dimana berada pada level Rp14.771/USD. Raihan tersebut tidak lebih baik dari sebelumnya Rp14.730 per USD.
Di sisi lain, Dolar AS berangsur lebih tinggi pada hari Rabu di tengah kekhawatiran tentang respon AS terhadap hukum keamanan China yang diusulkan untuk Hong Kong. Hal itu membuat permintaan terhadap mata uang Safe-Haven meningkat, salah satunya greenback.
Euro menjaga keuntungan terhadap dolar dan pound tetapi akan menghadapi tes berat ketika Komisi Eropa diperkirakan bakal melepaskan rincian dana penyelamatan keuangan untuk blok. Pasar keuangan telah terperangkap dalam tarik menarik antara perang dan optimisme serta pesimisme tentang pandangan global.
Beberapa investor bersiap dimulainya kembali aktivitas ekonomi setelah pandemi virus koroner melumpuhkan berbagai sektor. Tetapi kekhawatiran lain muncul saat ancaman sanksi AS terhadap China terkait UU keamanan di Hong Kong dapat dengan mudah memperburuk situasi.
Dolar naik hingga 1,2321 saat melawan pound pada perdagangan hari ini di Asia, menarik diri dari level terendah dalam dua minggu. Dolar diperdagangkan pada posisi 1,0983 terhadap Euro, atau masih di dekat level terendah satu pekan.
Dolar Australia turun 0,3% menjadi 0,6636, sementara dolar Selandia Baru jatuh 0,2% ke 0,6185 seiring kekhawatiran tentang ketegangan AS-China menekan permintaan untuk aset berisiko.
(akr)