1,47 Juta Nakes Akan Jalani Vaksinasi Ketiga Pekan Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus Covid-19 di Indonesia dalam sebulan terakhir mengalami lonjakan signifikan dengan kasus harian nyaris mendekati 40.000 kasus dalam dua hari terakhir ini.
Imbasnya, kapasitas rumah sakit hampir penuh, kesulitan mencari oksigen, hingga banyaknya tenaga kesehatan (nakes) yang meninggal saat bertugas menangani pasien.
Kondisi ini membuat banyak pihak berharap agar pemerintah menyediakan vaksin booster atau vaksin dosis ketiga dengan harapan para nakes bisa terlindungi dari Covid-19 dengan lebih maksimal.
Menyikapi ini, pemerintah akan segera melakukan program vaksinasi ketiga (booster) untuk tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja di garis terdepan dalam penanganan Covid-19.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, program vaksinasi ketiga akan menyasar 1,47 juta tenaga kesehatan. "Program vaksinasi ke-3 (booster) akan dilakukan mulai minggu depan untuk 1,47 juta tenaga kesehatan," ujar Airlangga dalam konferensi pers digital di Jakarta, Jumat (8/7/2021).
Dia menambahkan, untuk teknis pelaksanaannya akan diatur oleh Kementerian Kesehatan. "Tentunya ini diharapkan bisa meningkatkan imunitas daripada tenaga kesehatan kita yang ada di frontline," tandasnya.
Imbasnya, kapasitas rumah sakit hampir penuh, kesulitan mencari oksigen, hingga banyaknya tenaga kesehatan (nakes) yang meninggal saat bertugas menangani pasien.
Kondisi ini membuat banyak pihak berharap agar pemerintah menyediakan vaksin booster atau vaksin dosis ketiga dengan harapan para nakes bisa terlindungi dari Covid-19 dengan lebih maksimal.
Menyikapi ini, pemerintah akan segera melakukan program vaksinasi ketiga (booster) untuk tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja di garis terdepan dalam penanganan Covid-19.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, program vaksinasi ketiga akan menyasar 1,47 juta tenaga kesehatan. "Program vaksinasi ke-3 (booster) akan dilakukan mulai minggu depan untuk 1,47 juta tenaga kesehatan," ujar Airlangga dalam konferensi pers digital di Jakarta, Jumat (8/7/2021).
Dia menambahkan, untuk teknis pelaksanaannya akan diatur oleh Kementerian Kesehatan. "Tentunya ini diharapkan bisa meningkatkan imunitas daripada tenaga kesehatan kita yang ada di frontline," tandasnya.
(ind)