Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun per Juni 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Situasi pandemi Covid-19 mempengaruhi keterbatasan mobilitas para pelaku konstruksi. Hal ini tentunya, mengingat protokol kesehatan yang secara ketat wajib diterapkan di seluruh lokasi pekerjaan proyek.
Corporate Secretary Adhi Karya, Farid Budiyanto mengatakan, hal tersebut tidak menghambat pekerjaan yang tengah dilakukan di berbagai proyek pembangunan yang tengah dikerjakan Perseroan. Hal ini dibuktikan dari capaian kinerja kontrak baru maupun progres pekerjaan yang ada
"Pada semester pertama 2021, ADHI merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar Rp6,7 triliun. Jumlah ini naik sebesar 45 persen dibandingkan perolehan kontrak baru pada semester pertama di tahun 2020 sebesar Rp4,0 triliun," ujar Farid dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Sabtu (10/7/2021).
Farid menjelaskan, nilai kontrak tersebut merupakan gabungan dari seluruh kontrak yang ada dari berbagai lini bisnis yang ADHI miliki. Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada Juni 2021, meliputi lini bisnis Konstruksi sebesar 88,83 persen, Energi sebesar 1,71 persen, Properti sebesar 9,03 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
"Selain lini bisnis, kontrak ini juga meliputi berbagai tipe pekerjaan yang terdiri dari proyek gedung sebesar 20,98 persen, jalan dan jembatan sebesar 44,41 persen, proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalur kereta api, dan proyek energi, serta proyek lainnya sebesar 32,44 persen lalu sisanya sebesar 2,17 persen pada tipe pekerjaan properti," kata dia.
Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru yang bersumber dari Pemerintah sebesar 32,94 persen, sumber dari BUMN sebesar 2,05 persem, sementara proyek kepemilikan swasta/ lainnya sebesar 65,01 persen.
Untuk rencana perolehan semester kedua, ADHI saat ini tengah mengikuti proses tender untuk beberapa proyek perkeretaapian, proyek infrastruktur, proyek gedung, serta proyek lainnya.
"Dengan proses tender tersebut, tahun ini ADHI masih optimis untuk dapat memperoleh peningkatan capaian kontrak sebesar 20 sampai 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya," ucapnya.
Corporate Secretary Adhi Karya, Farid Budiyanto mengatakan, hal tersebut tidak menghambat pekerjaan yang tengah dilakukan di berbagai proyek pembangunan yang tengah dikerjakan Perseroan. Hal ini dibuktikan dari capaian kinerja kontrak baru maupun progres pekerjaan yang ada
"Pada semester pertama 2021, ADHI merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar Rp6,7 triliun. Jumlah ini naik sebesar 45 persen dibandingkan perolehan kontrak baru pada semester pertama di tahun 2020 sebesar Rp4,0 triliun," ujar Farid dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Sabtu (10/7/2021).
Farid menjelaskan, nilai kontrak tersebut merupakan gabungan dari seluruh kontrak yang ada dari berbagai lini bisnis yang ADHI miliki. Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada Juni 2021, meliputi lini bisnis Konstruksi sebesar 88,83 persen, Energi sebesar 1,71 persen, Properti sebesar 9,03 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
"Selain lini bisnis, kontrak ini juga meliputi berbagai tipe pekerjaan yang terdiri dari proyek gedung sebesar 20,98 persen, jalan dan jembatan sebesar 44,41 persen, proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalur kereta api, dan proyek energi, serta proyek lainnya sebesar 32,44 persen lalu sisanya sebesar 2,17 persen pada tipe pekerjaan properti," kata dia.
Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru yang bersumber dari Pemerintah sebesar 32,94 persen, sumber dari BUMN sebesar 2,05 persem, sementara proyek kepemilikan swasta/ lainnya sebesar 65,01 persen.
Untuk rencana perolehan semester kedua, ADHI saat ini tengah mengikuti proses tender untuk beberapa proyek perkeretaapian, proyek infrastruktur, proyek gedung, serta proyek lainnya.
"Dengan proses tender tersebut, tahun ini ADHI masih optimis untuk dapat memperoleh peningkatan capaian kontrak sebesar 20 sampai 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya," ucapnya.