Perusahaan Nasional Lakukan Ekstrak Gabus untuk Pasien Covid-19

Minggu, 11 Juli 2021 - 22:19 WIB
loading...
Perusahaan Nasional...
Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang menyerang dunia membuat perusahaan farmasi dan suplemen berlomba-lomba melakukan penelitan ataupun inovasi untuk memenuhi kebutuhan pasien Covid-19. Salah satu perusahaan dalam negeri yang turun berlomba itu adalah PT Natura Nuswantara Nirmala (Nucleus Farma).

PT Natura Nuswantara Nirmala (Nucleus Farma) adalah one of the leading bio-tech company yang merupakan produsen inovatif obat natural dan suplemen kesehatan. Perusahaan ini menggunakan bahan dasar alami lokal asli dari Indonesia.

Baru-baru ini, Nucleus Farma telah sukses melakukan penelitian dengan membuktikan produk Onoiwa MX efektif sebagai adjuvan standar pengobatan Covid-19 terhadap pasien tahap awal. Penelitian ini masuk dalam jurnal kedokteran international di Eropa sehingga telah diterbitkan dalam European Journal of Molecular & Clinical Medicine, 2021, Volume 8, Issue 3, Pages 2945-2957 pada bulan Juli 2021. Telah lulus juga uji etik sesuai dengan standard Code Ethics of World Medical Association-Declaration of Helsinksi.

Penelitian itu melibatkan sejumlah peneliti dan praktisi yang pakar di bidangnya. Dia antarnya Prof. Dr. apt. Syamsudin, M.Biomed (Guru Besar bidang Farmakologi Bahan Alam dari Fakultas Farmasi Universitas Pancasila), dr. Lusi Nursilawati Syamsi, Sp.(praktisi dokter spesialis paru yang menangani Covid-19), Dr.rer.nat. Chaidir Amin dari BPPT dan Dr. Nurita Andayani, ahli statistika.

Baca juga:Musim Baru Call of Duty Cold War Kedatangan Mode Permainan Anyar

“Sebuah prestasi yang sangat membanggakan, produk asli Indonesia, produksi Nucleus Farma, dapat masuk ke dalam studi penelitian di dalam artikel jajaran jurnal internasional,” kata Edward Basilianus, CEO Nucleus Farma, dalam keterangannya, Minggu (11/7/2021).

Edward pun menambahkan bahwa Nucleus Farma mempunyai visi dan misi untuk menyehatkan bangsa melalui inovasi produk biotechnology yang didukung dengan tim research and development yang kompeten di bidang pengembangan obat bahan alam dengan memahami drug MOA (drug mechanistic of action) dan memahami drug delivery mechanism sehingga dapat menghasilkan obat-obat yang lebih efektif dan on target dalam pengobatan.

"Kami berkomitmen akan terus melakukan penelitian dengan memanfaatkan kekayaan alam asli Indonesia dan mendukung peningkatan ekonomi dengan menjadikan obat natural yang siap bersaing di pasar global,” tambah Edward.

Prof. Dr. apt. Syamsudin menyatakan, bahan aktif utama dalam produk Onoiwa MX ini adalah ekstrak ikan gabus, dalam pemrosesan ekstrak tersebut Nucleus Farma menggunakan teknik enzymatic low pressure low temperature. Teknik tersebut adalah paten proses yang dimiliki Nucleus Farma dan belum banyak digunakan oleh produsen lain.

Penggunaan Onoiwa MX sebagai oral albumin tepat digunakan untuk mempertahankan onkotik plasma dan membawa molekul metabolit obat ke dalam sel. Onoiwa MX juga dapat menjadi obat pengganti albumin intravena bagi dokter di unit gawat darurat maupun rawat inap.

“Hal tersebut pun didukung dengan kutipan hasil riset jurnal yang berjudul Serum albumin-mediated strategy for the effective targeting of Sars-Cov2 oleh Pushpendra Mani Mishra pada tahun 2020 bahwa albumin direferensikan sebagai bahan terapi pengobatan Covid-19 karena efektif sebagai penghantar obat untuk menargetkan Sars-Cov2,” ujarnya.

Sementara itu, dr. Lusi Nursilawati Syamsi, Sp.Paru menambahkan, penelitian yang sudah dilakukan bertujuan menguji efektifitas produk Onoiwa MX yang dilakukan terhadap pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Pengujian dengan uji klinis acak terkontrol single blind parallel study pada pasien yang menderita Covid-19, kemudian pasien ditindaklanjuti selama 7 hari setelah dosis terakhir pemberian Onoiwa MX diberikan.

Sebanyak 48 pasien positif Covid-19 dan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pertama diberikan terapi standar hidroklorokuin 2x200 mg, injeksi azitromisin 1x500 mg, oseltamivir 2x75 mg serta injeksi levofloxacin 750 mg dan Onoiwa MX 3x1 selama 7 hari. Sedangkan pasien pada kelompok kedua diberikan hidroklorokuin 2x200 mg, azitromisin 1x500 mg, oseltamivir 2x75 mg serta levofloxacin injeksi ditambah kontrol 750 mg (plasebo) 3 kali sehari selama 7 hari.

Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan tanda-tanda klinis dan vital pada pasien setiap hari sebagai adjuvan pengobatan standar yang diberikan untuk penanganan pasien Covid-19 terkonfirmasi pneumonia sedang dengan dosis 3x1 sachet per hari secara oral selama 7 hari.

“Selama penelitian, gejala klinis, kemudian dihitung darah lengkap, protein C reaktif, D-dimer dinilai sebelum dan setelah perawatan Covid-19. D-dimer sangat diperhatikan pada kasus Covid-19 sesuai pedoman tatalaksana penanganan pasien Covid-19, dikarenakan peningkatan nilai d-dimer dapat memicu infeksi yang berkelanjutan sehingga menyebabkan kematian,” urai Lusi.

Baca juga:Tanda-tanda Kematian akan Menjemput

Edward mengakui bahwa saat ini belum ada pengobatan untuk Covid-19, terapi yang digunakan termasuk antivirus dan antibiotik hanya meredakan gejalanya. Selain obat-obatan, langkah-langkah pencegahan seperti upaya pemerintah untuk memvaksinasi masyarakat sedang dilakukan.

Meski vaksin sedang didistribusikan dan program vaksin tengah berjalan, upaya lain untuk mengurangi dampak Covid-19 tetap diperlukan. Dalam penelitian ini, penggunaan adjuvan bukan sebagai pengganti pengobatan Covid-19, melainkan sebagai suplemen pengobatan.

Selanjutnya, dalam situasi seperti ini ketika tidak ada obat yang efektif sebagai obat, kombinasi Channa striata, Curcuma xanthoriza dan Moringa oleifera dalam Onoiwa MX sangat berguna dalam pengobatan Covid-19. Kombinasi ini dapat menghambat fusi dan masuknya virus ke dalam sel, sementara obat lain menginternalisasi target beberapa komponen virus dan memberi sinyal pada sel untuk menghentikan penyebaran virus.

Pencarian terbaru untuk pengobatan infeksi SARS-Cov2 di PubMed mengungkapkan bahwa penggunaan obat-obatan tradisional dalam mengobati Covid-19 menunjukkan potensi tinggi kurkumin dalam temulawak dalam menetralkan aktivitas virus, serta daun kelor yang berkhasiat meningkatkan imunitas tubuh.

Dengan demikian tim peneliti menyimpulkan bahwa Onoiwa MX yang diproduksi Nucleus Farma sangat berpotensi sebagai adjuvan dalam terapi penanganan Covid-19. Semoga dengan adanya hasil pembuktian ilmiah ini, dapat membantu pemerintah dalam penanganan pandemi.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2764 seconds (0.1#10.140)