IHSG Berpotensi Reli di 6.020-6.084, Cermati Saham Berikut Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan atau reli pada perdagangan hari ini. Pergerakan indeks diperkirakan akan berada pada kisaran 6.020-6.084.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, pergerakan yang berhasil rebound tepat di level support Moving Average 50 hari secara teknikal mendorong arah pergerakan IHSG yang cenderung positif melanjutkan bullish trend jangka panjang dan menguji resistance upper bollinger bands.
"Indikator stochastic dan RSI mulai terlihat menjenuh dari momentum bearish-nya memberikan indikasi adanya peluang lanjutan penguatan di akhir pekan. Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support resistance 6.020-6.084," ungkap Lanjar dalam risetnya, Jumat (16/7/2021).
Dia pun lantas merekomendasikan sejumlah saham yang dapat dicermati secara teknikal pada hari ini, diantaranya ASII, BBCA, BBNI, BBRI, BBTN, BFIN, BMRI, BSDE, CTRA, PGAS.
Sebelumnya, IHSG ditutup naik 67,54 poin atau 1,13 persen ke level 6.046 setelah bergerak menguat sejak awal sesi perdagangan. IHSG membalikan kerugian yang terjadi pada perdagangan sebelumnya akibat aksi jual investor yang kehilangan sedikit kepercayaan investasinya ditengah badai kasus covid-19 di Indonesia.
Saham-saham perbankan berhasil mendorong IHSG hingga menguat sepersen dimana saham BBCA (+2,1%), BBRI (+2,7%), BMRI (+3,1%) dan ARTO (+3,8%) naik optimis dan menjadi leader penguatan.
Investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp555,34 miliar. Data neraca perdagangan alami penurunan surplus di bulan Juni 2021 sebesar USD1,32 miliar jika dibandingkan bulan sebelumnya sebesar USD2,37 miliar sehingga total surplus neraca perdagangan semester 1 2021 mencapai USD11,86 miliar.
Kenaikan tertinggi terjadi pada ekspor sektor pertanian mencapai 33%, disusul migas 27,23%, pertambangan 11,75%, dan industri pengolahan 7,34%. Sedangkan dibandingkan Juni 2020, kenaikan ekspor tertinggi terjadi pada sektor migas mencapai 117,15%, disusul pertambangan 92,8%, industri pengolahan 45,92%, dan pertanian 33,04%.
Sementara itu, Bursa Saham Asia ditutup bervariasi dimana pelemahan di pimpin oleh indeks saham Jepang dengan indeks Nikkei (-1,15%) dan TOPIX (-1,20%) turun lebih dari sepersen sedangkan indeks saham Tiongkok dan Hongkong alami penguatan dengan indeks CSI300 (+1,35%) dan HangSeng (+0,75%) yang naik rata-rata sepersen.
Bursa saham di China optimis ditengah data Pertumbuhan kuartal kedua China sebagian besar melambat sejalan dengan ekspektasi bahkan ketika peningkatan dalam belanja konsumen menunjukkan pemulihan yang lebih seimbang.
Bursa Eropa membuka perdagangan dengan pesimistis melemah. Indeks FTSE (-0,97%), DAX (-1,18%) dan CAC40 (-0,98%) turun sepersen diawal sesi perdagangan mengiringi pelemahan indeks berjangka AS karena investor menilai perlambatan pertumbuhan di China akan menjadi katalis negatif.
Pound Inggris naik setelah pembuat kebijakan Bank of England mengatakan penarikan stimulus mungkin tepat segera. Selanjutnya investor akan terfokus pada hasil keputusan tingkat suku bunga Bank of Japan di hari Jumat.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, pergerakan yang berhasil rebound tepat di level support Moving Average 50 hari secara teknikal mendorong arah pergerakan IHSG yang cenderung positif melanjutkan bullish trend jangka panjang dan menguji resistance upper bollinger bands.
"Indikator stochastic dan RSI mulai terlihat menjenuh dari momentum bearish-nya memberikan indikasi adanya peluang lanjutan penguatan di akhir pekan. Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support resistance 6.020-6.084," ungkap Lanjar dalam risetnya, Jumat (16/7/2021).
Dia pun lantas merekomendasikan sejumlah saham yang dapat dicermati secara teknikal pada hari ini, diantaranya ASII, BBCA, BBNI, BBRI, BBTN, BFIN, BMRI, BSDE, CTRA, PGAS.
Sebelumnya, IHSG ditutup naik 67,54 poin atau 1,13 persen ke level 6.046 setelah bergerak menguat sejak awal sesi perdagangan. IHSG membalikan kerugian yang terjadi pada perdagangan sebelumnya akibat aksi jual investor yang kehilangan sedikit kepercayaan investasinya ditengah badai kasus covid-19 di Indonesia.
Saham-saham perbankan berhasil mendorong IHSG hingga menguat sepersen dimana saham BBCA (+2,1%), BBRI (+2,7%), BMRI (+3,1%) dan ARTO (+3,8%) naik optimis dan menjadi leader penguatan.
Investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp555,34 miliar. Data neraca perdagangan alami penurunan surplus di bulan Juni 2021 sebesar USD1,32 miliar jika dibandingkan bulan sebelumnya sebesar USD2,37 miliar sehingga total surplus neraca perdagangan semester 1 2021 mencapai USD11,86 miliar.
Kenaikan tertinggi terjadi pada ekspor sektor pertanian mencapai 33%, disusul migas 27,23%, pertambangan 11,75%, dan industri pengolahan 7,34%. Sedangkan dibandingkan Juni 2020, kenaikan ekspor tertinggi terjadi pada sektor migas mencapai 117,15%, disusul pertambangan 92,8%, industri pengolahan 45,92%, dan pertanian 33,04%.
Sementara itu, Bursa Saham Asia ditutup bervariasi dimana pelemahan di pimpin oleh indeks saham Jepang dengan indeks Nikkei (-1,15%) dan TOPIX (-1,20%) turun lebih dari sepersen sedangkan indeks saham Tiongkok dan Hongkong alami penguatan dengan indeks CSI300 (+1,35%) dan HangSeng (+0,75%) yang naik rata-rata sepersen.
Bursa saham di China optimis ditengah data Pertumbuhan kuartal kedua China sebagian besar melambat sejalan dengan ekspektasi bahkan ketika peningkatan dalam belanja konsumen menunjukkan pemulihan yang lebih seimbang.
Bursa Eropa membuka perdagangan dengan pesimistis melemah. Indeks FTSE (-0,97%), DAX (-1,18%) dan CAC40 (-0,98%) turun sepersen diawal sesi perdagangan mengiringi pelemahan indeks berjangka AS karena investor menilai perlambatan pertumbuhan di China akan menjadi katalis negatif.
Pound Inggris naik setelah pembuat kebijakan Bank of England mengatakan penarikan stimulus mungkin tepat segera. Selanjutnya investor akan terfokus pada hasil keputusan tingkat suku bunga Bank of Japan di hari Jumat.
(ind)