Total Aset Negara Sudah Tembus Rp11 Ribu Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat nilai aset negara tembus Rp11.098,67 triliun pada 2020. Terjadi kenaikan nilai aset dibandingkan 2019.
Direktur Barang Milik Negara (BMN) DJKN Encep Sudarwan mengatakan, aset BMN ini berdasarkan laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) yang mana bentuk pertanggungjawaban keuangan pemerintah atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca juga:COVID-19 di Indonesia Mengkhawatirkan, Taiwan Sumbangkan Ratusan Concentrator Oksigen
"Tahun ini kita total aset itu sudah Rp11.000 triliun. Naik dari Rp10.467 triliun," kata Encep dalam video virtual, Jumat (17/7/2021).
Salah satu komponen pada LKPP adalah penyajian nilai aset tetap BMN yang diklasifikasikan dalam beberapa kategori, yakni tanah, gedung dan bangunan, peralatan dan mesin, jalan, irigasi dan jaringan, konstruksi dalam pengerjaan dan aset tetap lainnya.
"Aset berdasarkan tetap sebanyak Rp5.976,01 triliun, aset lancar Rp665,16 triliun, piutang jangka panjang Rp59,32 triliun, investasi jangka panjang sebanyak Rp3.173,08 triliun," katanya.
Baca juga:Tugas Malaikat Ridwan yang Perlu Diketahui Umat Islam
Saat ini, berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Keuangan, lebih dari 90% nilai BMN tercatat pada 10 Kkementerian/lembaga (K/L) dari 89 K/L yang ada di Indonesia.
"Dari neraca laporan keuangan pemerintah pusat ini posisi DJKN luar biasa tanggung jawabnya," tandasnya.
Direktur Barang Milik Negara (BMN) DJKN Encep Sudarwan mengatakan, aset BMN ini berdasarkan laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) yang mana bentuk pertanggungjawaban keuangan pemerintah atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca juga:COVID-19 di Indonesia Mengkhawatirkan, Taiwan Sumbangkan Ratusan Concentrator Oksigen
"Tahun ini kita total aset itu sudah Rp11.000 triliun. Naik dari Rp10.467 triliun," kata Encep dalam video virtual, Jumat (17/7/2021).
Salah satu komponen pada LKPP adalah penyajian nilai aset tetap BMN yang diklasifikasikan dalam beberapa kategori, yakni tanah, gedung dan bangunan, peralatan dan mesin, jalan, irigasi dan jaringan, konstruksi dalam pengerjaan dan aset tetap lainnya.
"Aset berdasarkan tetap sebanyak Rp5.976,01 triliun, aset lancar Rp665,16 triliun, piutang jangka panjang Rp59,32 triliun, investasi jangka panjang sebanyak Rp3.173,08 triliun," katanya.
Baca juga:Tugas Malaikat Ridwan yang Perlu Diketahui Umat Islam
Saat ini, berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Keuangan, lebih dari 90% nilai BMN tercatat pada 10 Kkementerian/lembaga (K/L) dari 89 K/L yang ada di Indonesia.
"Dari neraca laporan keuangan pemerintah pusat ini posisi DJKN luar biasa tanggung jawabnya," tandasnya.
(uka)