Inovasi Digital Menuju Masyarakat Nontunai, Bos LinkAja Berbagi Kiat Kepemimpinan

Minggu, 18 Juli 2021 - 03:30 WIB
loading...
Inovasi Digital Menuju...
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Digitalisasi sudah menjadi tren masa kini terlebih di masa pandemi masyarakat sangat menghindari adanya transaksi tunai. Tak ayal kini banyak bisnis bertransformasi ke digital. Dalam hal ini, peran pemimpin dalam mewujudkan inovasi digital juga krusial.

Dalam acara Leadership in Digital Era yang diselenggarakan oleh PPM School of Management, CEO PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) Haryati Lawidjaja membagi tips untuk para pemimpin dalam mewujudkan inovasi ke arah digital. Dalam hal ini, dia menjelaskan dengan bercermin dari LinkAja sebagai motor perubahan transaksi non tunai.

Sebelumnya, LinkAja dibentuk oleh sinergi 10 BUMN yaitu Telkomsel, Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Pertamina, Jasa Marga, PT KAI, Danareksa, Taspen, dan Jiwarasya. Tujuan dibentuknya LinkAja guna mendorong inklusi keuangan dan inklusi ekonomi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia.

Dalam menuwujudkan harapan dari sebuah inovasi digital, Haryati memaparkan ada hal yang perlu diperhatikan, diantaranya customer centric. Menurut dia, walaupun inovasinya cenderung ke teknologi tapi dia menyebut teknologi itu hanyalah sebuah alat. Sehingga teknologi itu tidak akan berguna jika tidak memberikan solusi untuk customer.

“Pada saat kita mau membuat suatu layanan, maka semuanya harus berawal dari solusi yang ingin diberikan kepada masyarakat untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada di masyarakat pada saat itu,” ujarnya secara virtual, Sabtu (17/7/2021).



Kemudian, untuk menjawab solusi masyarakat ada beberapa fundamental yang perlu diperhatikan. Pertama, integritas. Baginya, integritas bukan hanya kejujuran saja melainkan memiliki keberanian untuk berkata tidak jika ada hal yang tidak sesuai dengan yang seharusnya.

“Semua orang jangan pernah takut salah. Semua orang boleh coba, karena jika tidak mencoba kita tidak pernah tahu, tidak pernah belajar, dan tidak pernah bisa improve diri kita ataupun yang sedang dikerjakan bersama. Kalau ada gagal, saya anggap itu part of cost of training,” kata Haryati.

Selanjutnya adalah pemberdayaan yaitu proses di mana pimpinan berusaha membantu bawahan untuk mendapatkan dan menggunakan power yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan terhadap hal-hal yang mempengaruhi kondisi kerja dan keadaan diri bawahan.

Dia menerangkan, integritas dan pemberdayaan saling berhubungan sebab jika tidak ada integritas atau kepercayaan terhadap karyawan maka pimpinan tidak bisa membantu karyawannya dalam mengajarkan pengambilan keputusan.

Tak hanya itu, menurutnya pencapaian bersama juga hal yang penting. Dalam organisasi, akan ada bagian-bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh masing-masing karyawan. Namun, walaupun berbeda cara pandang tetap harus merujuk pada tujuan yang sama.

“Untuk bisa mencapai tujuan bersama, perlu adanya komunikasi dua arah yang tidak hanya dari atas ke bawah tetapi juga perlu adanya feedback dari bawah ke atas. Tentunya semua orang harus berkontribusi, karena jika dikerjakan bersama-sama akan jauh lebih baik,” terang dia.



Terakhir adalah open minded. Dia menjelaskan bahwa di dalam organisasi tidak hanya terbuka pada ide baru saja ataupun tim yang berbeda latar belakang melainkan juga dalam hal menyampaikan solusi.

“Sebuah organisasi bisa berjalan dan berkontribusi lebih diluar, bukan hanya tentang teknologinya tetapi nomor satu adalah value-nya dulu yaitu orang-orang yang ada di dalam organisasi,” imbuh Haryati.

LinkAja telah melakukan digitalisasi transaksi kebutuhan sehari-hari dimana ini merupakan hal esensial dalam mendorong inklusi keuangan dan ekonomi terutama di masa pandemi.

Diantaranya bekerjasama dengan Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi untuk digitalisasi pasar, bekerjasama dengan Bank Indonesia untuk edukasi UMKM, pelatihan untuk UMKM, serta mendorong program Bangga Buatan Indonesia.

Dengan digitalisasi yang diimbangi dengan nilai-nilai yang dianut seperti paparan sebelumnya, maka dapat dibuktikan seperti pencapaian LinkAja yang tumbuh kuat di tengah pandemi.

Pencapaian tersebut diantaranya peningkatan jumlah merchant lokal menjadi lebih dari 900 ribu serta peningkatan jumlah merchant nasional mencapai lebih dari 315 ribu.

“Dengan niat baik yang diberikan untuk membantu persoalan masyarakat, pada akhirnya bisa menjadi berkat baik itu untuk masyarakat sendiri dan berkat lainnya adalah peningkatan penjualan,” tutupnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1945 seconds (0.1#10.140)