Hindari Antrian di ATM, Bank DKI Imbau Penerima BST Pakai JakOne Mobile
loading...
A
A
A
JAKARTA - Manajemen Bank DKI mengimbau para penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk memanfaatkan layanan transaksi non tunai melalui JakOne Mobile yang disediakan Bank DKI. Hal ini guna menghindari padatnya antrian penarikan uang BST di ATM, terlebih di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini, kami sangat menganjurkan kepada penerima BST agar dapat memanfaatkan layanan non tunai yang telah kami sediakan melalui JakOne Mobile, jadi nggak perlu ke ATM dan berkerumun yang dapat memicu penyebaran Covid-19," ujar Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini, Selasa (20/7/2021).
JakOne Mobile sendiri merupakan aplikasi layanan keuangan yang terdiri dari berbagai fitur seperti mobile banking dan mobile wallet serta fitur scan to pay yang dapat dipergunakan untuk transaksi pembayaran kebutuhan sehari-hari melalui QR Code dengan lebih dari ribuan merchant yang telah bekerja sama.
“Silahkan gunakan JakOne Mobile untuk mempermudah berbagai keperluan transaksi perbankan Anda mulai dari transfer antar rekening, pembayaran tagihan, belanja online, maupun pembelian e-wallet yang dapat dilakukan di mana saja, kapan saja,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, dalam rangka memberikan kemudahan bagi warga DKI Jakarta di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, Bank DKI bersama Pemprov DKI Jakarta mulai menyalurkan BST kepada 1 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada Senin (19/7). Setiap kepala keluarga (KK) akan memperoleh dana BST sebesar Rp600 ribu.
"Pemprov DKI menyiapkan anggaran Rp604 miliar untuk bantuan sosial tunai atau BST kepada 1 juta KPM selama PPKM darurat. Nilai BST kali ini mencapai Rp600.000 per KK dari hasil rapelan penyaluran tahap 5 dan 6 yang sempat tertunda pada Mei-Juni 2021 lalu," papar Herry.
Dia menambahkan, sebagaimana himbauan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, bantuan sosial ini dibiayai APBD DKI Jakarta dan diharapkan digunakan secara bijak untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Herry juga menegaskan bahwa dalam setiap proses penyaluran BST ataupun program Pemprov DKI Jakarta lainnya, seluruh manajemen Bank DKI dan karyawan tidak menerima ataupun meminta hadiah atau bingkisan dalam bentuk apapun.
"Bank DKI juga tidak pernah memungut biaya apapun dalam proses pendistribusian berbagai program Pemprov DKI Jakarta. Selain itu masyarakat juga diminta untuk menjaga kerahasiaan PIN ATM saat bertransaksi menggunakan mesin ATM," pungkasnya.
"Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini, kami sangat menganjurkan kepada penerima BST agar dapat memanfaatkan layanan non tunai yang telah kami sediakan melalui JakOne Mobile, jadi nggak perlu ke ATM dan berkerumun yang dapat memicu penyebaran Covid-19," ujar Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini, Selasa (20/7/2021).
JakOne Mobile sendiri merupakan aplikasi layanan keuangan yang terdiri dari berbagai fitur seperti mobile banking dan mobile wallet serta fitur scan to pay yang dapat dipergunakan untuk transaksi pembayaran kebutuhan sehari-hari melalui QR Code dengan lebih dari ribuan merchant yang telah bekerja sama.
“Silahkan gunakan JakOne Mobile untuk mempermudah berbagai keperluan transaksi perbankan Anda mulai dari transfer antar rekening, pembayaran tagihan, belanja online, maupun pembelian e-wallet yang dapat dilakukan di mana saja, kapan saja,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, dalam rangka memberikan kemudahan bagi warga DKI Jakarta di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, Bank DKI bersama Pemprov DKI Jakarta mulai menyalurkan BST kepada 1 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada Senin (19/7). Setiap kepala keluarga (KK) akan memperoleh dana BST sebesar Rp600 ribu.
"Pemprov DKI menyiapkan anggaran Rp604 miliar untuk bantuan sosial tunai atau BST kepada 1 juta KPM selama PPKM darurat. Nilai BST kali ini mencapai Rp600.000 per KK dari hasil rapelan penyaluran tahap 5 dan 6 yang sempat tertunda pada Mei-Juni 2021 lalu," papar Herry.
Dia menambahkan, sebagaimana himbauan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, bantuan sosial ini dibiayai APBD DKI Jakarta dan diharapkan digunakan secara bijak untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Herry juga menegaskan bahwa dalam setiap proses penyaluran BST ataupun program Pemprov DKI Jakarta lainnya, seluruh manajemen Bank DKI dan karyawan tidak menerima ataupun meminta hadiah atau bingkisan dalam bentuk apapun.
"Bank DKI juga tidak pernah memungut biaya apapun dalam proses pendistribusian berbagai program Pemprov DKI Jakarta. Selain itu masyarakat juga diminta untuk menjaga kerahasiaan PIN ATM saat bertransaksi menggunakan mesin ATM," pungkasnya.
(ind)