Traveloka Dukung Pemulihan Pariwisata di Mandalika
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bertepatan dengan Hari Bakau Sedunia, Traveloka berkolaborasi dengan Sahabat Pulau Indonesia meluncurkan inisiatif sosial berkelanjutan penanaman 10.000 bibit bakau di Pantai Batu Berang, Desa Mertak, Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Inisiatif tersebut meliputi kegiatan penanaman bibit bakau hingga proses pemeliharaan kelestarian bakau selama dua tahun yang melibatkan masyarakat lokal.
Adapun Program Penanaman Bakau tersebut merupakan bagian dari komitmen Traveloka dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia serta mendukung pemulihan pariwisata domestik melalui perkembangan ekowisata dan praktik pariwisata yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab.
Desa Mertak tercatat sebagai salah satu desa wisata dalam Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika, Lombok, serta daerah penyangga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Desa wisata ini menawarkan wisata bahari dan ekowisata dengan pantai, pegunungan, dan bakau sebagai objek wisata utama. Namun, kondisi kawasan pantai di Desa Mertak beberapa tahun terakhir menunjukkan penurunan akibat terjadinya erosi dan abrasi. Selama satu tahun terakhir, bibir pantai telah bergeser sebanyak satu meter ke arah pantai. Untuk itu, penanaman bakau menjadi sangat penting untuk menahan laju abrasi, serta menjaga kualitas ekosistem pantai dan biota bawah laut secara jangka panjang.
Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah mendukung kegiatan yang dilakukan Traveloka dan Sahabat Pulau Indonesia untuk menjaga kelestarian lingkungan di kawasan pesisir Pantai Batu Berang, Desa Mertak. "Selain memiliki peranan penting untuk mengurangi penyusutan area pantai hingga meredam ancaman tsunami, area bakau juga dapat menjadi tempat budidaya ikan, kepiting, dan udang yang menjadi sumber penghidupan para nelayan," kata dia melalui keterangan resminya, Selasa (27/7/2021).
Dia melanjutkan, penanaman bakau tersebut dapat memperbaiki ekosistem pantai secara jangka panjang sehingga mampu mendukung produktivitas kegiatan wisata di kawasan tersebut. Selain itu, inisiatif ini juga menjadi salah satu penunjang kesiapan Lombok sebagai tuan rumah MotoGP dan acara internasional lainnya ke depan.
"Kami mendorong masyarakat Desa Mertak untuk bisa berpartisipasi aktif dalam menjaga, memelihara, dan merawat tanaman bakau demi keberlangsungan Desa Wisata Mertak dan keindahan alamnya serta mendukung pariwisata NTB yang gemilang," tuturnya.
Co-Founder Traveloka Albert menambahkan bahwa Program Penanaman Bakau ini, Sahabat Pulau Indonesia juga berkolaborasi dengan masyarakat Desa Mertak dan anggota BAPERA (Barisan Pemuda Nusantara) Kecamatan Pujut untuk melakukan proses penanaman bibit bakau hingga pemeliharaan (penyiangan, penyulaman, penjarangan) kelestarian bakau. Selain itu, komunitas-komunitas peduli lingkungan, pelaku wisata, dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) juga turut terlibat dalam program ini.
"Mandalika memiliki destinasi ekowisata dan olahraga air yang mengesankan yang harus kita jaga kelestariannya. Program Penanaman Bakau ini merupakan partisipasi aktif Traveloka dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan di Mandalika, khususnya Pantai Batu Berang, Desa Mertak," kata dia.
Program ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) nomor 14 tentang pengelolaan laut dan pesisir secara berkelanjutan. Dengan dilakukannya inisiatif untuk melestarikan lingkungan secara jangka panjang, kami berharap program ini dapat juga mendorong pertumbuhan ekonomi di Desa Mertak, secara khusus, serta Mandalika dan Provinsi NTB.
"Kontribusi ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab kami terhadap industri pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia dengan berfokus pada tiga pilar utama, yaitu: tata kelola lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi," kata dia.
Tak hanya itu, program ini juga sejalan dengan misi Sahabat Pulau Indonesia untuk memulihkan dan melindungi hutan bakau. Indonesia memiliki hutan bakau terluas di dunia dengan total area mencapai 3,2 juta hektar atau 22,4% dari total luas bakau dunia.1 Hal ini menjadikan hutan bakau di Indonesia sebagai salah satu penopang terbesar dalam menjaga suhu bumi. Bertambahnya luasan bakau dengan penanaman yang masif dalam jangka panjang akan mampu memperbaiki kawasan pesisir pantai dan menjaga keseimbangan ekosistem biota bawah laut.
Pelaksana Tugas Direktur Sahabat Pulau Indonesia Noor Adrishya Aishvari mengatakan Sahabat Pulau Indonesia hadir untuk berkontribusi menyelesaikan tantangan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat di kawasan pesisir di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi dan metode pengajaran yang telah beradaptasi dengan protokol new normal. Selain itu, Program Penanaman Bakau bersama Traveloka ini dirancang sebagai program pendidikan lingkungan yang melibatkan eco warrior seperti para relawan, adik-adik binaan, dan masyarakat umum untuk menjadi agen perubahan dalam mewujudkan kepedulian mereka terhadap lingkungan. "Melalui rangkaian webinar, kami juga turut mensosialisasikan pentingnya memelihara kelestarian bakau dan manfaatnya bagi masyarakat," kata dia.
Adapun Program Penanaman Bakau tersebut merupakan bagian dari komitmen Traveloka dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia serta mendukung pemulihan pariwisata domestik melalui perkembangan ekowisata dan praktik pariwisata yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab.
Desa Mertak tercatat sebagai salah satu desa wisata dalam Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika, Lombok, serta daerah penyangga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Desa wisata ini menawarkan wisata bahari dan ekowisata dengan pantai, pegunungan, dan bakau sebagai objek wisata utama. Namun, kondisi kawasan pantai di Desa Mertak beberapa tahun terakhir menunjukkan penurunan akibat terjadinya erosi dan abrasi. Selama satu tahun terakhir, bibir pantai telah bergeser sebanyak satu meter ke arah pantai. Untuk itu, penanaman bakau menjadi sangat penting untuk menahan laju abrasi, serta menjaga kualitas ekosistem pantai dan biota bawah laut secara jangka panjang.
Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah mendukung kegiatan yang dilakukan Traveloka dan Sahabat Pulau Indonesia untuk menjaga kelestarian lingkungan di kawasan pesisir Pantai Batu Berang, Desa Mertak. "Selain memiliki peranan penting untuk mengurangi penyusutan area pantai hingga meredam ancaman tsunami, area bakau juga dapat menjadi tempat budidaya ikan, kepiting, dan udang yang menjadi sumber penghidupan para nelayan," kata dia melalui keterangan resminya, Selasa (27/7/2021).
Dia melanjutkan, penanaman bakau tersebut dapat memperbaiki ekosistem pantai secara jangka panjang sehingga mampu mendukung produktivitas kegiatan wisata di kawasan tersebut. Selain itu, inisiatif ini juga menjadi salah satu penunjang kesiapan Lombok sebagai tuan rumah MotoGP dan acara internasional lainnya ke depan.
"Kami mendorong masyarakat Desa Mertak untuk bisa berpartisipasi aktif dalam menjaga, memelihara, dan merawat tanaman bakau demi keberlangsungan Desa Wisata Mertak dan keindahan alamnya serta mendukung pariwisata NTB yang gemilang," tuturnya.
Co-Founder Traveloka Albert menambahkan bahwa Program Penanaman Bakau ini, Sahabat Pulau Indonesia juga berkolaborasi dengan masyarakat Desa Mertak dan anggota BAPERA (Barisan Pemuda Nusantara) Kecamatan Pujut untuk melakukan proses penanaman bibit bakau hingga pemeliharaan (penyiangan, penyulaman, penjarangan) kelestarian bakau. Selain itu, komunitas-komunitas peduli lingkungan, pelaku wisata, dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) juga turut terlibat dalam program ini.
"Mandalika memiliki destinasi ekowisata dan olahraga air yang mengesankan yang harus kita jaga kelestariannya. Program Penanaman Bakau ini merupakan partisipasi aktif Traveloka dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan di Mandalika, khususnya Pantai Batu Berang, Desa Mertak," kata dia.
Program ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) nomor 14 tentang pengelolaan laut dan pesisir secara berkelanjutan. Dengan dilakukannya inisiatif untuk melestarikan lingkungan secara jangka panjang, kami berharap program ini dapat juga mendorong pertumbuhan ekonomi di Desa Mertak, secara khusus, serta Mandalika dan Provinsi NTB.
"Kontribusi ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab kami terhadap industri pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia dengan berfokus pada tiga pilar utama, yaitu: tata kelola lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi," kata dia.
Tak hanya itu, program ini juga sejalan dengan misi Sahabat Pulau Indonesia untuk memulihkan dan melindungi hutan bakau. Indonesia memiliki hutan bakau terluas di dunia dengan total area mencapai 3,2 juta hektar atau 22,4% dari total luas bakau dunia.1 Hal ini menjadikan hutan bakau di Indonesia sebagai salah satu penopang terbesar dalam menjaga suhu bumi. Bertambahnya luasan bakau dengan penanaman yang masif dalam jangka panjang akan mampu memperbaiki kawasan pesisir pantai dan menjaga keseimbangan ekosistem biota bawah laut.
Pelaksana Tugas Direktur Sahabat Pulau Indonesia Noor Adrishya Aishvari mengatakan Sahabat Pulau Indonesia hadir untuk berkontribusi menyelesaikan tantangan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat di kawasan pesisir di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi dan metode pengajaran yang telah beradaptasi dengan protokol new normal. Selain itu, Program Penanaman Bakau bersama Traveloka ini dirancang sebagai program pendidikan lingkungan yang melibatkan eco warrior seperti para relawan, adik-adik binaan, dan masyarakat umum untuk menjadi agen perubahan dalam mewujudkan kepedulian mereka terhadap lingkungan. "Melalui rangkaian webinar, kami juga turut mensosialisasikan pentingnya memelihara kelestarian bakau dan manfaatnya bagi masyarakat," kata dia.
(nng)