Bukan Cuma Gegara Covid, Ini Penyebab RI Masuk Kelompok Penghasilan Menengah Bawah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah terus berupaya untuk menjaga Indonesia agar bisa terlepas dari jebakan negara berpenghasilan menengah atau middle income trap. Oleh sebab itu, pemerintah akan terus menjaga target jangka menengah dan panjang untuk memastikan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga di level 6% pasca pandemi Covid-19 .
Indonesia Value Investor dan Direktur PT Indovesta Utama Mandiri, Rivan Kurniawan mengatakan, ada dua faktor yang menyebabkan Indonesia saat ini kembali masuk ke dalam negara berpenghasilan menengah ke bawah.
“Kalau kita bicara Indonesia saat ini kembali masuk ke dalam negara berpenghasilan menengah ke bawah, ya ini lebih karena pertama, pandemi Covid-19. Tapi ada faktor yang kedua juga yaitu dari faktor industrialisasi,” katanya dalam acara Market Opening IDX Channel, Kamis (29/7/2021).
Menurut Rivan, pemerintah perlu menggenjot faktor industrialisasi. Hal tersebut dilakukan agar Indonesia bisa keluar dari negara berpenghasilan menengah atau middle income trap. “Faktor industrialisasi ini yang mungkin juga perlu digenjot oleh pemerintah, supaya Indonesia bisa keluar dari middle income trap,” ujar dia.
Lanjutnya, jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, industrialisasi di sana jauh lebih berkembang. Sementara, Indonesia belum ada cetak biru yang jelas.
“Kalau kita lihat negara-negara tetangga misalkan Malaysia, industrialisasinya sudah lebih berkembang. Sementara, Indonesia kalau menurut saya nih belum ada blue print yang jelas. Jadi, memang perlu digenjot ke depannya,” tandasnya.
Indonesia Value Investor dan Direktur PT Indovesta Utama Mandiri, Rivan Kurniawan mengatakan, ada dua faktor yang menyebabkan Indonesia saat ini kembali masuk ke dalam negara berpenghasilan menengah ke bawah.
“Kalau kita bicara Indonesia saat ini kembali masuk ke dalam negara berpenghasilan menengah ke bawah, ya ini lebih karena pertama, pandemi Covid-19. Tapi ada faktor yang kedua juga yaitu dari faktor industrialisasi,” katanya dalam acara Market Opening IDX Channel, Kamis (29/7/2021).
Menurut Rivan, pemerintah perlu menggenjot faktor industrialisasi. Hal tersebut dilakukan agar Indonesia bisa keluar dari negara berpenghasilan menengah atau middle income trap. “Faktor industrialisasi ini yang mungkin juga perlu digenjot oleh pemerintah, supaya Indonesia bisa keluar dari middle income trap,” ujar dia.
Lanjutnya, jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, industrialisasi di sana jauh lebih berkembang. Sementara, Indonesia belum ada cetak biru yang jelas.
“Kalau kita lihat negara-negara tetangga misalkan Malaysia, industrialisasinya sudah lebih berkembang. Sementara, Indonesia kalau menurut saya nih belum ada blue print yang jelas. Jadi, memang perlu digenjot ke depannya,” tandasnya.
(ind)