3T Dimasifkan, Siap-siap Angka Positif Covid-19 Akan Naik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang juga koordinator PPKM Jawa-Bali dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Vaksinasi bersama Menteri Kesehatan (Menkes) pada Rabu (28/7) meminta agar upaya 3T (Testing, Tracing dan Treatment) lebih dimasifkan.
Terkait hal tersebut, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengingatkan kepada Menko Luhut bahwa angka positif Covid-19 kemungkinan akan naik setelah upaya 3T digalakkan.
“Namun hal tersebut justru akan mempermudah proses penanganan pasien sejak dini dan mengurangi potensi penularan virus,” kata Menkes Budi, dikutip Kamis (29/7/2021).
Ihwal pelaksanaan testing, Menkes mengungkapkan bahwa mayoritas kasus kematian terjadi pada pasien yang belum vaksin dan umumnya masih di IGD dengan saturasi yang rendah.
“Pasien datang dengan saturasi rendah, kemudian meninggal. Itu sudah dipastikan datangnya telat. Makanya Pak Menko, kita akan ajarin untuk mengenali saturasi ini, jadi kita bisa menghindari kematian akibat telat dibawa ke rumah sakit,” paparnya.
Kemenkes juga menyatakan perlunya evaluasi pelaksanaan testing di Puskesmas. Pasalnya, tes PCR di Puskesmas itu banyak juga memberikan pelayanan kepada yang terkonfirmasi. Adapun pembukaan lab PCR untuk kabupaten/kota rencananya akan dilakukan untuk wilayah Jawa-Bali dahulu.
Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan bahwa pemerintah dan semua pihak terkait untuk bekerja mati-matian menurunkan angka kematian. Dirinya juga mengarahkan peserta rapat untuk melihat keadaan di lingkungan masing-masing terkait pelaksanaan 3T.
Selain itu, Luhut juga meminta Kemenkes bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk mengejar target vaksinasi sampai dengan 2 dosis per hari. "Dua juta ini bisa mulai dilakukan pada minggu pertama Agustus ya, kalau ada vaksinnya cukup saya harap bisa sampai 200 juta sampai dengan Desember 2021,” tandasnya.
Terkait hal tersebut, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengingatkan kepada Menko Luhut bahwa angka positif Covid-19 kemungkinan akan naik setelah upaya 3T digalakkan.
“Namun hal tersebut justru akan mempermudah proses penanganan pasien sejak dini dan mengurangi potensi penularan virus,” kata Menkes Budi, dikutip Kamis (29/7/2021).
Ihwal pelaksanaan testing, Menkes mengungkapkan bahwa mayoritas kasus kematian terjadi pada pasien yang belum vaksin dan umumnya masih di IGD dengan saturasi yang rendah.
“Pasien datang dengan saturasi rendah, kemudian meninggal. Itu sudah dipastikan datangnya telat. Makanya Pak Menko, kita akan ajarin untuk mengenali saturasi ini, jadi kita bisa menghindari kematian akibat telat dibawa ke rumah sakit,” paparnya.
Kemenkes juga menyatakan perlunya evaluasi pelaksanaan testing di Puskesmas. Pasalnya, tes PCR di Puskesmas itu banyak juga memberikan pelayanan kepada yang terkonfirmasi. Adapun pembukaan lab PCR untuk kabupaten/kota rencananya akan dilakukan untuk wilayah Jawa-Bali dahulu.
Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan bahwa pemerintah dan semua pihak terkait untuk bekerja mati-matian menurunkan angka kematian. Dirinya juga mengarahkan peserta rapat untuk melihat keadaan di lingkungan masing-masing terkait pelaksanaan 3T.
Selain itu, Luhut juga meminta Kemenkes bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk mengejar target vaksinasi sampai dengan 2 dosis per hari. "Dua juta ini bisa mulai dilakukan pada minggu pertama Agustus ya, kalau ada vaksinnya cukup saya harap bisa sampai 200 juta sampai dengan Desember 2021,” tandasnya.
(ind)