Pasca-Listing, Ultra Voucher Pasang Target Laba Bersih Naik 600%
loading...
A
A
A
Baca juga:Daftar Perolehan Medali Olimpiade Tokyo 2020, Minggu (1/8/2021) Pukul 20.00WIB
Pada 27 Juli 2021, UVCR resmi IPO di papan akselerasi Bursa Efek Indonesia di harga Rp100 per saham dan menjadi emiten ke-27 yang listing sepanjang 2021. Di awal perdagangan perdananya, harga saham UVCR langsung tercatat naik 10%, prosentase kenaikan harga saham tertinggi per hari di papan akselerasi, menjadi Rp110 per saham. Selama masa book building hingga penawaran umum, saham UVCR mencatatkan kelebihan pemesanan atau oversubscribe. Dengan melepas 500 juta lembar saham atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, melalui IPO ini UVCR berhasil meraih pendanaan sebesar Rp50 miliar.
Dana hasil IPO akan digunakan untuk capital expenditure atau belanja modal sebesar 36% khususnya untuk pengembangan produk dan fitur baru. Selanjutnya untuk operating expenditure atau biaya operasional sebesar 34% khususnya pengembangan channel distribusi dan pemasaran, serta sisanya 30% untuk peningkatan modal kerja khususnya pembelian persediaan voucher.
“Agar semakin memberikan kemudahan dan pilihan bagi konsumen, kami akan terus menambah jumlah merchant, terutama yang bisa menyediakan layanan online. Saat ini member Ultra Voucher sudah mendekati 300.000. Jumlah tersebut meningkat signifikan dari tahun lalu yang sekitar 180.000. Kenaikannya hampir dua kali lipat di tengah kondisi pandemi. Dengan peningkatan ini kami confident merchant online semakin meningkat,” ujar Riky.
Saat ini, Ultra Voucher telah menjalin kerja sama dengan 300 brand dan lebih dari 40.000 outlet dengan berbagai segmen seperti beauty & relaxation, departement store, e-commerce, entertainment, food & beverage (F&B), hotel & travel, accessories & jewelry, lifestyle, investment, dan lain-lain. Setiap bulannya, Ultra Voucher bisa mengakuisisi 20 sampai 50 brand, sehingga diharapkan sampai akhir tahun 2021 dapat mencatatkan 500 merchant dengan 500.000 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pada 27 Juli 2021, UVCR resmi IPO di papan akselerasi Bursa Efek Indonesia di harga Rp100 per saham dan menjadi emiten ke-27 yang listing sepanjang 2021. Di awal perdagangan perdananya, harga saham UVCR langsung tercatat naik 10%, prosentase kenaikan harga saham tertinggi per hari di papan akselerasi, menjadi Rp110 per saham. Selama masa book building hingga penawaran umum, saham UVCR mencatatkan kelebihan pemesanan atau oversubscribe. Dengan melepas 500 juta lembar saham atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, melalui IPO ini UVCR berhasil meraih pendanaan sebesar Rp50 miliar.
Dana hasil IPO akan digunakan untuk capital expenditure atau belanja modal sebesar 36% khususnya untuk pengembangan produk dan fitur baru. Selanjutnya untuk operating expenditure atau biaya operasional sebesar 34% khususnya pengembangan channel distribusi dan pemasaran, serta sisanya 30% untuk peningkatan modal kerja khususnya pembelian persediaan voucher.
“Agar semakin memberikan kemudahan dan pilihan bagi konsumen, kami akan terus menambah jumlah merchant, terutama yang bisa menyediakan layanan online. Saat ini member Ultra Voucher sudah mendekati 300.000. Jumlah tersebut meningkat signifikan dari tahun lalu yang sekitar 180.000. Kenaikannya hampir dua kali lipat di tengah kondisi pandemi. Dengan peningkatan ini kami confident merchant online semakin meningkat,” ujar Riky.
Saat ini, Ultra Voucher telah menjalin kerja sama dengan 300 brand dan lebih dari 40.000 outlet dengan berbagai segmen seperti beauty & relaxation, departement store, e-commerce, entertainment, food & beverage (F&B), hotel & travel, accessories & jewelry, lifestyle, investment, dan lain-lain. Setiap bulannya, Ultra Voucher bisa mengakuisisi 20 sampai 50 brand, sehingga diharapkan sampai akhir tahun 2021 dapat mencatatkan 500 merchant dengan 500.000 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.
(uka)