Tren Bullish Timah Berlanjut, Harga Betah di Atas Level USD35.000
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga timah yang diperdagangkan di Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) terpantau menunjukkan tren bullish sepanjang tahun 2021. Harga timah yang berkisar USD21.000 pada awal tahun terus menanjak naik hingga menembus level di atas USD35.000 pada penutupan semester I/2021.
Dari sisi volume, ekspor timah yang dilakukan melalui ICDX juga menunjukkan kinerja yang positif. Total volume ekspor pada semester I tahun ini mencapai 12.866,93 metrik ton atau naik 202% dibanding semester II tahun lalu.
"Meningkatnya permintaan timah di tengah isu ketatnya pasokan akibat pandemi Covid-19 yang kembali merebak di berbagai negara produsen utama timah, khususnya Asia, masih menjadi katalis utama yang menggerakkan harga timah," ujar Research & Development ICDX Girta Yoga dalam keterangannya, Rabu (4/8/2021).
Sejauh ini, Indonesia yang merupakan produsen timah terbesar kedua dunia tidak mengalami kendala akibat pandemi Covid-19. Namun, PT Timah Tbk selaku produsen timah terbesar di Indonesia, menyatakan bahwa akan tetap menjaga produksi tahun ini stabil di kisaran 31.000 hingga 34.000 ton (11/7).
Sementara itu, perusahaan kendaraan elektrik asal China, Xpeng Motors pada tanggal 31 Juli secara resmi mengumumkan peluncuran pabrik manufakturnya di Zona Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Wuhan, dengan proyeksi kapasitas produksi mencapai 100.000 kendaraan per tahun.
"Berita tersebut turut menjadi katalis positif bagi harga timah, pasalnya komoditi timah banyak diaplikasikan dalam industri solder dan juga baterai," ungkapnya.
Dari sisi volume, ekspor timah yang dilakukan melalui ICDX juga menunjukkan kinerja yang positif. Total volume ekspor pada semester I tahun ini mencapai 12.866,93 metrik ton atau naik 202% dibanding semester II tahun lalu.
"Meningkatnya permintaan timah di tengah isu ketatnya pasokan akibat pandemi Covid-19 yang kembali merebak di berbagai negara produsen utama timah, khususnya Asia, masih menjadi katalis utama yang menggerakkan harga timah," ujar Research & Development ICDX Girta Yoga dalam keterangannya, Rabu (4/8/2021).
Sejauh ini, Indonesia yang merupakan produsen timah terbesar kedua dunia tidak mengalami kendala akibat pandemi Covid-19. Namun, PT Timah Tbk selaku produsen timah terbesar di Indonesia, menyatakan bahwa akan tetap menjaga produksi tahun ini stabil di kisaran 31.000 hingga 34.000 ton (11/7).
Sementara itu, perusahaan kendaraan elektrik asal China, Xpeng Motors pada tanggal 31 Juli secara resmi mengumumkan peluncuran pabrik manufakturnya di Zona Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Wuhan, dengan proyeksi kapasitas produksi mencapai 100.000 kendaraan per tahun.
"Berita tersebut turut menjadi katalis positif bagi harga timah, pasalnya komoditi timah banyak diaplikasikan dalam industri solder dan juga baterai," ungkapnya.
(ind)