Tumbuh 7,07%, Wakil Ketua Banggar Sebut Perekonomian Nasional Sudah Berada pada Jalur yang Tepat

Kamis, 05 Agustus 2021 - 13:59 WIB
loading...
A A A
"Kita menyambut baik, membaiknya kinerja ekspor nasional, sehingga menggairahkan kembali industry nasional. Selain itu, pulihnya sektor UMKM juga menjadi salah satu pendorong mulai membaiknya perekonomian nasional," papar Muhidin.

Baca juga:Lepas Pulang, Anies Beri Penghargaan Relawan Kesehatan RS Ekstensi Asrama Haji

Meski terjadi kenaikan pertumbuhan ekonomi, Muhidin menekankan, bangsa ini tidak boleh lengah, sebab masih tingginya penyebaran Covid 19 serta kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dimulai pada tanggal 5 Juli hingga 9 Agustus 2021, tentu akan memberikan dampak terhadap kinerja perekonomian dan pelaksanaan APBN pada paruh triwulan ke III dan IV tahun 2021.

Selain itu, juga perlu terus mewaspadai dinamika kondisi moneter di Amerika Serikat, yaitu kebijakan tapering off dan kenaikan suku bunga acuan The Fed yang berpotensi menimbulkan dampak ikutan bagi perekonomian nasional, khususnya terhadap nilai tukar rupiah dan suku bunga SBN.

"Sampai dengan awal Agustus 202 rupiah stabil pada kisaran angka Rp14.300 per USD. Oleh sebab itu, Bank Indonesia perlu terus mengantisipasi kebijakan The Fed tersebut dengan cepat dan tepat untuk melindungi nilai tukar rupiah dan stabilitas moneter dalam negeri," kata Muhidin.

Pemulihan kehidupan masyarakat akan sangat tergantung dari disiplin dan konsistensi seluruh komponen Bangsa. Akselerasi pemulihan ekonomi nasional akan sangat tergantung dari keberhasilan kebijakan antisipatif penanganan pandemi Covid-19 dalam menjaga momentum pemulihan.

Langkah-langkah tersebut antara lain adalah, optimalisasi pelaksanaan vaksinasi yang lebih masif dan mencapai terget yang sudah ditentukan, implementasi kebijakan PPKM yang efektif dalam menghambat penyebaran virus, penguatan tes, lacak dan isolasi serta peningkatan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 5M. Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan pasien sedang berat, pemerintah harus memastikan ketersediaan tempat tidur di ruang perawatan (Bed occupancy rate) terpenuhi dan juga tabung oksigen.

"Semoga kita bisa keluar dari krisis ini dan kehidupan kita bisa segera pulih. Momentum pertumbuhan ekonomi nasional yang sudah baik ini perlu dijaga hingga akhir tahun 2021," pungkas Muhidin.
(uka)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1335 seconds (0.1#10.140)