Digital Jadi Senjata Hadapi Pandemi, Warteg Ini Survive

Rabu, 11 Agustus 2021 - 22:48 WIB
loading...
Digital Jadi Senjata Hadapi Pandemi, Warteg Ini Survive
Warteg Galieh yang berada di bilangan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan mulai beralih ke sistem digital agar bisa bertahan di tengah Pandemi Covid-19. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pembatasan mobilitas di tengah pandemi Covid 19 membuat pergeseran gaya hidup masyarakat. Jika sebelumnya menggunakan konvensional, maka saat ini lebih banyak yang menggunakan digital . Seperti apa yang diterapkan pada rumah makan warteg Galieh yang berada di bilangan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Sejak pemberlakuan pembatasan masyarakat warteg ini tidak melayani konsumen yang makan di tempat. Namun tetap melayani pelanggan yang memesan lewat aplikasi digital. Guna mengurangi kontak fisik, warteg Galieh juga mengadakan sistem pembayaran digital, yang mana konsumen cukup scan QR Code untuk melakukan pembayaran.



Arianto (55), pemilik warung makan Galieh menjelaskan, alasannya pengembangan bisnisnya dilakukan secara online dikarenakan pembatasan mobilitas masyarakat.

"Karena orang-orang sudah jarang keluar, sudah ada pembatasan makan diwarung, sudah ada pembatasan waktu 20 menit juga," ujarnya kepada MNC Portal pada, Rabu (11/8/2021).

Menurutnya dijalur offline saat pandemi Covid 19, usahanya tidak berkembang. Bahkan mengalami kemunduran dengan menurunnya omset harian.

"Sebelum ada Corona itu pendapatan sih lumayan, nah semenjak ada PPKM itu kita omset anjlok total, hampir 70 persen," lanjutnya.

Melalui pemasaran secara online, Arianto menyebut telah memasarkan melalui aplikasi grab, gojek, shopefood, Traveloka eat, dan kulina.

"Kita aktif di online, karena kedepan kita pengembangannya memang disitu, target kita memang mengembangkan secara online, karena di offline kita sudah kalah," sambungnya.



Dengan memasarkan dagangannya melalui online, Arianto merasakan perbandingan yang cukup signifikan dibanding dengan penjualannya secara offline di masa pembatasan masyarakat.

"Dengan online ini Alhamdulillah, ada perkembangannya untuk menopang yang offlinenya, jadi ada pemasukan dari online, sangat membantu lah. Kalau bisa dibandingkan sih sekarang bisa dibilang 1:3, omset lebih banyak di online," tuturnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1781 seconds (0.1#10.140)