Duta Petani Andalan Bandung Barat Dukung Program Ekspor Kementan

Senin, 16 Agustus 2021 - 01:42 WIB
loading...
Duta Petani Andalan...
Ulus Pirnawan, petani milenial asal Bandung Barat, Jabar dikukuhkan sebagai Duta Petani Andalan (DPA) oleh Kementan atas komitmennya mengembangkan produk hortikultura dan mendukung ekspor (Foto: Dok. BPPSDMP)
A A A
JAKARTA - Upaya Kementerian Pertanian ( Kementan ) menghadirkan petani milenial mulai membuahkan hasil. Salah satunya Ulus Pirnawan. Sosok Duta Petani Andalan (DPA) dari Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat ini mendukung peningkatan ekspor komoditas pertanian dengan produk utama buncis, selada air dan pokcay ke Singapura.

“Saya sangat setuju dengan program ekspor, karena kita punya peluang memasarkan produk Indonesia ke luar negeri. Meski ada pandemi Covid-19, produk pertanian kita sampai hari ini tetap dibutuhkan banyak orang,” kata Ulus Pirnawan, DPA Kementan yang juga memimpin Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Wargi Panggupai di Provinsi Jawa Barat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/8/2021).

(Baca juga:Jawa Timur Jadi Penyumbang Tertinggi Pelepasan Merdeka Ekspor Pertanian 2021)

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan solusi pasti bagi ekonomi rakyat. Pasalnya, saat ini pertanian menjadi satu-satunya sektor yang tetap berjalan, bahkan mengalami meningkatan produksi secara signifikan.

“Pertanian selama ini adalah sektor yang paling tangguh. Pada 2020, pertanian mengalami pertumbuhan 1,75%, sedangkan pada kuartal I/2021 juga tumbuh positif 2,95%,” katanya.

(Baca juga:Apical Group Partisipasi Ekspor Pertanian ke Pasar Global)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor sektor pertanian pada Januari-Februari 2021 mengalami pertumbuhan positif sebesar 8,81% secara tahunan, sementara Februari 2021 tumbuh 3,16%.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan salah satu upaya BPPSDMP mendukung pertumbuhan ekonomi nasional adalah mengembangkan 2,5 juta petani milenial di seluruh Indonesia.

(Baca juga:Plt Gubernur Sulsel Dorong Ekspor Pertanian Lampaui Pertambangan)

“Mereka tergolong unggul. Usia rata-rata di bawah 40 tahun, sebagai tumpuan masa depan pertanian. Melalui petani milenial, kita akan tingkatkan produktivitas dan kualitas produk pertanian hingga pada akhirnya dapat memasok kebutuhan mancanegara dengan produk pertanian Indonesia,” kata Dedi Nursyamsi.

Salah satunya adalah Ulus Pirnawan yang memilih produk hortikultura khususnya baby buncis yang biasa dimasak sebagai olahan tumis dan sayur. Ulus memilih tanam buncis karena nilai jualnya tinggi dan potensi pasar luar negeri cukup luas, khususnya ke Singapura.

Kendati demikian, Ulus tidak mengabaikan kebutuhan Toko Tani Indonesia (TTI) dan masyarakat di sekitar Lembang. “Kami tetap menanam dan panen sayur-mayur seperti buncis, selada, cabai, tomat, timun, sawi, bayam jepang, brokoli dan lainnya. Saat ini produksi kami meningkat sekitar 30%, karena permintaan meningkat,” kata Ulus.

Selaku DPA dan Ketua Gapoktan Wargi Panggupay, Ulus berkomitmen membantu masyarakat dan petani untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, termasuk produksi tahu yang dipasarkan dengan harga terjangkau.

Kendati begitu, Ulus tidak menampik adanya penurunan jumlah ekspor baby buncis dan buncis super, dari rata-rata dua ton menjadi satu ton akibat kebijakan di negara tujuan seperti Malaysia. Sementara ekspor ke Singapura terkendala jadwal pengiriman dari pihak ekspedisi yang semula dua kali menjadi satu kali sehari.

“Saat ini kami ekspor satu hingga 1, 5 ton baby buncis dan buncis super ke Singapura per hari dengan omset Rp4,2 juta untuk sekali kirim. Selain itu juga ekspor selada air dan pokcay, sedangkan omset per bulan mencapai Rp400 juta,” katanya.

Ulus mengakui sejumlah pengusaha muda di Jawa Barat mendukung program Kementan melalui Gerakan Tiga Kali Ekspor (GratiEks).
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2177 seconds (0.1#10.140)