Kawal Pelatihan Petani dan Penyuluh Pertanian di Jambi
loading...
A
A
A
JAMBI - Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi turut dipercaya melaksanakan Pelatihan Petani dan Penyuluh yang dilaksanakan Kementerian Pertanian (Kementan) , melalui BPPSDMP. Kepercayaan tersebut dijawab BPP Jambi dengan kesuksesan melaksanakan pelatihan pada gelombang 6, Senin (9/8/2021).
Pelatihan gelombang 6 yang juga didukung IPDMIP, dipandu oleh widyaiswara BPP Jambi, Lisa Marianah. Animo petani dan penyuluh yang menjadi peserta sangat tinggi.
Hal ini digambarkan dengan banyaknya peserta yang mengikuti ketiga gelombang tersebut yang mencapai 40.403 orang. Keeikutsertaan tersebar melalui video conference (zoom meeting), streaming youtube dan fanpage facebook.
Pelatihan sendiri dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo, Jumat (6/8). Saat itu, Presiden Jokowi mengatakanpemerintah akan membuat sektor pertanian menjadi sektor yang menguntungkan, juga sebagai sektor yang mampu meningkatkan kesejahteraan.
Oleh karena itu, Jokowi berpesan petani jangan hanya bergerak di hulu atau di on farm saja, melainkan harus masuk ke tahap hilir serta tahap pengolahan pasca panen sampai ke packaging dan trading.
“Justru di situlah keuntungan terbesar yang akan diperoleh. Hal ini juga yang akan memberikan peluang bagi peningkatan kesejahteraan Petani. Oleh karena itu manfaatkan akses KUR dari perbankan BRI, BNI, Mandiri dan BPD provinsi dengan baik,” ujar Presiden.
Sementara itu Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, SDM berkualitas menjadi target yang harus dipenuhi agar pertanian semakin berdaya saing.
"Pertanian itu dibutuhkan hari ini, besok dan kapan saja dalam kondisi apa saja. Sebab pertanian itu bukan hanya makanan saja, tapi juga lapangan kerja dan menyentuh relung-relung negara dan pemerintahan serta menghadirkan dimensi yang kuat seperti rasa gotong royong dan mengajak aspek sosial lain untuk berkembang baik," terang Mentan SYL.
Selanjutnya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi yang memberikan materi untuk gelombang 6 secara virtual, menyampaikan mengenai pemupukan nasional.
Menurutnya, pemupukan dengan jumlah yang tepat akan mengefisienkan biaya tanam. Dedi menambahkan, kunci untuk meningkatkan daya saing adalah kompetisi produk Indonesia dan produk lain dengan produktivitas dan inovasi teknologi.
“Untuk saat ini, yang paling berpengaruh untuk meningkatkan produktivitas adalah varietas unggul dan pupuk berimbang,” ujar Dedi.
Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi, Zahron Helmy, mengatakan pelatihan petani dan penyuluh hari kedua, sukses dilaksanakan dengan dukungan kolaborasi UPT Lingkup BPPSDMP (BBPP Lembang, PPMKP Ciawi dan BPP Jambi), Perbankan (Bank BNI, Mandiri dan BRI).
Selain Kepala Badan PPSDMP, materi terkait pendampingan KUR juga disampaikan oleh widyaiswara BPP Jambi, Ahmad Syariful Jamil, Direktorat Pembiayaan, Nurmala Dewi, dan Perbankan dalam hal ini Bank BRI, Yul Arsyadi.
Pelatihan diakhiri setelah pelaksanaan tanya jawab dari peserta baik yang hadir secara offline di aula BPP Jambi dan juga online dari zoom meeting.
Pelatihan gelombang 6 yang juga didukung IPDMIP, dipandu oleh widyaiswara BPP Jambi, Lisa Marianah. Animo petani dan penyuluh yang menjadi peserta sangat tinggi.
Hal ini digambarkan dengan banyaknya peserta yang mengikuti ketiga gelombang tersebut yang mencapai 40.403 orang. Keeikutsertaan tersebar melalui video conference (zoom meeting), streaming youtube dan fanpage facebook.
Pelatihan sendiri dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo, Jumat (6/8). Saat itu, Presiden Jokowi mengatakanpemerintah akan membuat sektor pertanian menjadi sektor yang menguntungkan, juga sebagai sektor yang mampu meningkatkan kesejahteraan.
Oleh karena itu, Jokowi berpesan petani jangan hanya bergerak di hulu atau di on farm saja, melainkan harus masuk ke tahap hilir serta tahap pengolahan pasca panen sampai ke packaging dan trading.
“Justru di situlah keuntungan terbesar yang akan diperoleh. Hal ini juga yang akan memberikan peluang bagi peningkatan kesejahteraan Petani. Oleh karena itu manfaatkan akses KUR dari perbankan BRI, BNI, Mandiri dan BPD provinsi dengan baik,” ujar Presiden.
Sementara itu Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, SDM berkualitas menjadi target yang harus dipenuhi agar pertanian semakin berdaya saing.
"Pertanian itu dibutuhkan hari ini, besok dan kapan saja dalam kondisi apa saja. Sebab pertanian itu bukan hanya makanan saja, tapi juga lapangan kerja dan menyentuh relung-relung negara dan pemerintahan serta menghadirkan dimensi yang kuat seperti rasa gotong royong dan mengajak aspek sosial lain untuk berkembang baik," terang Mentan SYL.
Selanjutnya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi yang memberikan materi untuk gelombang 6 secara virtual, menyampaikan mengenai pemupukan nasional.
Menurutnya, pemupukan dengan jumlah yang tepat akan mengefisienkan biaya tanam. Dedi menambahkan, kunci untuk meningkatkan daya saing adalah kompetisi produk Indonesia dan produk lain dengan produktivitas dan inovasi teknologi.
“Untuk saat ini, yang paling berpengaruh untuk meningkatkan produktivitas adalah varietas unggul dan pupuk berimbang,” ujar Dedi.
Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi, Zahron Helmy, mengatakan pelatihan petani dan penyuluh hari kedua, sukses dilaksanakan dengan dukungan kolaborasi UPT Lingkup BPPSDMP (BBPP Lembang, PPMKP Ciawi dan BPP Jambi), Perbankan (Bank BNI, Mandiri dan BRI).
Selain Kepala Badan PPSDMP, materi terkait pendampingan KUR juga disampaikan oleh widyaiswara BPP Jambi, Ahmad Syariful Jamil, Direktorat Pembiayaan, Nurmala Dewi, dan Perbankan dalam hal ini Bank BRI, Yul Arsyadi.
Pelatihan diakhiri setelah pelaksanaan tanya jawab dari peserta baik yang hadir secara offline di aula BPP Jambi dan juga online dari zoom meeting.
(akr)