Pelatihan Petani dan Penyuluh Gelombang 8 Semakin Semarak
loading...
A
A
A
BATANGKALUKU - Pelaksanaan Pelatihan Petani dan Penyuluh yang tengah digelar Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian semakin semarak. Pada hari ketiga yang merupakan gelombang 8, salah satu UPT BPPSDMP, BBPP Batangkaluku, berkesempatan memfasilitasi kegiatan tersebut.
Melalui pelatihan ini, Kementan melakukan penguatan pertanian melalui peningkatan produktivitas pertanian. Petani sebagai pelaku utama dalam pertanian, diajak untuk memanfaatkan teknologi modern. Petani akan didorong oleh penyuluh pertanian, sebagai garda terdepan.
Hal yang sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang disampaikan secara virtual pada saat pembukaan pelatihan.
“Kita harus bangun kemandirian pangan untuk kesejahteraan petani dan saya mengapresiasi kepada Kementerian Pertanian dalam membangun SDM pertanian," tutur Presiden Jokowi.
Menurutnya, petani dan kelompok tani diharapkan dapat menggarap sektor hulu hingga hilir mulai dari budidaya, hingga pascapanen pengolahan dan pemasaran.
Sementara Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo juga mengatakan hal serupa. “Alam Indonesia yang melimpah harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh kita semua,” ujar Mentan Syahrul saat pembukaan pelatihan petani dan penyuluh.
Pelatihan petani dan penyuluh Gelombang 8 dibuka tepat pukul 10.15 WIB oleh Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi.
Dalam paparan materinya, Dedi kembali mengingatkan kepada para peserta pelatihan terkait pemupukan nasional. Menurutnya, pemupukan dengan jumlah yang tepat akan mengefisienkan biaya tanam.
"Pemanfaatan pupuk organik yang merupakan alternatif pupuk kimia akan memberikan dampak yang baik untuk lingkungan, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani," tuturnya.
Melalui pelatihan ini, Kementan melakukan penguatan pertanian melalui peningkatan produktivitas pertanian. Petani sebagai pelaku utama dalam pertanian, diajak untuk memanfaatkan teknologi modern. Petani akan didorong oleh penyuluh pertanian, sebagai garda terdepan.
Hal yang sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang disampaikan secara virtual pada saat pembukaan pelatihan.
“Kita harus bangun kemandirian pangan untuk kesejahteraan petani dan saya mengapresiasi kepada Kementerian Pertanian dalam membangun SDM pertanian," tutur Presiden Jokowi.
Menurutnya, petani dan kelompok tani diharapkan dapat menggarap sektor hulu hingga hilir mulai dari budidaya, hingga pascapanen pengolahan dan pemasaran.
Sementara Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo juga mengatakan hal serupa. “Alam Indonesia yang melimpah harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh kita semua,” ujar Mentan Syahrul saat pembukaan pelatihan petani dan penyuluh.
Pelatihan petani dan penyuluh Gelombang 8 dibuka tepat pukul 10.15 WIB oleh Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi.
Dalam paparan materinya, Dedi kembali mengingatkan kepada para peserta pelatihan terkait pemupukan nasional. Menurutnya, pemupukan dengan jumlah yang tepat akan mengefisienkan biaya tanam.
"Pemanfaatan pupuk organik yang merupakan alternatif pupuk kimia akan memberikan dampak yang baik untuk lingkungan, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani," tuturnya.