BI Yakin Bisa 'Pagari' Indonesia dari Dampak Buruk Kebijakan The Fed

Kamis, 19 Agustus 2021 - 15:49 WIB
loading...
BI Yakin Bisa Pagari...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melihat ketidakpastian pasar keuangan global yang semakin menurun meskipun ada rencana tapering oleh The Fed (Bank Sentral AS) . Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, komunikasi dari Bank Sentral AS dari kerangka kebijakan dan indikator serta langkah yang ditempuh memberikan ketenangan dan persepsi positif di pasar.

"Ini mendorong aliran modal ke negara berkembang termasuk Indonesia. Dan membuat penguatan mata uang di negara tersebut," kata Perry.



BI juga melihat perbaikan ekonomi dunia akan berlanjut sesuai dengan perkiraan sebelumnya. Selain itu, BI juga meyakini dampak kebijakan tapering dari The Fed terhadap Indonesia tidak akan seburuk kondisi taper tantrum pada 2013-2014 lalu.

Perry menyampaikan, yang pertama ada komunikasi yang lebih jelas antara bank sentral dan pelaku pasar. Sehingga kebijakan yang dikeluarkan dan reaksi pelaku pasar bisa sejalan atau tidak menimbulkan kepanikan.

"The Fed komunikasinya jelas, kerangka kerjanya kayak apa, inflasi dan pengangguran dan rencana taperingnya. Tentu saja dengan demikian, pasar semakin memahami pola kerja, kerangka kerja Fed," jelasnya.

Kedua, BI memiliki instrumen triple intervention yang meliputi Domestic Non-Delivery Forward (DNDF), di pasar spot, sampai ke pasar Surat Berharga Negara (SBN). Lagi pula, perbedaan yield SBN dalam dan luar negeriakan menarik investor asing.



Ketiga adalah cadangan devisa Indonesia yang tinggi, yaitu mencapai USD 37,4 miliar. Perry memastikan devisa cukup bila ada gejolak yang memukul nilai tukar rupiah.

"Jadi jauh lebih cukup untuk stabilisasi," tegas Perry.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1414 seconds (0.1#10.140)