Harga Test PCR Diturunkan, Pengamat Penerbangan Sebut Kebijakan 'Delay'

Sabtu, 21 Agustus 2021 - 21:30 WIB
loading...
Harga Test PCR Diturunkan,...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kebijakan pemerintah menurunkan harga tes PCR dinilai agak terlambat di tengah kondisi industri penerbangan yang dilanda pandemi sejak satu setengah tahun yang lalu. Menurut Gatot Rahardjo, pengamat penerbangan, seharusnya harga tes PCR bisa ditekan lagi, melihat kondisi yang cukup memprihatinkan meski menteri-menteri seharusnya bisa mengatasi hal ini.

"Sayangnya kebijakan ini agak terlambat, sudah hampir 1,5 th, kondisi maskapai sudah sangat memprihatinkan, Dan Presiden sendiri yang harus turun tangan, Padahal sebenarnya ini bisa diurusi oleh menteri. Harusnya para menteri terutama Menteri Perhubungan malu pada Presiden," ujarnya kepada MNC Portal pada Sabtu (21/8/2021).



Gatot melanjutkan, turunnya harga yang diminta presiden Jokowi masih kurang dari apa yang diharapkannya. Harga yang dipatok presiden Rp450-550 ribu masih tergolong cukup tinggi baginya jika dibandingkan dengan negara lain.

"Di beberapa negara memang harga PCR bervariasi, tapi tentu saja itu juga terkait dengan daya beli masing-masinh masyarakatnya. Di Indonesia kalau harganya Rp700 ribu sampai Rp1 juta rupiah memang mahal. Harga 450-550 ribu juga seharusnya bisa ditekan lagi, terbukti ada beberapa maskapai yg bisa menekan harga tes PCR jadi 200-300 ribu," lanjutnya.

Meski demikian, kebijakan inilah yang sebenarnya ditunggu-tunggu oleh para pelaku di industri penerbangan, baik itu dari sisi para operator penerbangan, maupun para calon penumpang pesawat. "Jadi sisi kesehatannya tetap terpenuhi, tapi juga tidak memberatkan penumpang dan nantinya diharapkan jumlah penumpang bertambah dan tentu saja operator penerbangan jadi bergairah kembali," sambung Gatot.



Gatot masih menunggu, kebijakan pemerintah melalui menteri-menterinya yang bisa membantu dunia penerbangan menjalani pandemi Covid 19. "Masih banyak kebijakan-kebijakan lain terkait operasional penerbangan yang bisa diambil oleh menteri perhubungan dan menteri BUMN, misalnya terkait slot, rute, harga tiket, avtur yang seharusnya bisa diatur agar tidak memengaruhi bahkan mendukung percepatan penanganan pandemi tapi juga tidak memberatkan masyarakat dan maskapai penerbangan," tutur Gatot.

Mengantisipasi harga test PCR yang melambung tinggi pada sebelumnya, Gatot menjelaskan banyak maskapai hingga bekerja sama dengan para klinik atau rumah sakit untuk mengadakan test PCR, seperti yang dilakukan oleh Lion Air. "Kalau ada kerja sama bandara, mskapai dan klinik atau rumah sakit dan diadakannya di bandara mungkin lebih baik lagi," tandasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Beban Usaha Naik, Garuda...
Beban Usaha Naik, Garuda Indonesia Catat Rugi Rp1,15 Triliun di 2024
Profil Iskandar, CEO...
Profil Iskandar, CEO Indonesia Airlines Kelahiran Aceh
Diskon Tiket Pesawat...
Diskon Tiket Pesawat 13-14%, Ada 6,6 Juta Seat Tersedia Sambut Mudik Lebaran 2025
Revenue Naik Tahun Lalu,...
Revenue Naik Tahun Lalu, Ini Strategi dan Fokus GDPS di 2025
5 Bandara Paling Sibuk...
5 Bandara Paling Sibuk di Indonesia 2024, Nomor 1 Layani 54,8 Juta Penumpang
Boeing Boncos Rp188,8...
Boeing Boncos Rp188,8 Triliun di Tahun Penuh Krisis, Kerugian Terparah Sejak 2020
Catat Kinerja Positif,...
Catat Kinerja Positif, GDPS Siap Menghadapi Peluang dan Tantangan di 2025
Meningkatkan Kompetensi...
Meningkatkan Kompetensi Personil Pelayanan Penumpang dan Bagasi Bandara Soetta
10 Maskapai Penerbangan...
10 Maskapai Penerbangan Paling Tepat Waktu di Tahun 2024, Ada Wakil Indonesia?
Rekomendasi
Platform Pendidikan...
Platform Pendidikan Ini Ajak Guru Tingkatkan Kompetensi AI untuk Pembelajaran
Viral Harimau Sumatera...
Viral Harimau Sumatera Muncul di Kawasan Pelitung, Dumai, Ini Penampakannya!
Rampok Minimarket, Oknum...
Rampok Minimarket, Oknum Polisi di Kudus Ditangkap Polres Pati
Berita Terkini
MNC Asset Management...
MNC Asset Management Mendorong Program Dana Abadi di Seluruh Kampus Indonesia
29 menit yang lalu
MNC Asset Management...
MNC Asset Management dan Universitas Binawan Teken MoU Endowment Fund Dukung Beasiswa
1 jam yang lalu
Efek Tarif AS, Sejumlah...
Efek Tarif AS, Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi
2 jam yang lalu
BNI Cetak Laba Bersih...
BNI Cetak Laba Bersih Rp5,4 T di Awal 2025, Kredit dan Tabungan Tumbuh Solid
2 jam yang lalu
PCP Raih Standar Internasional...
PCP Raih Standar Internasional Tertinggi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2 jam yang lalu
Pertagas Jalin Kerja...
Pertagas Jalin Kerja Sama Pembangunan Infrastruktur Gas ke Polytama
2 jam yang lalu
Infografis
Salah Satu Negara NATO...
Salah Satu Negara NATO Sebut AS Sudah Menjadi Pelayan Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved