Sektor Teknologi dan Energi Bikin IHSG Perkasa Hari Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup perkasa dan berada di zona hijau pada perdagangan Senin (23/8/2021). IHSG menguat 79 poin atau 1,31% di level 6.109,8.
Penutupan hari ini menandakan indeks kembali menembus level psikologis tertinggi sejak Rabu (18/8) pekan sebelumnya. Namun, valuasi sepekan menunjukkan indeks masih melemah 0,48% meski bertengger positif tiga bulan terakhir.
Setelah bel perdagangan dibuka pagi tadi di 6.037,7, indeks langsung tancap gas bergerak positif sepanjang sesi pertama. Meski sedikit terkoreksi di titik terendah 6.037,7, indeks terus mengepakkan sayapnya hingga ditutup di level tertingginya 6.109,828.
Terdapat 377 emiten yang menguat, 147 yang melemah, dan 127 stagnan.Total nilai transaksi pada hari ini mencapai Rp12,6 triliun dari 22,8 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Berbagai indeks sektoral yang mendorong penguatan IHSG hari ini yaitu teknologi (3,22%), energi (2,43%), properti (2,24%), dan transportasi-logistik (1,50%). Sejumlah indeks lain juga terpantau menguat seperti MNC36 (0,54%) di 290,1, JII (0,92%) di 536,4, LQ45 (0,80%) di 861,8.
Sementara investor asing masih tercatat bergerak cukup aktif dengan melakukan pembelian bersih sebesar Rp156,9 miliar di pasar reguler dan profit taking di pasar negosiasi-tunai sebanyak Rp158 miliar.
Founder & CEO GaleriSaham Rio Rizaldi menyebut, pergerakan indeks hari ini masih berada di level median psikologisnya, yakni di 6.050-6.100 dan cenderung bergerak konsolidasi.
"Kalau kelihatannya indeks ini masih berada di level psikologisnya 6.050-6.100, jadi harusnya sih akan dites dulu sebagai level support kuat untuk bisa reli lebih lanjut lagi," kata Rio dalam 2nd Session Closing, Senin (23/8/2021).
Rio melihat bahwa sejak Juni indeks masih bergerak konsolidasi dan cukup rawan terjadi aksi profit taking. Namun dirinya optimistis bahwa apabila ada sentimen mancanegara yang positif maka dapat menjadi angin segar bagi IHSG untuk terus menanjak.
"Jadi kalau kita lihat sejak Juni indeks masih bergerak konsolidasi di level 6.000-6.200an. Jadi memang 6.100 ini level mediannya IHSG kadang ada profit taking. Kalau sentimen global masih positif harusnya bisa lebih tinggi dari 6.100 dan akan bisa tembus 6.200," tuturnya.
Dalam fase pergerakan indeks pekan ini, Rio merekomendasikan investor untuk menggunakan strategi jangka pendek 'beli saat harga rendah, dan jual saat harga tinggi'.
"Jadi kalau masih melihat IHSG dalam fase konsolidasi untuk trader sendiri mungkin lebih menarik untuk melakukan strategi jangka pendek, buy low sell high dalam waktu beberapa hari berikutnya," ucapnya.
Penutupan hari ini menandakan indeks kembali menembus level psikologis tertinggi sejak Rabu (18/8) pekan sebelumnya. Namun, valuasi sepekan menunjukkan indeks masih melemah 0,48% meski bertengger positif tiga bulan terakhir.
Setelah bel perdagangan dibuka pagi tadi di 6.037,7, indeks langsung tancap gas bergerak positif sepanjang sesi pertama. Meski sedikit terkoreksi di titik terendah 6.037,7, indeks terus mengepakkan sayapnya hingga ditutup di level tertingginya 6.109,828.
Terdapat 377 emiten yang menguat, 147 yang melemah, dan 127 stagnan.Total nilai transaksi pada hari ini mencapai Rp12,6 triliun dari 22,8 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Berbagai indeks sektoral yang mendorong penguatan IHSG hari ini yaitu teknologi (3,22%), energi (2,43%), properti (2,24%), dan transportasi-logistik (1,50%). Sejumlah indeks lain juga terpantau menguat seperti MNC36 (0,54%) di 290,1, JII (0,92%) di 536,4, LQ45 (0,80%) di 861,8.
Sementara investor asing masih tercatat bergerak cukup aktif dengan melakukan pembelian bersih sebesar Rp156,9 miliar di pasar reguler dan profit taking di pasar negosiasi-tunai sebanyak Rp158 miliar.
Founder & CEO GaleriSaham Rio Rizaldi menyebut, pergerakan indeks hari ini masih berada di level median psikologisnya, yakni di 6.050-6.100 dan cenderung bergerak konsolidasi.
"Kalau kelihatannya indeks ini masih berada di level psikologisnya 6.050-6.100, jadi harusnya sih akan dites dulu sebagai level support kuat untuk bisa reli lebih lanjut lagi," kata Rio dalam 2nd Session Closing, Senin (23/8/2021).
Rio melihat bahwa sejak Juni indeks masih bergerak konsolidasi dan cukup rawan terjadi aksi profit taking. Namun dirinya optimistis bahwa apabila ada sentimen mancanegara yang positif maka dapat menjadi angin segar bagi IHSG untuk terus menanjak.
"Jadi kalau kita lihat sejak Juni indeks masih bergerak konsolidasi di level 6.000-6.200an. Jadi memang 6.100 ini level mediannya IHSG kadang ada profit taking. Kalau sentimen global masih positif harusnya bisa lebih tinggi dari 6.100 dan akan bisa tembus 6.200," tuturnya.
Dalam fase pergerakan indeks pekan ini, Rio merekomendasikan investor untuk menggunakan strategi jangka pendek 'beli saat harga rendah, dan jual saat harga tinggi'.
"Jadi kalau masih melihat IHSG dalam fase konsolidasi untuk trader sendiri mungkin lebih menarik untuk melakukan strategi jangka pendek, buy low sell high dalam waktu beberapa hari berikutnya," ucapnya.
(uka)