Raup Rp3,3 Triliun, SMRA Lampaui Target Penjualan di 2020

Selasa, 24 Agustus 2021 - 18:57 WIB
loading...
Raup Rp3,3 Triliun, SMRA Lampaui Target Penjualan di 2020
(Kiri ke kanan) Direktur SMRA Herman Nagaria, Presdir SMRA Adrianto P Adhi, Direktur Lidya Tjio, Komisaris SMRA Lexy A Tumiwa, Direktur SMRA Soegianto Nagaria. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) sepanjang tahun 2020 berhasil membukukan pra-penjualan pemasaran sebesar Rp3,3 triliun. Pencapaian tersebut melampaui revisi target yang ditetapkan oleh Perseroan yang sebesar Rp2,5 triliun.

Presiden Direktur Summarecon Agung Adrianto P Adhi mengatakan, penerapan strategi dan tata kelola perusahaan yang baik, inovasi dan juga konsistensi dalam menjaga kualitas produk, juga komitmen kepada pelanggan memungkinkan perseroan tetap mencatatkan kinerja yang positif di tengah pandemi saat ini.



"Ke depannya Summarecon Agung juga semakin yakin karena kita selalu menggali kebutuhan perumahan konsumen, kemudian menerapkan skema pembayaran yang bersahabat yang membuat properti semakin mudah dijangkau oleh masyarakat," ungkapnya dalam Public Expose SMRA secara virtual, Selasa (24/8/2021).

Sepanjang 2020, SMRA mencatat total pendapatan sebesar Rp5 triliun. Usaha Pengembangan Properti masih menyumbangkan kontribusi tertinggi dengan pendapatan operasional sebesar Rp3,7 triliun atau berkontribusi 73% dari total pendapatan, dan laba usaha sebesar Rp1,23 triliun atau berkontribusi sebesar 96% dari total laba usaha perusahaan yang sebesar Rp1,27 triliun.

Penjualan properti disebutkan masih didominasi produk hunian baik landed maupun vertikal sebanyak 79%, di samping komersial dan produk lainnya. Pra-penjualan pemasaran tersebut berasal dari tujuh lokasi Summarecon yaitu Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bandung, Karawang, Makassar, dan Bogor.

"Summarecon Bogor adalah township terbaru yang dibuka pada Oktober 2020 dengan peluncuran perdana 555 unit properti senilai Rp1,2 triliun, seluruh unit tersebut habis terjual selama 2 hari pemasaran," kata Adrianto.

Kinerja perseroan yang cukup baik di tahun 2020 menurutnya turut dipicu meningkatnya kebutuhan properti untuk tempat tinggal maupun usaha.

Sementara, pembatasan mobilitas mengakibatkan sebagian besar operasi bisnis di sektor pusat perbelanjaan, hotel, dan klub komunitas ditangguhkan dan/atau ditutup sehingga mengurangi sumber pendapatan.

Unit Usaha Investasi dan Pengelolaan Properti mencatat pendapatan Rp894 miliar, turun Rp705 miliar atau 44% dibandingkan pendapatan tahun lalu sebesar Rp1,5 triliun. Unit usaha ini memberikan kontribusi sebesar 18% dari total pendapatan dimana 91% diantaranya berasal dari bisnis mal dan ritel.

Segmen usaha lainnya meliputi hotel, klub rekreasi masyarakat, pengelolaan township dan berbagai fasilitas lainnya untuk mendukung dan melengkapi kerja terpadu sebuah township. Pendapatan dari bisnis ini tercatat turun 36% menjadi Rp466 miliar.



Adrianto menambahkan, berbagai upaya dari pemangku kekuasaan juga memberikan kontribusi penting. "Dengan dukungan penuh dari pemerintah melalui berbagai kebijakan dan stimulus, industri properti Indonesia semakin optimis dan diproyeksikan akan terus berkembang. Ini akan mendorong pulihnya perekonomian nasional sejalan dengan program percepatan vaksinasi demi
segera tercapainya herd immunity," pungkas Adrianto.

Dalam RUPST 2021, Perseroan juga mengumumkan jajaran Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Soetjipto Nagaria: Komisaris Utama
Harto Djojo Nagaria: Komisaris
Edi Darnadi: Komisaris Independen
Lexy Arie Tumiwa : Komisaris Independen
Ge Lilies Yamin: Komisaris Independen

Direksi:
Adrianto P Adhi: Direktur Utama
Liliawati Rahardjo: Direktur
Soegianto Nagaria: Direktur
Herman Nagaria: Direktur
Sharif Benyamin: Direktur
Lidya Tjio: Direktur
Nanik Widjaja : Direktur
Jason Lim : Direktur
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1156 seconds (0.1#10.140)