Pertumbuhan Fintech telah Mendorong Perubahan di Indonesia

Jum'at, 27 Agustus 2021 - 13:19 WIB
loading...
Pertumbuhan Fintech...
Sejumlah pembicara dan peserta acara Digital Talkshow dan bedah buku Ekosistem Fintech di Indonesia yang digelar secara virtual oleh Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Kamis (26/8/2021).
A A A
JAKARTA - Financial technology (fintech) telah mengubah cara berpikir, perilaku dan kebiasaan masyarakat pada masa kini. Meningkatnya penetrasi internet telah menjadi stimulus tumbuhnya fintech di Indonesia.

Hal tersebut menjadi benang merah yang terangkum dari acara Digital Talkshow dan bedah buku Ekosistem Fintech di Indonesia yang digelar secara virtual oleh Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Kamis (26/8/2021). Dalam diskusi tersebut hadir duet penulis buku Prof Ilya Avianti dan Triyono, serta dosen Unissula Dr Mutamimah. Turut pula memberikan sambutan Rektor Unissula Drs. Bedjo Santoso MT PhD.

(Baca juga:Menkominfo Ambil Tindakan Tegas Bagi Fintech Ilegal)

“Fintech dalam beberapa dekade ini telah menjadi industri yang berkembang di Indonesia. Potensi ratusan juta penduduk Indonesia disertai dengan penetrasi internet yang hampir mencapai angka 75% terus mendukung pertumbuhan fintech, khususnya di masa pandemi Covid-19,” kata Rektor Unissula Bedjo Santoso dalam sambutannya.

Bedjo menyebut pertumbuhan drastis dari fintech itu bisa dilihat dari jenis peer-to-peer lending (P2P). Menurut data, kata dia, fintech ini tumbuh drastis dan meningkat 91% di masa pandemi. “Bahkan mencapai Rp181 triliun sampai dengan Mei 2021. Maka, pasar fintech sudah luar biasa dengan adanya transaksi keuangan berbasis digital ini,” ujarnya.

(Baca juga:Ingin Jadi Lender Bijak di Fintech Pendanaan? Ini Solusinya!)

Ilya menjelaskan kehadiran dan peran fintech ini telah membantu masyarakat Indonesia menjadi melek keuangan. Dalam hal ini, kata dia, masyarakat menjadi mampu memanfaatkan jasa keuangan yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Di sinilah fintech itu dikatakan sebagai game-changer karena mampu mengubah cara pikir, perilaku, serta kebiasaan masyarakat,” jelas guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran ini.

(Baca juga:Jangan Mudah Tergiur Pinjaman Online, Simak Seruan Asosiasi Fintech Berikut)

Dalam kesempatan tersebut, Ilya juga menjelaskan inklusi keuangan sebagai satu kondisi di mana masyarakat memiliki akses pada layanan keuangan yang aman. Namun, terdapat juga literasi keuangan yang menggambarkan bagaimana masyarakat kita paham terhadap industri keuangan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1952 seconds (0.1#10.140)