Semester I-2021, Rugi Bersih Bukalapak Turun 25,7% ke Rp763 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengumumkan, pada semester I-2021 perseroan berhasil mengurangi kerugian bersihnya sebesar 25,7% menjadi Rp763 miliar dari Rp1,03 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam siaran pers yang diterima, Rabu (1/9/2021), Bukalapak juga menyebutkan perseroan terus menunjukkan pertumbuhan positif; dimana Total Processing Value (TPV) selama kuartal II-2021 tumbuh sebesar 56% dan semester I-2021 tumbuh 54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, masing-masing menjadi Rp29,4 triliun dan Rp56,7 triliun.
"Pertumbuhan TPV perseroan didukung oleh kenaikan jumlah transaksi sebesar 15% dan kenaikan sebesar 34% pada Average Transaction Value (ATV) sepanjang semester I-2020 sampai dengan semester I-2021," ungkap perseroan.
Disebutkan, sebanyak 75% TPV Perseroan selama semester pertama tahun 2021 berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di daerah dimana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung warung kecil ritel terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat.
Bukalapak menyebutkan bahwa mitra merupakan penggerak utama pertumbuhan perseroan; dimana TPV mitra pada kuartal II-2021 dan semester I-2021 masing-masing meningkat 237% menjadi Rp14,2 triliun dan 227% menjadi Rp23,9 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Kontribusi mitra terhadap TPV perseroan meningkat dari 22% pada kuartal II-2020 menjadi 48% pada kuartal II-2021. ATV Mitra pada 2021 meningkat sebesar 98% dibandingkan kuartal yang sama tahun 2020. Hal ini ditopang oleh kenaikan pada jumlah produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para mitra.
"Pada akhir Juni 2021, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 8,7 juta, naik dari 6,9 juta pada akhir Desember 2020," tulis Bukalapak.
Bukalapak mencatat, pendapatan perseroan pada kuartal II-2021 tumbuh 37% dari tahun sebelumnya, menjadi Rp440 miliar, dan pendapatan semester I-2021 tumbuh 35% menjadi Rp864 miliar. Dibandingkan periode yang sama tahun 2020, pendapatan Mitra Bukalapak pada kuartal II-2021 tumbuh sebesar 292% menjadi Rp145 miliar, sementara pendapatan pada semester I-2021 untuk Mitra Bukalapak naik sebesar 350% menjadi Rp290 miliar. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan meningkat dari 12% pada kuartal II-2020 menjadi 33% pada kuartal II-2021.
"Perseroan terus memfokuskan strateginya untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan yang baik terhadap biaya operasional," jelas perseroan dalam siaran persnya.
Disebutkan, biaya operasional pada kuartal II-2021 turun sebesar 9% YoY, sementara biaya operasional pada semester I-2021 turun 5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Rasio biaya operasional terhadap TPV pun berkurang dari 4,8% pada kuartal II-2020 menjadi 2,8% pada kuartal II-2021. Sejalan dengan hal ini, rasio biaya operasional pada semester I-2021 terhadap TPV tercatat 2,7%, turun dibanding 4,4% pada periode yang sama tahun lalu.
Selanjutnya, margin kontribusi Mitra Bukalapak setelah beban penjualan dan pemasaran naik dari -1,0% terhadap TPV pada FY20 menjadi -0,5% terhadap TPV pada semester I-2021. Sejalan dengan hal ini, rasio kerugian operasional Mitra terhadap TPV membaik dari 1,2% pada FY20 menjadi 0,6% pada semester I-2021.
Margin kontribusi Marketplace setelah beban penjualan dan pemasaran meningkat dari -0,1% terhadap TPV pada FY20 menjadi -0,08% dari TPV pada semester I-2021 dengan rasio kerugian operasional terhadap TPV membaik dari 2,5% pada FY20 menjadi 1,9% pada semester I-2021.
Bukalapak juga berhasil menekan kerugian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA)-nya. Kerugian EBITDA pada kuartal II-2021 sebesar Rp407 miliar mencerminkan adanya perbaikan sebesar 31% dibandingkan pada 2020. Sementara kerugian EBITDA pada semester I-2021 membaik 27% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Rasio kerugian EBITDA terhadap TPV membaik dari 3,1% pada kuartal II-2020 menjadi 1,4% pada kuartal II-2021, sementara rasio
kerugian EBITDA pada semester I-2021 terhadap TPV juga membaik menjadi 1,2% dibandingkan dengan 2,6% pada periode yang sama tahun lalu.
Bukalapak mengungkapkan, perseroan juga memiliki posisi modal yang kuat dengan posisi kas perseroan sebesar Rp2,7 triliun pada akhir Juni 2021, sebelum memperhitungkan hasil dari penawaran umum perdana saham perseroan sebesar Rp 21,3 triliun pada Agustus 2021.
Dalam siaran pers yang diterima, Rabu (1/9/2021), Bukalapak juga menyebutkan perseroan terus menunjukkan pertumbuhan positif; dimana Total Processing Value (TPV) selama kuartal II-2021 tumbuh sebesar 56% dan semester I-2021 tumbuh 54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, masing-masing menjadi Rp29,4 triliun dan Rp56,7 triliun.
"Pertumbuhan TPV perseroan didukung oleh kenaikan jumlah transaksi sebesar 15% dan kenaikan sebesar 34% pada Average Transaction Value (ATV) sepanjang semester I-2020 sampai dengan semester I-2021," ungkap perseroan.
Disebutkan, sebanyak 75% TPV Perseroan selama semester pertama tahun 2021 berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di daerah dimana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung warung kecil ritel terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat.
Bukalapak menyebutkan bahwa mitra merupakan penggerak utama pertumbuhan perseroan; dimana TPV mitra pada kuartal II-2021 dan semester I-2021 masing-masing meningkat 237% menjadi Rp14,2 triliun dan 227% menjadi Rp23,9 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Kontribusi mitra terhadap TPV perseroan meningkat dari 22% pada kuartal II-2020 menjadi 48% pada kuartal II-2021. ATV Mitra pada 2021 meningkat sebesar 98% dibandingkan kuartal yang sama tahun 2020. Hal ini ditopang oleh kenaikan pada jumlah produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para mitra.
"Pada akhir Juni 2021, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 8,7 juta, naik dari 6,9 juta pada akhir Desember 2020," tulis Bukalapak.
Bukalapak mencatat, pendapatan perseroan pada kuartal II-2021 tumbuh 37% dari tahun sebelumnya, menjadi Rp440 miliar, dan pendapatan semester I-2021 tumbuh 35% menjadi Rp864 miliar. Dibandingkan periode yang sama tahun 2020, pendapatan Mitra Bukalapak pada kuartal II-2021 tumbuh sebesar 292% menjadi Rp145 miliar, sementara pendapatan pada semester I-2021 untuk Mitra Bukalapak naik sebesar 350% menjadi Rp290 miliar. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan meningkat dari 12% pada kuartal II-2020 menjadi 33% pada kuartal II-2021.
"Perseroan terus memfokuskan strateginya untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan yang baik terhadap biaya operasional," jelas perseroan dalam siaran persnya.
Disebutkan, biaya operasional pada kuartal II-2021 turun sebesar 9% YoY, sementara biaya operasional pada semester I-2021 turun 5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Rasio biaya operasional terhadap TPV pun berkurang dari 4,8% pada kuartal II-2020 menjadi 2,8% pada kuartal II-2021. Sejalan dengan hal ini, rasio biaya operasional pada semester I-2021 terhadap TPV tercatat 2,7%, turun dibanding 4,4% pada periode yang sama tahun lalu.
Selanjutnya, margin kontribusi Mitra Bukalapak setelah beban penjualan dan pemasaran naik dari -1,0% terhadap TPV pada FY20 menjadi -0,5% terhadap TPV pada semester I-2021. Sejalan dengan hal ini, rasio kerugian operasional Mitra terhadap TPV membaik dari 1,2% pada FY20 menjadi 0,6% pada semester I-2021.
Margin kontribusi Marketplace setelah beban penjualan dan pemasaran meningkat dari -0,1% terhadap TPV pada FY20 menjadi -0,08% dari TPV pada semester I-2021 dengan rasio kerugian operasional terhadap TPV membaik dari 2,5% pada FY20 menjadi 1,9% pada semester I-2021.
Bukalapak juga berhasil menekan kerugian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA)-nya. Kerugian EBITDA pada kuartal II-2021 sebesar Rp407 miliar mencerminkan adanya perbaikan sebesar 31% dibandingkan pada 2020. Sementara kerugian EBITDA pada semester I-2021 membaik 27% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Rasio kerugian EBITDA terhadap TPV membaik dari 3,1% pada kuartal II-2020 menjadi 1,4% pada kuartal II-2021, sementara rasio
kerugian EBITDA pada semester I-2021 terhadap TPV juga membaik menjadi 1,2% dibandingkan dengan 2,6% pada periode yang sama tahun lalu.
Bukalapak mengungkapkan, perseroan juga memiliki posisi modal yang kuat dengan posisi kas perseroan sebesar Rp2,7 triliun pada akhir Juni 2021, sebelum memperhitungkan hasil dari penawaran umum perdana saham perseroan sebesar Rp 21,3 triliun pada Agustus 2021.
(fai)