Geliat Manfaat Program Kartu Prakerja bagi Pertumbuhan Perekonomian di Papua Barat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh seluruh jajaran pemerintahan di Provinsi Papua Barat telah dilakukan dengan baik. Terkait pertumbuhan ekonomi provinsi di bagian barat Papua ini masih terkontraksi -2,39% dan harus terus didorong agar menjadi positif. Berbagai program pemulihan ekonomi telah dirumuskan oleh pemerintah, di antaranya Program Kartu Prakerja. Pelatihan dan insentif melalui Program Kartu Prakerja diyakini dapat mendukung upaya pemulihan ekonomi. Program Kartu Prakerja yang merupakan salah satu bantuan semi bansos yang diberikan pemerintah kepada masyarakat di masa pandemi telah memberikan manfaat kepada lebih dari 10 juta penerimanya.
Dalam rangkaian kunjungan kerja di Provinsi Papua Barat, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberi dukungan secara langsung dengan berdialog dan mengunjungi lokasi usaha para alumni Program Kartu Prakerja yang memanfaatkan pelatihan dan insentif yang didapat untuk berwirausaha dalam acara Temu Alumni Program Kartu Pekerja di Kota Sorong, Jumat (3/9).
“Selain Program Kartu Prakerja, Pemerintah juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM dengan bunga 3%. Jadi bagi para alumni Program Kartu Prakerja bisa memanfaatkan KUR ini untuk ini mengembangkan usahanya,” tutur Menko Airlangga.
Manfaat Program Kartu Prakerja telah diterima oleh lebih dari 10 juta masyarakat dari seluruh Indonesia. Antusiasme yang tinggi terhadap program ini terlihat dari hampir 70 juta pendaftar Program Kartu Prakerja sejak Batch 1 tahun lalu hingga Batch 19 yang baru saja dibuka pada bulan Agustus 2021.
Untuk Provinsi Papua Barat, terdapat 203.991 orang pendaftar yang lebih dari 50% lolos verifikasi dan 30.127 menjadi penerima efektif. Wilayah tertinggi dalam sebaran penerima Program Kartu Prakerja ada di di Kabupaten Manokwari 8.167 orang, Kabupaten Fak Fak 4.734 orang dan Kabupaten Sorong 4.438.
Dalam acara yang dimoderatori oleh Deputi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM Rudy Salahuddin tersebut, Menko Airlangga menyerahkan bantuan kepada alumni Program Kartu Prakerja agar mereka dapat mengembangkan bisnisnya lebih luas lagi serta menyaksikan penyaluran KUR dari Bank BNI.
Sebagai informasi, untuk penyaluran KUR di Papua Barat, sejak Januari sampai dengan 2 September 2021 telah mencapai 614,5 miliar rupiah yang diberikan kepada 13.714 debitur. Porsi terbesar penyaluran KUR di Provinsi Papua Barat selama 2021 yakni di Sektor Perdagangan (52,87%) disusul sektor jasa-jasa (27,88%), dan sektor pertanian dan kehutanan (8,54%).
Melengkapi agenda kunjungan di Kota Sorong, Menko Airlangga didampingi Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengapresiasi kerja keras Satgas Covid-19 Kota Sorong dengan menghadirkan 3 orang wanita dari Satgas Covid-19 yang telah menempuh suka duka dalam menangani Covid-19 sejak awal masa pandemi.
Dalam perbincangan yang hangat tersebut, Menko Airlangga mendengarkan secara langsung perjuangan yang telah dilakukan oleh Satgas Covid-19 Kota Sorong dan memberikan semangat agar penanganan pandemi Covid-19 dapat dilakukan semakin baik.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Perindustrian, Gubernur Provinsi Papua Barat, anggota DPR RI, Wali Kota Sorong, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta Deputi Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang.
Lihat Juga: 14 Juta Investor Pasar Modal Indonesia, AEI Dorong Sinergi Emiten dalam Membangun Ekonomi
Dalam rangkaian kunjungan kerja di Provinsi Papua Barat, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberi dukungan secara langsung dengan berdialog dan mengunjungi lokasi usaha para alumni Program Kartu Prakerja yang memanfaatkan pelatihan dan insentif yang didapat untuk berwirausaha dalam acara Temu Alumni Program Kartu Pekerja di Kota Sorong, Jumat (3/9).
“Selain Program Kartu Prakerja, Pemerintah juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM dengan bunga 3%. Jadi bagi para alumni Program Kartu Prakerja bisa memanfaatkan KUR ini untuk ini mengembangkan usahanya,” tutur Menko Airlangga.
Manfaat Program Kartu Prakerja telah diterima oleh lebih dari 10 juta masyarakat dari seluruh Indonesia. Antusiasme yang tinggi terhadap program ini terlihat dari hampir 70 juta pendaftar Program Kartu Prakerja sejak Batch 1 tahun lalu hingga Batch 19 yang baru saja dibuka pada bulan Agustus 2021.
Untuk Provinsi Papua Barat, terdapat 203.991 orang pendaftar yang lebih dari 50% lolos verifikasi dan 30.127 menjadi penerima efektif. Wilayah tertinggi dalam sebaran penerima Program Kartu Prakerja ada di di Kabupaten Manokwari 8.167 orang, Kabupaten Fak Fak 4.734 orang dan Kabupaten Sorong 4.438.
Dalam acara yang dimoderatori oleh Deputi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM Rudy Salahuddin tersebut, Menko Airlangga menyerahkan bantuan kepada alumni Program Kartu Prakerja agar mereka dapat mengembangkan bisnisnya lebih luas lagi serta menyaksikan penyaluran KUR dari Bank BNI.
Sebagai informasi, untuk penyaluran KUR di Papua Barat, sejak Januari sampai dengan 2 September 2021 telah mencapai 614,5 miliar rupiah yang diberikan kepada 13.714 debitur. Porsi terbesar penyaluran KUR di Provinsi Papua Barat selama 2021 yakni di Sektor Perdagangan (52,87%) disusul sektor jasa-jasa (27,88%), dan sektor pertanian dan kehutanan (8,54%).
Melengkapi agenda kunjungan di Kota Sorong, Menko Airlangga didampingi Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengapresiasi kerja keras Satgas Covid-19 Kota Sorong dengan menghadirkan 3 orang wanita dari Satgas Covid-19 yang telah menempuh suka duka dalam menangani Covid-19 sejak awal masa pandemi.
Dalam perbincangan yang hangat tersebut, Menko Airlangga mendengarkan secara langsung perjuangan yang telah dilakukan oleh Satgas Covid-19 Kota Sorong dan memberikan semangat agar penanganan pandemi Covid-19 dapat dilakukan semakin baik.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Perindustrian, Gubernur Provinsi Papua Barat, anggota DPR RI, Wali Kota Sorong, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta Deputi Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang.
Lihat Juga: 14 Juta Investor Pasar Modal Indonesia, AEI Dorong Sinergi Emiten dalam Membangun Ekonomi
(uka)