Merger Bikin Pelindo Jadi Operator Terbesar ke-8, Fakta Lainnya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo akan melakukan penggabungan perusahaan alias merger menyusul pengumuman resmi dari pemerintah. Rencananya, proses merger tersebut dilakukan pada 1 Oktober 2021.
Penggabungan tersebut akan membuat keempat perusahaan BUMN pelat merah, yakni PT Pelindo I (Persero), PT Pelindo II (Persero), PT Pelindo III (Persero), dan PT Pelindo IV (Persero) akan menjadi satu perusahaan. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo sejalan dengan program strategis pemerintah untuk memaksimalkan integrasi keempat perusahaan tersebut.
"Kami sedang menunggu peraturan pemerintah yang menjadi dasar hukum merger 4 pelabuhan milik BUMN," kata Tiko, sapaan akrabnya, belum lama ini.
Tiko mengaku telah menyiapkan pihak-pihak berkepentingan baik dari jajaran kementerian, direksi, hingga konsultan untuk mewujudkan merger tersebut
Inilah 4 fakta seputar mergernya Pelindo, yang dikupas MNC Portal berikut ini:
1. Operator Peti Kemas Terbesar ke-8
Sebelumnya Tiko menuturkan bahwa proses merger ini dapat membuat kedudukan perusahaan operator terminal peti kemas berada di level global dan mampu bersaing dengan negara-negara maju lainnya.
Pelindo diyakini akan menjadi opeator peti kemas terbesar ke-8 di dunia, sebagaimana pernah disampaikan oleh Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono.
2. Memiliki 4 Subholding
Proses penggabungan empat perusahaan pelabuhan ini akan turut melahirkan empat subholding baru berdasarkan klaster bisnis Pelindo sepanjang ini. Keempatnya yaitu peti kemas, non-peti kemas, logistics hinterland development, marine, dan equipment & port services.
Empat subholding tersebut akan memiliki kantor pusat yang berada di Jakarta, Surabaya, Medan, hingga Makassar. Empat subholding ini dapat meningkatkan skala perusahaan baik dari segi kapasitas maupun pelayanan.
3. Total Aset Rp112 Triliun
Integrasi Pelindo sekaligus akan menggabungkan total aset yang dimilikinya. Adapun nilai mergerisasi Pelindo akan mencapai Rp112 Triliun.
4. Punya 3 Sistem Objektif
Mergeri Pelindo ini memiliki tiga sistem objektif baik dari segi nasional maupun korporasi. Pertama, Pelindo akan meningkatkan skala usaha dan menciptakan nilai BUMN dalam perbaikan layanan Pelabuhan. Hal ini dicapai melalui pemaksimalan operasional, strategi komersial, dan manajemen keuangan.
Kedua adalah penguatan ekosistem pelayanan logistik. Ekosistem logistik akan mampu memberikan dampak terhadap ekonomi nasional.
Terakhir, yaitu konektivitas dan standarisasi pelayanan. Proses mergerisasi Pelindo akan memaksimalkan alur konektivitas layanan dengan menerapkan acuan standarisasi. Hal ini dilakukan untuk mendukung penurunan biaya logistik nasional serta mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
Penggabungan tersebut akan membuat keempat perusahaan BUMN pelat merah, yakni PT Pelindo I (Persero), PT Pelindo II (Persero), PT Pelindo III (Persero), dan PT Pelindo IV (Persero) akan menjadi satu perusahaan. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo sejalan dengan program strategis pemerintah untuk memaksimalkan integrasi keempat perusahaan tersebut.
"Kami sedang menunggu peraturan pemerintah yang menjadi dasar hukum merger 4 pelabuhan milik BUMN," kata Tiko, sapaan akrabnya, belum lama ini.
Tiko mengaku telah menyiapkan pihak-pihak berkepentingan baik dari jajaran kementerian, direksi, hingga konsultan untuk mewujudkan merger tersebut
Inilah 4 fakta seputar mergernya Pelindo, yang dikupas MNC Portal berikut ini:
1. Operator Peti Kemas Terbesar ke-8
Sebelumnya Tiko menuturkan bahwa proses merger ini dapat membuat kedudukan perusahaan operator terminal peti kemas berada di level global dan mampu bersaing dengan negara-negara maju lainnya.
Pelindo diyakini akan menjadi opeator peti kemas terbesar ke-8 di dunia, sebagaimana pernah disampaikan oleh Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono.
2. Memiliki 4 Subholding
Proses penggabungan empat perusahaan pelabuhan ini akan turut melahirkan empat subholding baru berdasarkan klaster bisnis Pelindo sepanjang ini. Keempatnya yaitu peti kemas, non-peti kemas, logistics hinterland development, marine, dan equipment & port services.
Empat subholding tersebut akan memiliki kantor pusat yang berada di Jakarta, Surabaya, Medan, hingga Makassar. Empat subholding ini dapat meningkatkan skala perusahaan baik dari segi kapasitas maupun pelayanan.
3. Total Aset Rp112 Triliun
Integrasi Pelindo sekaligus akan menggabungkan total aset yang dimilikinya. Adapun nilai mergerisasi Pelindo akan mencapai Rp112 Triliun.
4. Punya 3 Sistem Objektif
Mergeri Pelindo ini memiliki tiga sistem objektif baik dari segi nasional maupun korporasi. Pertama, Pelindo akan meningkatkan skala usaha dan menciptakan nilai BUMN dalam perbaikan layanan Pelabuhan. Hal ini dicapai melalui pemaksimalan operasional, strategi komersial, dan manajemen keuangan.
Kedua adalah penguatan ekosistem pelayanan logistik. Ekosistem logistik akan mampu memberikan dampak terhadap ekonomi nasional.
Terakhir, yaitu konektivitas dan standarisasi pelayanan. Proses mergerisasi Pelindo akan memaksimalkan alur konektivitas layanan dengan menerapkan acuan standarisasi. Hal ini dilakukan untuk mendukung penurunan biaya logistik nasional serta mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
(uka)