Blak-blakan Luhut: Belum Ada Vaksin dan Obat Covid yang Manjur 100%

Jum'at, 10 September 2021 - 11:23 WIB
loading...
Blak-blakan Luhut: Belum...
Koordinator PPKM Jawa-Bali Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Koordinator PPKM Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan sampai saat ini belum ada vaksin maupun obat Covid-19 yang efektif 100%. Sebeb itu vaksinasi tetap harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Indonesia menduduki peringkat 6 dunia berdasarkan jumlah orang yang telah divaksinasi dan total suntikan. Laju vaksinasi harian ditargetkan lebih 2 juta per hari dan cakupan vaksinasi wilayah aglomerasi dan kota-kota besar ditargetkan mencapai 70% pada September," kata Luhut seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenko Marves, Jumat (10/9/2021).



Ia pun berkomitmen akan terus mempercepat program vaksinasi Covid-19. Pihaknya memastikan pasokan vaksin untuk mencukupi kebutuhan vaksinasi aman terkendali. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu memperkirakan kasus konfirmasi per hari berkisar pada single digit pada 3.000-7.000 kasus akibat belum ada obat dan vaksin yang efektif melawan Covid-19.

Strategi dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia masih dilaksanakan seperti percepatan proses vaksinasi, penerapan protokol kesehatan 3M dan 3T, dan isolasi terpusat. Apalagi dengan adanya apikasi berbasis teknologi digital, yaitu PeduliLindungi yang terintegrasi untuk mengidentifikasi (screening), tracing, dan penegakan protokol kesehatan.

Dia juga mengapresiasi bantuan dari TNI dan Polri dalam penanganan pandemi Covid-19 pada upaya penguatan 3T, yaitu peningkatan tracing dan penguatan isoter. Salah satunya dengan membantu membawa para warga yang positif Covid-19 untuk mendapatkan perawatan dan isolasi di isoter terdekat. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran di tingkat keluarga dan komunitas serta memastikan pasien mendapatkan penanganan yang cepat sehingga tingkat kematian berkurang.

"Daya saing Indonesia, termasuk dalam hal investasi, bergantung pada keberhasilan kita dalam melakukan pengendalian pandemi. Semakin cepat kita berhasil melakukan pengendalian pandemi, maka daya saing dan daya tarik investasi Indonesia akan semakin meningkat," ujar Luhut.

PPKM yang telah dan sedang dilaksanakan, imbuhnya, mampu menurunkan Indeks Komposit hingga lebih dari 20% di provinsi-provinsi Jawa-Bali. Sehingga, tren kasus konfirmasi dan kasus aktif mampu diturunkan dengan cepat dan signifikan.

"Sekarang posisi kita hari ini Indonesia secara umum kasus konfirmasi sudah turun 88,1% dari tanggal puncak kasus 15 Juli," kata Luhut.

Pascapandemi Covid-19, Indonesia akan dihadapkan pada berbagai tantangan perubahan, termasuk geopolitik. Strategi investasi harus didesain untuk mendukung industri yang mampu menjawab tantangan masa depan dan mengubah struktur perekonomian menjadi lebih tahan krisis dan sustainable, di antaranya hilirasi SDA, ekonomi hijau, industri kesehatan, dan pariwisata dan ekonomi kreatif.



Pelaksanaan hilirisasi SDA mendorong terjadinya industrialisasi yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, menurunkan tingkat kemiskinan, dan menambah penerimaan pajak pemerintah. Keberhasilan Indonesia untuk menjadi negara maju juga harus didukung oleh perbaikan terus menerus kualitas SDM dan riset, serta perbaikan iklim investasi. "Dengan berbagai modal yang dimiliki, Indonesia dapat berperan lebih strategis dalam tatanan politik global ke depan," tuturnya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Prabowo Perintahkan...
Prabowo Perintahkan Pangkas Aturan Penghambat Investasi, Luhut Bentuk Tim Khusus
Menko Airlangga dan...
Menko Airlangga dan Luhut Samakan Jurus demi Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Ini Hasilnya
Luhut Sentil Pengkritik...
Luhut Sentil Pengkritik Makan Bergizi Gratis: Waktu Dia Jadi Pejabat, Maling Juga
Coretax Berlaku Sejak...
Coretax Berlaku Sejak Awal 2025, Luhut Ungkap Urgensi dan Manfaat Sistem Pajak Baru
Coretax Banjir Keluhan...
Coretax Banjir Keluhan WP, Luhut: Jangan Berkelahi, Tak Usah Dikritik, Biarkan Jalan Dulu
Siap-siap, Nunggak Pajak...
Siap-siap, Nunggak Pajak Tak Bisa Urus SIM dan Paspor
Luhut Ungkap Asal Muasal...
Luhut Ungkap Asal Muasal Lahirnya Sistem Pajak Coretax, Negara Bisa Kantongi Rp1.500 T
Luhut Minta Menteri...
Luhut Minta Menteri Prabowo Jangan Sembarang Ubah Aturan KEK, Bikin Investor Tak Percaya
Indonesia Resmi Gabung...
Indonesia Resmi Gabung BRICS, Luhut Ingatkan Harus Hati-hati
Rekomendasi
Ramaikan PBC SHOT, Anji...
Ramaikan PBC SHOT, Anji Manji Ingin POBSI Gelar Lebih Banyak Kejuaraan Dunia di Indonesia
Sinopsis Sinetron Romansa...
Sinopsis Sinetron Romansa Kampung Dangdut Eps 27: Menyerah Pada Pemilihan Kades, Raka Dapat Dukungan dari Galuh
Rasanya seperti Kiamat,...
Rasanya seperti Kiamat, Kebakaran Hutan di Korea Selatan Tewaskan 24 Orang
Berita Terkini
Peran Surveyor Indonesia...
Peran Surveyor Indonesia Menjaga Keselamatan dan Konektivitas Mudik 2025
21 menit yang lalu
Sinyal Kuat AS Cabut...
Sinyal Kuat AS Cabut Sanksi Rusia demi Hidupkan Ekspor Biji-bijian Laut Hitam
46 menit yang lalu
OJK Anugerahkan BSI...
OJK Anugerahkan BSI 3 Penghargaan GERAK Syariah Award
48 menit yang lalu
2 Terobosan Baru Meningkatkan...
2 Terobosan Baru Meningkatkan Akurasi Penilaian Kredit, Didukung AI
1 jam yang lalu
Sambut Perubahan Regulasi,...
Sambut Perubahan Regulasi, BEEF Siap Datangkan Sapi dari Brasil
1 jam yang lalu
Rupiah Ambruk hingga...
Rupiah Ambruk hingga Sentuh Rp16.622, BI Sebut Beda Cerita dengan Krismon 1998
1 jam yang lalu
Infografis
7 Masjid Tua di Jakarta...
7 Masjid Tua di Jakarta yang Ikonik dan Sarat Sejarah Islam
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved